Wamenkes Benjamin Paulus Ungkap Biang Kerok Keracunan MBG, Mayoritas Kasus Akibat Target Masak Besar

Wamenkes Benjamin Paulus Ungkap Biang Kerok Keracunan MBG, Mayoritas Kasus Akibat Target Masak Besar

Wamenkes Benjamin Paulus Ungkap Biang Kerok Keracunan MBG, Mayoritas Kasus Akibat Target Masak Besar-Disway/Hasyim Ashari-

JAKARTA, DISWAY.ID-- Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) dr. Benjamin Paulus Octavianus, Sp.P(K), yang baru ditugaskan secara khusus untuk mengawasi keamanan Program Makan Bergizi Gratis (MBG), mengungkapkan faktor utama di balik maraknya Kejadian Luar Biasa (KLB) keracunan yang terjadi di sejumlah daerah.

Menurut Wamenkes Benjamin Paulus, permasalahan pada Dapur MBG, atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), utamanya disebabkan oleh satu "biang kerok" terbesar yakni banyaknya jumlah makanan yang diproduksi dalam satu SPPG.

BACA JUGA:Kepemimpinan Rudy Susmanto Berbuah Manis, Pemkab Bogor Sabet Penghargaan BKN RI

BACA JUGA:Menghadap Gibran, Purbaya Ungkap Isi Pertemuannya: Bahas Keresahan Pemda

Kata Benjamin, 1 SPPG bisa memasak makanan sekitar 3.500 orang. Sehingga, terjadi permasalahan karena kurangnya tenaga kerja.

"Jadi apa yang terjadi? Saya tanya, Prof kenapa bisa tiba-tiba banyak? Dari 2.000 SPPG, 1 SPPG itu melayani kira-kira 3.000 sampai 3.500 orang," ujar Wamenkes Benjamin saat acara Temu Media, Jumat 17 Oktober 2025.

"Bisa anda bayangkan? 7.000 SPPG itu berarti 7.000 x 3.000, nambah 21 juta orang makan. Eh hari ini ada 10.700 lebih, kaliin aja. 10.700 x 3.500 berapa puluh juta?" tambahnya.

BACA JUGA:Sebagai Menpora Erick Thohir Bungkam Soal Target Emas Timnas U-22 di SEA Games 2025, Malah Lempar ke PSSI

BACA JUGA:Polres Kerinci Raih Penghargaan Kompolnas Awards, Kapolda Jambi: Jadi Contoh dan Bukti Komitmen Polri

Oleh karena itu, Wamenkes Benjamin Paulus menyarankan agar setiap SPPG harus diisi 4 orang ahli diantaranya pimpinan SPPG, ahli gizi, ahli keuangan, hingga ahli kesehatan lingkungan.

"Maka saya ditugaskan, pak Menkes sama pak Presiden tentunya, tolong bikin SUP-nya. Maka kami sudah 3 hari lalu ke BGN, kami minta ditambah, ditambah satu lagi kan di SPPG sana ada 3 orang ahli, satu manajemennya, pimpinannya, satu ahli kisi, satu ahli keuangan," tutur Benjamin.

"Saya bilang harus tambah satu lagi, ahli kesehatan lingkungan. Jadi supaya air bersihnya, sanitasinya dijaga, lalu makanan yang mau dimasak itu dijaga, jangan kayak kemarin ada ayam setengah busuk, kok dimasak aja, karena quality controlnya kurang," tambahnya.

BACA JUGA:Wamenkes Benjamin Paulus: Sudah Ada 326 dari 10 Ribu SPPG yang Resmi Kantongi SLHS

BACA JUGA:Jadwal Tayang Mengejar Restu: 4 Pasang Selebriti Beradu Akting, Dimas Seto-Dhini Aminarti hingga Citra Kirana-Rezky Aditya

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads