Terpengaruh Sistem AI 'STATSports' Tarik Alexander Isak dari Lapangan Bikin Heboh, Liverpool Gagal Total di Lini Depan

JAKARTA, DISWAY.ID -- Alexander Isak kembali jadi sorotan setelah tampil mengecewakan dalam empat laga terakhir Liverpool di Liga Primer melawan Everton, Crystal Palace, Chelsea dan Manchester United. 

Penyerang asal Swedia itu gagal melepaskan satu pun tembakan tepat sasaran di ketiga pertandingan tersebut, dan nyaris tak memberikan kontribusi nyata di lini depan The Reds.

Menariknya, menurut laporan eksklusif dari Daily Mail, keputusan untuk menarik Isak keluar di akhir laga saat Liverpool kalah dari Crystal Palace, ternyata dipengaruhi oleh sistem kecerdasan buatan (AI).

BACA JUGA:David Beckham Didekati Konsorsium UEA, Siap Ambil Alih Manchester United dari Keluarga Glazer

BACA JUGA:Klasemen Liga Inggris Pekan 8: Liverpool Terpeleset, Arsenal Mantap di Puncak

Dengan hanya enam menit tersisa di masa tambahan, Alexander Isak digantikan oleh pemain muda berusia 17 tahun, Rio Ngumoha.

Keputusan tersebut kabarnya datang setelah alat pemantau performa berbasis AI, yang digunakan oleh Liverpool mengidentifikasi adanya potensi risiko cedera.

Perangkat tersebut, dikembangkan oleh STATSports, salah satu penyedia data olahraga terkemuka, menggunakan algoritma untuk membaca data biomekanik pemain, termasuk keseimbangan langkah.

AI menyimpulkan bahwa langkah Alexander Isak  "tidak selaras", yang berarti ada indikasi kelelahan otot atau risiko cedera yang meningkat.

Isak sendiri saat ini tengah menjalani program kebugaran khusus yang dirancang untuk meningkatkan kecepatannya, namun belum menunjukkan performa seperti saat membela Newcastle United.

BACA JUGA:Kejutan! Manchester United Sukses Tumbangkan Liverpool di Anfield

BACA JUGA:Chelsea Pernah Dituduh Bajak Bintang Muda Leeds, Begini Nasib Michael Woods Sekarang

Liverpool Terjun Bebas: Dari Kandidat Juara Menjadi Tim yang Kehilangan Arah

Empat kekalahan beruntun di semua kompetisi telah mengubah Liverpool dari kandidat juara menjadi tim yang sedang berjuang keras menemukan jati dirinya kembali.

Kekalahan 1‑2 di Anfield melawan Manchester United bukan sekadar kemunduran biasa, melainkan peringatan keras akan krisis nyata yang tengah menyelimuti tim asuhan Arne Slot. 

Sumber: