Mobil Damkar Masuk Sekolah Berkat Tim Patriot Kementrans-UI, Latih Siswa Siaga Bencana
Sejarah baru literasi Kebencanaan di Pulau Terdepan dilakukan oleh Tim Ekspedisi Patriot Kementrans-UI dalam program "Sekolah Siaga Bencana" dengan praktik langsung memadamkan api.--Istimewa
JAKARTA, DISWAY.ID – Sejarah baru literasi Kebencanaan di Pulau Terdepan dilakukan oleh Tim Ekspedisi Patriot Kementrans-UI dalam program "Sekolah Siaga Bencana" dengan praktik langsung memadamkan api.
Mobil pemadam kebakaran berwarna merah menyusuri jalan pemukiman padat Morotai Selatan, bukan karena ada kebakaran, tapi karena ada misi yang lebih penting: mencetak "pahlawan cilik" siaga bencana.
Untuk pertama kalinya dalam sejarah Pulau Morotai, literasi kebencanaan dengan mobil damkar digelar langsung di sekolah-sekolah, mengubah halaman kelas menjadi arena pelatihan tanggap darurat yang sesungguhnya.
Tim Ekspedisi Patriot (TEP) Kementerian Transmigrasi-Universitas Indonesia (Kementrans-UI) bersama Satpol-PP dan Damkar Kabupaten Pulau Morotai membuat gebrakan: menyelenggarakan program "Sekolah Siaga Bencana" yang membawa 500 siswa dari SD 1 Unggulan, SMP 1 Unggulan, SD 1 Muhammadiyah, SD GMIH LOC, dan SMP Kristen Daruba langsung berhadapan dengan api, selang pemadam, dan nozzle bertekanan tinggi.
Bukan sekadar teori di buku pelajaran, tapi pengalaman nyata yang membuat jantung berdebar dan adrenalin memuncak.
Dr. Rachma Fitriati, Ketua TEP Kementrans-UI Morotai dari Fakultas Ilmu Administrasi UI sekaligus dari Pusat Pengurangan Risiko Bencana UI, menjelaskan bahwa konsep 'Sekolah Siaga Bencana' yang digagas Patriot Kementras-UI ini bukan main-main.
Program ini adalah wujud nyata dari arahan Menteri Transmigrasi, Dr. Iftitah Sulaiman Suryanagara, tentang "Desentralisasi Kepemimpinan".
Kepemimpinan tidak hanya soal jabatan, tapi soal kemampuan setiap individu, termasuk anak-anak, untuk merespons tantangan di sekitarnya.
BACA JUGA:Patriot Muda Bangun Negeri
Inilah wajah baru pendidikan di pulau terdepan Indonesia. Dari semangat patriotisme yang abstrak, kami wujudkan patriotisme konkret: melindungi sesama dan lingkungan dari ancaman nyata seperti kebakaran.
"Inilah 'Sekolah Siaga Bencana' yang kami impikan, sekolah yang tidak hanya mencetak anak pintar, tapi anak yang tangguh dan siap selamatkan nyawa," ujar Dr. Rachma.
Kasatpol PP Linmas dan Damkar, Anwar Sabadar menjelaskan, siswa diajari segitiga api (bahan bakar, oksigen, panas), cara memutus rantai pembakaran, teknik evakuasi, penggunaan APAR, hingga simulasi pemadaman dengan selang dan nozzle seperti petugas profesional.
Mereka juga diperkenalkan pada motto legendaris pemadam kebakaran Pantang Pulang Sebelum Padam, sebuah nilai karakter tentang keberanian, tanggung jawab, dan tidak menyerah di tengah bahaya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: