Kronologi Detik-detik Tewasnya Anggit Bima Mahasiswa IPB dalam Tugas Ekspedisi Patriot di Fakfak Papua

Kronologi Detik-detik Tewasnya Anggit Bima Mahasiswa IPB dalam Tugas Ekspedisi Patriot di Fakfak Papua

Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi dan Pengembangan Agro Maritim IPB University, Prof. Ernan Rustiadi, menjelaskan secara rinci kronologi kecelakaan yang merenggut nyawa Anggit dalam Program Tim Ekspedisi Patriot di Kabupaten Fak Fak, Papua Barat-Disway.id/Fajar Ilman-

JAKARTA, DISWAY.ID - Anggit Bima Wicaksana, mahasiswa IPB, meninggal dunia dalam sebuah kecelakaan tragis saat menjalankan tugas negara dalam Program Tim Ekspedisi Patriot (TEP), Kementerian Transmigrasi di Kabupaten Fakfak, Papua Barat. 

Anggit tewas dalam Kecelakaan terjadi pada Selasa, 21 Oktober 2025, di daerah Tomage.

BACA JUGA:Presiden Prabowo Sambut Presiden Ramaphosa: Persahabatan Dunia Selatan yang Semakin Erat

BACA JUGA:Kado Hari Santri, Prabowo Bentuk Ditjen Pesantren di Bawah Kemenag

Anggit adalah peserta TEP yang merupakan program kolaboratif antara Kementerian Transmigrasi dan berbagai perguruan tinggi ternama.

Ia merupakan bagian dari Grup A yang ditugaskan untuk melakukan riset lapangan sebagai bentuk kontribusi ilmiah terhadap pengembangan kawasan transmigrasi.

Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi dan Pengembangan Agro Maritim IPB University, Prof. Ernan Rustiadi, menjelaskan secara rinci kronologi kecelakaan yang merenggut nyawa Anggit. 

BACA JUGA:Blak-blakan Dokter Kamelia Bayar Rp500 Ribu Tiap Minggu untuk Kamar Ammar Zoni di Rutan Salemba, Benarkah Ada Pungli?

"Jadi sudah setengahnya dan sodara Anggit adalah salah seorang yang terpanggil ya, beliau anak Jakarta dari Bintaro dan sangat bersemangat untuk terpanggil untuk ikut melaksanakan tugas di Kabupaten Fakfak, Papua Barat. Jadi sudah 2 bulan di sana dan kami mendengar kemarin di tengah cuaca hujan, jelasnya kepada wartawan, Rabu 22 Oktober 2025.

Ia memaparkan bahwa saat itu, Anggit bersama timnya yang terdiri dari empat orang dijadwalkan melakukan kunjungan ke desa terpencil. 

Namun karena kondisi cuaca buruk, dua anggota perempuan dari kelompok tersebut diminta untuk tetap tinggal. Anggit bersama satu rekan laki-lakinya tetap melanjutkan tugas.

"Seharusnya mereka bertugas 4 orang melakukan kunjungan ke desa yang cukup jauh tapi mengingat kondisi, jadi satu grup itu 4 orang-4 orang dan sodara Anggit itu adalah koordinatornya dan ketika mungkin karena cuaca 2 orang perempuan diminta untuk tinggal di tempat tapi yang bersangkutan bersama seorang teman laki-lakinya, akhirnya yang bertugas lah begitu ya, berkunjung tetapi nampaknya cuaca hujan dan mengalami kecelakaan, begitu ceritanya," jelas Ernan.

Lebih lanjut, Dia menambahkan bahwa kecelakaan terjadi saat Anggit mengendarai sepeda motor dan membonceng rekannya, Andra. 

BACA JUGA:Lapas Pemuda Tangerang Musnahkan Barang Hasil Razia, Ratusan Handphone Dihancurkan Pakai Palu!

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Close Ads