Trading Crypto Makin Cuan, Pintu Catat Lonjakan Transaksi Hampir 500%
Di tengah fluktuasi tajam tersebut, trader justru melihat peluang lewat strategi buy the dip. Pintu Academy mengulas tiga strategi buy the dip yang kerap digunakan trader untuk memanfaatkan koreksi harga agar tetap berpotensi cuan, bukan terjebak panic se-Pixabay-
Sementara itu, kategori dengan pertumbuhan transaksi tertinggi dibandingkan kuartal sebelumnya adalah Parallelized EVM (Parallel Ethereum Virtual Machine) (+106,38%), Internet of Things (IoT) (+102,30%), dan Centralized Exchange (CEX) (+43,73%).
"Data-data ini menunjukkan bahwa aktivitas trading di aplikasi PINTU pada kuartal III-2025 semakin meluas, tidak hanya didominasi oleh aset berkapitalisasi besar seperti ETH, BTC, dan stablecoin, tetapi juga mulai bergeser ke kategori lain,” tambah Iskandar.
Masih dari laporan Coingecko berjudul 2025 Q3 Crypto Industry Report, di periode kuartal III-2025 rata-rata volume perdagangan harian secara global melonjak 43,8% atau sebesar $155 miliar dibandingkan kuartal sebelumnya.
Menurut laporan tersebut, kuartal III menandai pemulihan industri crypto yang didorong oleh lonjakan arus masuk institusional dan lonjakan likuiditas.
BACA JUGA:Penuh Resiko, Perhatikan 3 Hal Ini Sebelum Mulai Trading Derivatif Crypto
Di dalam negeri, transaksi crypto juga memperlihatkan angka yang positif. Berdasarkan data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dari Januari hingga September 2025, total nilai transaksi menyentuh Rp360,3 triliun.
“Demi berkontribusi positif terhadap perkembangan ekosistem crypto di Indonesia, kami terus berupaya memberikan layanan dan inovasi terbaik bagi masyarakat Indonesia. Per Oktober 2025, terdapat lebih dari 300 aset crypto yang diperdagangkan dengan lini produk yang lengkap untuk menemani perjalanan investasi crypto baik pemula hingga trader pro. Terpenting bagi kami, investor crypto Indonesia investor crypto Indonesia dapat berinvestasi dengan aman, nyaman, dan terlindungi melalui platform yang diawasi oleh OJK, sekaligus memperoleh edukasi yang membangun pemahaman jangka panjang terhadap aset crypto,” tutup Iskandar.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: