bannerdiswayaward

Kopdes Merah Putih, Jembatan Desa Menuju Kemerdekaan Bidang Ekonomi

Kopdes Merah Putih, Jembatan Desa Menuju Kemerdekaan Bidang Ekonomi

Tenaga Ahli Utama Kantor Komunikasi Kepresidenan/Presidential Communication Office (PCO) Adita Irawati menyebutkan bahwa Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes) Merah Putih merupakan upaya Presiden Prabowo Subianto untuk memperkuat ekonomi pedesaan-Tangkapan layar Instagram@aditairawati-

JAKARTA, DISWAY.ID -- Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes) Merah Putih merupakan upaya Presiden Prabowo Subianto untuk memperkuat ekonomi pedesaan.

Kopdes juga dirancang untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di desa.

"Kopdes Merah Putih menjadi langkah monumental yang menandai era baru dalam pembangunan nasional berbasis desa. Mewakili kedaulatan rakyat dalam mengelola sumber daya mereka sendiri," kata Tenaga Ahli Utama Kantor Komunikasi Kepresidenan/Presidential Communication Office (PCO) Adita Irawati, Rabu, 13 Agustus 2025.

BACA JUGA:Bidang Pendidikan Makin Sejahtera, Gaji Guru ASN Naik di 299 Hari Pemerintahan Prabowo

BACA JUGA:Tampang Promotor Konser Mecimapro, Resmi Dilimpahkan ke Kejaksaan, Diduga Gelapkan Dana Rp10 Miliar

Pada momen peringatan HUT ke-80 Republik Indonesia (RI), kata Adita, Kopdes Merah Putih bisa diartikan sebagai sebuah era baru menuju kemerdekaan di bidang ekonomi.

Melalui Kopdes Merah Putih, masyarakat desa diharapkan bisa semakin berdaya.

"Kopdes Merah Putih membuat masyarakat desa menikmati kemerdekaan di bidang ekonomi," kata Adita.

Dia menambahkan, Kopdes Merah Putih juga menjadi jembatan transisi dari ketergantungan bantuan sosial menuju pemberdayaan ekonomi yang produktif dan berkelanjutan.

Saat ini, desa dan kelurahan di Indonesia masih menghadapi tantangan dalam memenuhi kebutuhan dasar dan menggerakkan roda ekonomi lokal.

BACA JUGA:KPK Tetap Selidiki Polemik Proyek Whoosh Meski Prabowo Pasang Badan, Telusuri Tindak Pidana

BACA JUGA:Bahlil Ungkap Arahan Prabowo, 18 Proyek Hilirisasi Rp600 Triliun Segera Jalan Tahun Depan

Misal, sebanyak 90% hasil tangkapan ikan belum bisa disimpan dengan layak.

Data lain, sebanyak 5 juta usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) masih terjerat rentenir.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads