7 Fakta Mengerikan Ledakan di SMAN 72 Jakarta, Ada Senjata dengan Tulisan Nama Pelaku Penembakan Masjid di Dunia
Fakta mengerikan ledakan di SMAN 72 Jakarta Kelapa Gading, ada senjata dengan tulisan nama pelaku penembakan massal masjid di dunia.--Ist
Hingga saat ini Polri masih mendalami motif peristiwa tersebut. Listyo mengatakan, pengungkapan motif akan diumumkan setelah penyelidikan selesai dilakukan.
BACA JUGA:Kapolri: Senjata di TKP Ledakan SMA 72 Itu Mainan, Polisi Dalami Tulisan Misteriusnya
5. Sumber ledakan masih didalami
Menurut Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Asep Edi Suheri, pihaknya masih terus mendalami sumber ledakan yang terjadi di lingkungan SMAN 72 Jakarta pada Jumat 7 November 2025.
Selain itu, pihaknya belum dapat menjelaskan lebih lanjut terkait hal ini dan masih fokus menolong korban ledakan.
6. Puluhan orang terluka
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Budi Hermanto melaporkan bahwa total 54 korban yang terkena dampak ledakan yang terjadi SMAN 72 Jakarta.
"Selanjutnya kami juga mengupdate terkait tentang jumlah korban hingga malam ini lebih kurang 54 siswa," katanya kepada awak media, Jumat 7 November 2025.
Dimana, diantaranya sudah diperbolehkan pulang dari rumah sakit.
"Dari 54 siswa sudah 27 berada di rumah sakit Islam Jakarta dan 6 di rumah sakit Yarsi. Dari 54 tinggal 33, 21 sudah pulang dalam kondisi alhamdulillah sudah baik," ucapnya.
"33 orang masih dalam penanganan medis dan kita berharap cepat diberikan kesembuhan dan bisa pulang seperti teman rakan-rakan yang lain. Itu yang kedua," lanjutnya.
7. Korban ledakan alami gangguan pada mata dan telinga
Tidak hanya luka fisik ringan, sejumlah korban dilaporkan mengalami gangguan serius pada indra penglihatan dan pendengaran akibat dentuman keras dari ledakan tersebut.
BACA JUGA:Kata Kapolda Metro Soal Ledakan di SMAN 72, Dalami Dugaan Keterlibatan Aksi Terorisme
Ketua RT 07 Kelurahan Kelapa Gading Barat, Krissensiana Orol Hotmatua, yang lokasinya berdekatan dengan kompleks SMAN 72, mengungkapkan bahwa sedikitnya 11 korban tengah menjalani perawatan medis intensif di rumah sakit.
"Yang dirawat ada sekitar 11 orang. Kebanyakan matanya kabur dan pendengarannya berkurang. Untuk luka-luka ringan, saya buka pos penanganan di sini,” kata Krissensiana di lokasi kejadian, Jumat 7 November 2025.
Krissensiana menjelaskan bahwa gangguan yang dialami para korban tersebut meliputi gangguan pendengaran (telinga berdenging keras atau berkurangnya kemampuan mendengar) dan gangguan penglihatan (mata merah, iritasi, hingga pandangan kabur).
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:
