10 Negara yang Berhasil dan Gagal Terapkan Redenominasi Mata Uang, Lengkap Alasannya
Ilustrasi: Negara yang Berhasil dan Gagal Terapkan Redenominasi Mata Uang--Canva
Negara Ukraina melakukan kebijakan redenominasi di tahun 1996.

Ilustasi: Negara yang berhasil dan gagal dalam menerapkan redenominasi mata uang.--Canva
Hal tersebut dilakukan dengan menyederhanakan mata uang mereka karena terjadinya hiperinflasi tahun 1990-an dampak dari pecahnya Uni Soviet.
Diketahui, pemerintah melakukan penggantian mata Ukraina dari Karbovanets jadi Hryvnia dengan menyederhanakan 5 angka terakhir.
Misalnya, 100.000 Karbovanets menjadi 1 Hryvnia.
Dibuatnya kebijakan redenominasi ini mampu membuat ekonomi di Ukraina menjadi lebih stabil.
4. Hungaria
- Mata uang baru: forint Hongaria
- Mata uang lama: pengo
Diketahui, Hungaria menjadi negara yang tercatat melakukan redenominasi mata uang paling besar sepanjang sejarah dunia.
Di tahun 1946, pemerintah mengganti mata uang mereka dari pengo menjadi forint.
BACA JUGA:Pemerintah Kembali Hidupkan Wacana Redenominasi Rupiah, Ekonom Peringatkan Risiko Inflasi
Rasio adalah 400 oktoliun pengo jadi satu forint.
Oktiliun loma tingkat di atas triliun dengan 27 nol di belakangnya.
Kala itu, uang kertas tertinggi hanya bernilai 20 oktiliun pengo atau setara 0,04 dollar AS.
Hal ini dikarenakan hiperinflasi yang terjadi akibat perang dan krisis ekonomi.
Harga-harga menjadi naik hingga lima kali dalam sehari, sedangkan nilai uang lama merosot terus sebesar 400 persen setiap hari.
Demi memudahkan bertransaksi, pemerintah akhirnya mengeluarkan pecahan milpengo dan b.-pengo sebelum akhirnya mengganti seluruh sistem dengan forint di bulan Agustus 1946.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:
