bannerdiswayaward

Kota Dikeroyok Narkoba, Ormas Menjaga

Kota Dikeroyok Narkoba, Ormas Menjaga

Kapolda Metro Jaya Irjen Asep Edi Suheri memimpin Apel Siaga Potensi Masyarakat (Potmas) Dalam Jaga Jakarta yang digelar di Lapangan Presisi Ditlantas Polda Metro Jaya, Rabu (19/11).-Istimewa-

Usai operasi penindakan, Tim Gabungan BNN melakukan langkah lanjutan berupa pendataan, sosialisasi, dan pendekatan kepada masyarakat setempat.

Kepala BNN RI, Komjen Pol Suyudi Ario Seto, menegaskan bahwa upaya pemberantasan harus berjalan beriringan dengan pemulihan. Negara hadir bukan hanya sebagai penegak hukum, tetapi juga melalui:

  • Program Rehabilitasi: Untuk penyalahguna agar dapat kembali pulih.
  • Edukasi: Peningkatan kesadaran masyarakat terhadap bahaya narkoba.
  • Pemberdayaan Sosial Ekonomi: Memutus mata rantai peredaran dari akar masalah.

"Semangat kolaborasi inilah yang menjadi kunci dalam memberantas peredaran narkoba sekaligus memulihkan masyarakat yang terdampak," ujar Suyudi.

Simbol Pemusnahan di Kampung Rawan: Boncos Menjadi Saksi

Komitmen BNN tidak berhenti pada penangkapan dan pendataan. Pada periode Februari hingga Juni 2025, BNN melakukan pemusnahan barang bukti narkotika dalam jumlah yang masif: 592.851,93 gram dan 471 butir dari 33 Laporan Kasus Narkotika (LKN) dengan 82 tersangka.

Total barang bukti yang dimusnahkan mencakup:

  • Sabu: 279.408,31 gram
  • Ganja: 313.443,62 gram
  • Ekstasi: 471 butir

Pemusnahan ini dilakukan di Lapangan Parkir PT Djarum, Kelurahan Kota Bambu Selatan, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat—kawasan yang dikenal sebagai Kampung Boncos, juga merupakan titik rawan penyalahgunaan narkoba.

Pemilihan lokasi ini bukanlah kebetulan. Ini adalah simbol komitmen BNN dalam menghadirkan keadilan dan penegakan hukum secara langsung di tengah masyarakat yang terdampak. BNN ingin menegaskan bahwa operasi pemberantasan tidak tersembunyi, tetapi hadir nyata di wilayah yang membutuhkan perhatian serius (Bersinar - Bersih Narkoba).


Kepala BNN RI, Komjen Suyudi Ario Seto mengatakan kegiatan tersebut menjadi momentum penting dalam memperkuat kolaborasi lintas sektor guna mewujudkan Jakarta yang aman, bersih, sehat dan tangguh dari ancaman penyalahgunaan serta peredaran gelap narkotika-Istimewa-

Lapor dan Pulih: Kunci BNN untuk Masyarakat

Sebagai upaya berkelanjutan, BNN mengimbau masyarakat untuk:

  • Melaporkan: Setiap indikasi penyalahgunaan atau peredaran narkoba (Call Center BNN: 184 atau WA 081221675675).
  • Mengakses Rehabilitasi: Bagi penyalahguna, layanan rehabilitasi di BNN atau Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL) disediakan gratis agar dapat kembali pulih dan produktif.

Kriminologi: Kekerasan di Jalanan Terjadi Karena Pelaku Terdesak

Di tengah upaya keras BNN melawan peredaran narkoba, eskalasi kekerasan dalam kejahatan jalanan menjadi sorotan kriminolog. Belakangan, pelaku pencurian tidak segan melukai, bahkan menembak, petugas keamanan atau warga.

Kriminolog Adrianus Meliala menilai peningkatan kekerasan ini tidak murni karena keberanian, melainkan kondisi terdesak saat beraksi.

"Di jalan itu kan pilihannya tidak banyak: berhasil membawa hasil atau ketangkap dan kena massa. Maka, karena mereka ngeri kena massa, melawan dengan mematikan korban atau pihak-pihak lain adalah pilihan yang harus diambil. Jadi, pelaku berani karena terdesak,” ujar Adrianus.

Ketakutan pelaku terhadap aksi main hakim sendiri (vigilante justice) dari massa mendorong mereka mengambil risiko ekstrem, termasuk penggunaan senjata atau tindak kekerasan ekstrem. Faktor ekonomi memang berperan, tapi itu bukan satu-satunya pemicu pengerahan kekerasan.

Penculikan Anak: Sindikat Longgar yang Bikin Pening

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads