Dari Penjual Batu Akik ke Dapur SPPG: Dongkrak Ekonomi dari Keterpurukan
Abdullah (41) beserta sebelas orang lainnya terlihat sibuk mencuci ompreng bekas Makan Bergizi Gratis (MBG) di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Meruya Utara II, Jakarta Barat.-cahyono-
BACA JUGA:Mendagri Jelaskan Skema Penyaluran Bantuan Pangan bagi Daerah Bencana
Diceritakan, sebelumnya Abdullah bekerja sebagai office boy di salah satu bank swasta ternama.
Namun setelah kontrak kerjanya habis, Abdullah terpaksa banting setir menjadi pedagang batu akik untuk menghidupi keluarganya.
Di situ ekonomi Abdullah mulai terpuruk. Penghasilannya dari berjualan batu akik melalui online tidak mampu menutupi kebutuhan sehari-sehari.
Jalan untuk lepas dari keterpurukan ekonomi pun akhirnya terbuka.
Abdullah mendapat kabar jika SPPG Meruya Utara II tengah membuka lowongan untuk bagian pencuci ompreng.
BACA JUGA:Rezeki Mengalir Deras untuk 3 Shio di Bulan Desember, Bye Bye Tahun Shio Ular
BACA JUGA:Sentil Raja Juli dan Bahlil, Menko Cak Imin Serukan ‘Taubatan Nasuha' Imbas Banjir Aceh-Sumatera
Abdullah yang tinggal tidak jauh dari lokasi, tidak mau menyia-nyiakan kesempatan tersebut.
Dia bergerak cepat (gercep) melamar sebagai pencuci ompreng.
"Alhamdulillah dengan adanya lowongan kerja disini, sangat membantu juga," katanya.
Kini Abdullah hanya berharap, program MBG tidak disetop oleh pemerintah.
Pasalnya dengan adanya program MBG ini, ekonominya dapat kembali terangkat.
Dia yakin, di luar sana sangat banyak orang-orang seperti dirinya yang menggantungkan hidup di SPPG.
BACA JUGA:BGN Raih Penghargaan Penggerak Ekonomi Melalui Program MBG
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:
