bannerdiswayaward

Usai Viral Beras Dilempar dari Heli, TNI–Polri Perbaiki Prosedur Airdrop dan Perkuat Pembungkusan Logistik

Usai Viral Beras Dilempar dari Heli, TNI–Polri Perbaiki Prosedur Airdrop dan Perkuat Pembungkusan Logistik

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengevaluasi pemberian bantuan secara airdrop dengan membungkus logistik usai viral beras dilempar dari Helikopter di Sibolga, Sumatera Utara-Istimewa-

JAKARTA, DISWAY.ID - Pemberian bantuan untuk korban banjir di Pulau Sumatera di evaluasi usai viral di media sosial sejumlah bantuan rusak.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan pihaknya telah melapisi bantuan logistik dengan bahan yang lebih kuat.

BACA JUGA:Diam-Diam Kejagung Periksa Dirjen Perbendaharaan Kemenkeu Astera Bhakti, Terkait Dugaan Korupsi Pajak?

BACA JUGA:Hippindo Nilai Muatan Raperda KTR soal Larangan Pemajangan Produk Tembakau di Toko Ritel Dapat Berdampak PHK

"Terkait dengan bantuan airdrop tadi, memang kemudian dilakukan evaluasi dengan memberikan sling atau kemudian membungkus dengan lebih kuat," kata Listyo dalam konferensi pers penanggulangan bencana Sumatera, Rabu, 3 Desember 2025.

Bukan hanya itu, kata Listyo, tingkat ketinggian pemberian bantuan juga diatur.

"Dan tingkat ketinggiannya pun kita aturkan untuk supaya logistik yang disalurkan lewat airdrop tetap terjaga," sambungnya.

BACA JUGA:Bikin Iri! Peserta HSBC Clinic Dapat Coaching, Foto Bareng, hingga Jersey Bertanda Tangan Liliyana Natsir

BACA JUGA:Soal Rehabilitasi Ira Puspadewi, Ketua KPK Singgung Keputusan Politik: Semua Bisa Dipertanggungjawabkan

Sementara itu, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menjelaskan bahwa pengiriman bantuan lewat udara kini dijatuhkan dalam bentuk boks yang memiliki baling-baling dan payung udara.

"Sehingga pada saat ke tanah tidak hancur. Kemudian juga menggunakan payung udara, itu juga di-dropnya lewat Hercules C-130," jelas Agus.

Sebelumnya, Tentara Nasional Indonesia (TNI) buka suara soal viralnya bantuan yang diberikan kepada korban banjir bandang di Pulau Sumatera rusak usai dilempar melalui helikopter.

Panglima TNI Jenderal Agus Subianto menjelaskan bahwa kondisi tersebut terjadi karena lokasi pendaratan helikopter tidak memungkinkan.

“Kemarin saat ada heli mau mendarat, di situ ada kabel sehingga diputuskan oleh pilot bahwa barang itu tetap didrop,” kata Agus di Halim Perdana Kusuma, Rabu, 3 Desember 2025.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads