Mengaku Tak Bersalah! Klarifikasi Indra Sjafri Bikin Heboh, Taktik Usang John Heitinga Dibongkar Media Belanda
Indra Sjafri Merasa Tak Bersalah Atas Kekalahan Timnas Indonesia U-22-@indrasjafri_coach-Instagram
Banyak yang berharap kehadiran Ciro Alves bisa menjadi solusi instan bagi lini depan Timnas Indonesia.
BACA JUGA:1 Kesalahan Fatal Berujung Kekalahan Timnas Indonesia U-22 dari Filipina di SEA Games 2025
Setidaknya untuk ajang level Asia Tenggara seperti Piala AFF. Kita butuh sosok pembunuh di kotak penalti yang punya pengalaman dan ketenangan.
Ciro Alves menawarkan atribut itu. Jika proses ini lancar, Ciro Alves bisa menjadi mentor sekaligus senjata rahasia yang siap meledak kapan saja.
Keinginannya menjadi WNI murni karena cinta dan durasi tinggal sebuah dedikasi yang patut kita hargai.
Proses naturalisasi Ciro Alves ini wajib dikawal agar jika terwujud dia bisa memberikan dampak instan dan prestasi nyata bagi timnas Indonesia di sisa karir emasnya.
Sistem John Heitinga Dibongkar Media Belanda
Peringatan keras datang dari negeri kincir angin yang meminta PSSI untuk berpikir 1.000 kali sebelum menyerahkan kemudias pada sosok yang masih hijau dalam urusan manajemen krisis.
Nama John Heitinga mendadak mencuat sebagai salah satu kandidat pelatih Timnas Indonesia di tengah pencarian suksesor baru.
Mantan bek tangguh Timnas Belanda dan Everton ini memang punya nama besar sebagai pemain. Namun media Belanda justru menyalakan lampu kuning tanda bahaya.
Mereka mengingatkan PSSI soal rekam jejak ke pelatihan John Heitinga yang dianggap belum matang, terutama menyeroti kegagalannya saat menangani Ajax Amsterdam sebagai pelatih interior.
BACA JUGA:Target Baru! Simon Tahamata Terbang ke Italia, Keputusan Besar Timnas Indonesia Bakal Terjadi
Media Belanda, Voetbal Primeur membongkar sistem dan pendekatan John Heitinga yang dinilai kurang adaptif saat menghadapi tekanan besar.
Di Ajax, dia dianggap gagal mengangkat performa tim dan kesulitan mengelola ego pemain bintang di ruang ganti.
Peringatan ini sangat relevan bagi kita. Melatih timnas Indonesia bukanlah tugas muda. Tekanannya ribuan kali lipat lebih berat daripada melatih klub.
Timnas Indonesia butuh pelatih yang sudah teruju mentalnya, bukan pelatih yang masih dalam tahap belajar atau trial and error.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: