Candu Game Online Jadi Pelarian di antara Warnet dan Rumah, Saatnya Orangtua Mengambil Kendali

Candu Game Online Jadi Pelarian di antara Warnet dan Rumah, Saatnya Orangtua Mengambil Kendali

Ilustrasi Gamers bermain game online--Candra Pratama

Salah satunya dengan membatasi game-game yang memicu kekerasan

“Bisa juga dengan bermain game yang ramah anak. Sebab saya memberi batasan untuk megang handphone itu Sabtu, Minggu aja, karena untuk hari-hari biasa dia harus fokus belajar,” kata dia. 

Namun Purnomo bukan satu-satunya.

BACA JUGA:Dampak Positif dan Negatif Game Online yang Bakal Dibatasi Buntut Tragedi Ledakan SMAN 72

Setiap keluarga menemukan jalannya sendiri, ada yang lewat agama, ada yang lewat olahraga, ada yang lewat kontrol digital, dan ada pula yang memilih menjauhkan anak dari gawai sama sekali.

Winda Diana, memilih mendaftarkan putrinya Najwa Khairia Paramita, ke Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPA) di bilangan Meruya Selatan, Jakarta Barat.

Ia tak menampik, anaknya yang duduk dibangku kelas 3 SD itu sering bermain gadget. Terlebih game online Sakura School Simulator.

"Sering main game Sakura Sakura itu dia setiap pulang sekolah. Tapi sorenya dia ngaji di TPA. Itung-itung buat ngurangin main hp lah mas," ujarnya kepada Disway, Selasa, 9 Desember 2025.

Winda tak sepenuhnya menyalahkan penggunaan gawai bagi anak-anak. Pasalnya, tugas sekolah ataupun informasi yang berkaitan dengan anaknya di sekolah disebarkan melalui WhatsApp grup.

"Sekarang tugas sekolah juga dari hp. Apa apa wali kelasnya nyampein informasi lewat WA. Ya gimana anak nggak mau main hp," kata dia.

BACA JUGA:Dampak Positif dan Negatif Game Online yang Bakal Dibatasi Buntut Tragedi Ledakan SMAN 72

Berbeda dengan Winda, Daryanti memilih jalur olahraga. Anak sulungnya, Zyanka, mengikuti les renang dua kali seminggu.

“Supaya dia ketemu teman-temannya, nggak cuma main HP,” tuturnya.

Larangan tetap ada, tetapi dengan nada lembut: “Kalau udah kelamaan, saya tegur: ‘Zyanka, main HP terus…’”

Dengan begitu, kata Daryanti, diharapkan sang anak bisa lebih bersosialisasi dengan teman sebayanya melalui bidang olahraga.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads