Rentan Penyakit, Cak Imin Larang BGN Pakai Produk Impor Sampai 0 Persen

Rentan Penyakit, Cak Imin Larang BGN Pakai Produk Impor Sampai 0 Persen

Menko PM Muhaimin Iskandar secara khusus menyoroti risiko kesehatan yang mungkin timbul dari ketergantungan pada bahan baku impor, khususnya untuk program gizi anak sekolah.-Istimewa-

JAKARTA, DISWAY.ID-- Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) Abdul Muhaimin Iskandar, atau yang akrab disapa Cak Imin, mengeluarkan instruksi keras kepada Badan Gizi Nasional (BGN) untuk segera menghentikan penggunaan produk impor dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Cak Imin menargetkan penggunaan produk impor harus mencapai nol persen dan digantikan sepenuhnya oleh produk lokal, didorong oleh dua alasan utama: perlindungan kesehatan anak-anak dan penguatan ekonomi kerakyatan.

BACA JUGA:Ternyata Ini Penyebab Kebakaran Gedung Terra Drone: Gudang Mini Disulap, Baterai Rusak Ditumpuk

BACA JUGA:Motul Gelar Track Day di Sirkuit Mandalika, Ajak Mekanik dan Bengkel Rekanan Jadi Pembalap Sungguhan

"Kemarin saya acara dengan BPN Badan Kisi Nasional saya tekankan betul menghindari barang impor sampai 0%," ujar Cak Imin saat konferensi pers, Jumat 12 Desember 2025.

Impor Rentan Penyakit dan Tak Terjamin Mutunya

Menko PM Muhaimin Iskandar secara khusus menyoroti risiko kesehatan yang mungkin timbul dari ketergantungan pada bahan baku impor, khususnya untuk program gizi anak sekolah.

"Kenapa? rata-rata bahan olahan yang impor maupun bahan utama impor terbesar yang digunakan itu masih menjadi unggulan makanan kita gula, karbo yang berpotensi penyakit juga sangat mendominasi kehidupan kita sehari-hari," tegas Cak Imin.

BACA JUGA:Purbaya Geram Alat Pindai AI Bea Cukai Disejajarkan dengan Kemenkes: Tersinggung Gue!

BACA JUGA:YouTuber Resbob Dibidik Polisi, Heboh Video Rasisme Orang Sunda Sampai Bawa-Bawa Viking

Oleh karena itu, Cak Imin meminta kepada stakeholder dan lembaga untuk menggaungkan konsumsi makanan sehat kepada masyarakat untuk memulai revolusi pola hidup sehat.

"Saya sampaikan bahwa buat apa kita mengkonsumsi hal-hal yang tidak bermanfaat sementara kita tidak mendapatkan nilai tambah dari makanan yang kita konsumsi ini," kata Cak Imin.

"Saya kira pencegahan, revolusi pencegahan itu memang mutlak dan bahkan produk pangang kita juga masih sangat tidak inovatif tidak memiliki inovasi yang memadai menggunakan bahan-bahan yang sehat," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads