Febriana/Meilysa ke Final, Tantang Lagi
Pasangan ganda putri Indonesia Febriana Dwipuji Kusuma/Meilysa Trias Puspitasari -PBSI-
JAKARTA, DISWAY.ID — Pasangan ganda putri Indonesia Febriana Dwipuji Kusuma/Meilysa Trias Puspitasari memastikan langkah ke partai final setelah tampil dominan pada babak semifinal.
Namun, ujian sesungguhnya menanti di laga puncak. Febriana/Meilysa kembali berhadapan dengan pasangan Malaysia, Pearly Tan/Thinaah Muralitharan, yang selama ini kerap menjadi batu sandungan bagi duet Merah Putih tersebut.
Febriana/Meilysa melaju ke final usai menundukkan wakil Vietnam Bui Bich Phuong/Vu Thi Trang dua gim langsung, 21-10, 21-9. Kemenangan cepat itu menjadi modal penting jelang laga penentuan.
BACA JUGA:Update Klasemen Medali SEA Games 2025 Terbaru Hari ke-4, Indonesia Koleksi 20 Emas
“Alhamdulillah hari ini kami bisa bermain dengan baik. Memang lawannya pemain tunggal, tapi kami tetap tidak boleh meremehkan karena di lapangan semua bisa terjadi,” ujar Febriana dalam keterangan resmi PBSI, Sabtu (13/12/2025).
Final kali ini menjadi pertemuan keempat Febriana/Meilysa melawan Pearly/Thinaah sepanjang musim 2025.
Sayangnya, dari tiga pertemuan sebelumnya, pasangan Indonesia selalu menelan kekalahan dari ganda putri unggulan Malaysia tersebut.
Meski catatan pertemuan belum berpihak, Febriana menegaskan bahwa timnya akan menyiapkan strategi matang untuk memutus tren negatif tersebut.
“Senang bisa kembali ke final, tapi perjalanan belum selesai. Ini akan jadi pertemuan keempat dengan Pearly/Thinaah. Mereka lawan yang sangat tangguh, jadi kami harus tahu dulu akan bermain seperti apa,” kata Febriana.
Keuntungan lain bagi Febriana/Meilysa adalah kondisi fisik yang relatif lebih terjaga, setelah semifinal dapat diselesaikan tanpa harus bermain tiga gim.
BACA JUGA:207 Aduan Masuk, Kerugian Kasus WO Ayu Puspita Tembus Rp11,5 Miliar
“Bersyukur juga bisa menyelesaikan laga hari ini dengan dua gim langsung, jadi kami bisa lebih cepat melakukan pemulihan,” ujarnya.
Sementara itu, Meilysa menilai konsistensi permainan menjadi kunci kemenangan di semifinal dan harus kembali dijaga pada partai final.
“Tadi kami main tidak mengendurkan serangan, fokus satu poin demi satu poin, dan tidak membiarkan lawan berkembang,” kata Meilysa.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: