Viktor Gyokeres 'Mandul', Rekor Buruk Lini Serang Arsenal Kian Dipertanyakan
Arsenal Menang Dramatis, Tapi Rekor Buruk Lini Depan Jadi Sorotan-@viktorgyokeres-Instagram
Fakta bahwa Arsenal gagal mencetak gol dari permainan terbuka dan justru diuntungkan oleh dua gol bunuh diri lawan patut menjadi alarm bagi Arteta.
Meski lini belakang Arsenal tampil solid dengan hanya kebobolan 10 gol sejauh musim ini, sejarah menunjukkan bahwa tim dengan pertahanan terbaik tidak selalu mampu menjuarai liga.
Pep Guardiola memahami betul situasi tersebut. Lini depan Arsenal yang belum stabil bisa menjadi kelemahan krusial di fase-fase menentukan musim, terutama jika dibandingkan dengan Manchester City yang memiliki rata-rata gol tertinggi per pertandingan, yakni 2,3 gol.
Sorotan lain tertuju pada performa Viktor Gyokeres. Striker asal Swedia itu mulai menuai kritik dari sebagian pendukung Arsenal setelah hanya mencetak gol dalam dua dari 15 pertandingan terakhirnya di semua kompetisi.
Gyokeres awalnya dipandang sebagai kepingan terakhir yang dibutuhkan Arteta untuk mengubah Arsenal dari penantang menjadi juara, usai tiga musim beruntun finis di posisi kedua. Namun sejauh ini, justru Mikel Merino dinilai tampil lebih nyaman saat dimainkan sebagai penyerang tengah.
Gaya bermain Gyokeres yang mengandalkan ruang terbuka dan progresi membawa bola terbukti efektif saat masih membela Sporting Lisbon. Namun di Arsenal, ia lebih sering diminta bertarung dengan bek tengah lawan di kotak penalti, sesuatu yang menyulitkannya menghadapi kerasnya fisik Premier League.
Situasi ini membuka peluang bagi Arteta untuk kembali mengandalkan Kai Havertz sebagai ujung tombak utama setelah pulih dari cedera. Dengan performa Gyokeres yang belum meyakinkan, perubahan di lini depan Arsenal tampaknya tinggal menunggu waktu.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: