Patung Lionel Messi Setinggi 21 Meter di India Picu Pro-Kontra, Bangun Pemain Lokal atau Ikon Dunia?
Kontroversi Patung Messi di India, Dana Dinilai Lebih Tepat untuk Pembinaan Pemain---Dok. Istimewa
JAKARTA, DISWAY.ID - Sebuah patung raksasa berbahan besi yang menampilkan sosok Lionel Messi kini berdiri megah di kawasan Sree Bhumi Sporting Club, Lake Town, Kolkata, India.
Patung setinggi sekitar 21 meter itu menggambarkan megabintang asal Argentina tersebut tengah mengangkat trofi Piala Dunia FIFA, simbol pencapaian tertinggi dalam karier sepak bolanya.
Kehadiran patung tersebut langsung menyedot perhatian publik.
Banyak warga dan penggemar sepak bola datang untuk melihat langsung ikon dunia itu dalam wujud monumen.
BACA JUGA:Ricuh di India! Fans Mengamuk Usai Lionel Messi Tinggalkan Stadion Lebih Awal
Akan tetapi di balik antusiasme tersebut, gelombang kritik justru bermunculan di media sosial.
Sejumlah warganet mempertanyakan urgensi pembangunan patung Lionel Messi di India, negara yang hingga kini masih kesulitan menorehkan prestasi di kancah sepak bola internasional.
Mereka menilai penghormatan berskala besar tersebut tidak sejalan dengan kondisi dan kebutuhan perkembangan sepak bola nasional.
Sebagian pengguna media sosial menilai dana yang digunakan untuk membangun patung raksasa itu akan jauh lebih bermanfaat jika dialokasikan untuk pembinaan usia dini, pengembangan kompetisi akar rumput, atau peningkatan kualitas pemain lokal.
BACA JUGA:Inter Miami Juara MLS! Lionel Messi Cetak Rekor Assist dan Bawa The Herons Ukir Sejarah
Ada pula yang menyindir bahwa India dengan populasi lebih dari satu miliar penduduk belum mampu melahirkan 11 pemain yang sanggup bersaing di Piala Dunia, namun justru memilih membangun monumen bagi pemain asing.
Tak sedikit pula yang mempertanyakan relevansi Lionel Messi dengan India. Beberapa komentar menyebut penghormatan tersebut terkesan berlebihan karena Messi bukan figur yang memiliki ikatan langsung dengan sepak bola India.
"Menghormati legenda dunia sah-sah saja, tapi mengapa tidak fokus membangun pahlawan dari dalam negeri terlebih dahulu?” tulis seorang pengguna.
Kritik lainnya menyoroti ironi antara pemujaan terhadap ikon global dan minimnya investasi serius untuk mencetak pemain berkualitas di dalam negeri.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: