Natal Paling Haru bagi Jemaat HKBP Pondok Kelapa: 35 Tahun Menunggu Gereja Sendiri

Natal Paling Haru bagi Jemaat HKBP Pondok Kelapa: 35 Tahun Menunggu Gereja Sendiri

Natal 2025 menjadi perayaan paling haru bagi jemaat Gereja HKBP Ressort Pondok Kelapa, Duren Sawit, Jakarta Timur.--Cahyono

JAKARTA, DISWAY.IDNatal 2025 menjadi perayaan paling haru bagi jemaat Gereja HKBP Ressort Pondok Kelapa, Duren Sawit, Jakarta Timur.

Setelah menunggu selama 35 tahun dan menjalani ibadah berpindah-pindah dari rumah ke rumah, sekolah, hingga pusat perbelanjaan, umat Kristiani akhirnya bisa merayakan Natal dengan tenang di gereja mereka sendiri.

Rampungnya pembangunan Gereja HKBP Pondok Kelapa menjadi penanda berakhirnya penantian panjang sekaligus bukti tumbuhnya semangat toleransi di Ibu Kota.

BACA JUGA:Flu Baru Varian K dari H3N2 Serang Anak-anak di Spanyol, Korban Maningkat Signifikan Menjelang Natal

Ketua Panitia Mameakhon Batu Ojahan (MBO) Gereja HKBP Pondok Kelapa, Binsar Turnip mengatakan, proses perizinan pembangunan Gereja HKBP Ressort Pondok Kelapa memakan waktu selama 35 tahun.

Setelah melalui proses yang cukup panjang, akhirnya di tahun 2025 perizininan pembangunan Gereja HKBP Ressort Pondok Kelapa pun diterbitkan.

Pembangunan Gereja HKBP Ressort Pondok Kelapa pun akhirnya dimulai pada bulan April 2025.

BACA JUGA:5 Daftar Event Natal Desember 2025 di Jakarta, Ada Christmas Market hingga Lightning Show Pohon Natal Termegah

Saat ini proses pembangunan Gereja dengan gaya kolonial bercat dominan putih itu telah rampung dan diresmikan oleh Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung pada Minggu, 14 Desember 2025.

"Kami menunggu selama 35 tahun untuk membangun Gereja HKBP Pondok Kelapa ini," kata Binsar saat peresmian.

Dulunya lanjut Binsar, lokasi tempat berdirinya Gereja HKBP Pondok Kelapa merupakan bekas fasilitas pendidikan Taman Kanak-kanak (TK) yang lahannya dimiliki PD Sarana Jaya.

BACA JUGA:Sustainable Christmas Tree Jadi Sorotan di Perayaan Natal HARRIS Puri Mansion

Kemudian pada tahun 1993, lahan seluas 1,5 hektare tersebut dibeli oleh pihak pengelola Gereja HKBP.

Setelah lahan tersebut sah menjadi milik HKBP, ternyata perizinan pembangunan gereja harus melalui proses yang cukup panjang.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads