Antropologi Kebencanaan
Prof Jamhari Makruf, Ph.D: Roberts Barrios, seorang antropolog dari The University of New Orleans, menyatakan, “there is nothing natural about disaster” sebagai penegasan perlunya memandang bencana bukan semata-mata sebagai fenomena alam, melainkan sebaga-dok disway-
Eksploitasi sumber daya alam secara berlebihan demi keuntungan sering mengabaikan keberlanjutan dan keseimbangan lingkungan.
Pembukaan lahan tanpa perencanaan matang atau penambangan yang merusak ekosistem pada akhirnya berujung pada bencana yang menimpa masyarakat luas.
BACA JUGA:Sosok Mohammad Nuh, Kandidat Pjs Ketua Umum PBNU dengan Pengalaman Komprehensif
BACA JUGA:Langkah Bijaksana Syuriah dan Rais Aam PBNU
Orientasi ekonomi yang semata-mata profit, tanpa mempertimbangkan dampak sosial dan ekologis, memperkuat makna bencana sebagai peringatan untuk berbenah.
Pada akhirnya, bencana alam adalah “teks” yang mengingatkan kita tentang hubungan manusia dengan alam.
Interaksi yang tidak harmonis, eksploitasi berlebihan, serta minimnya tanggung jawab kolektif terhadap lingkungan menjadi akar dari banyak bencana.
Melalui bencana, alam seolah mengirimkan pesan agar manusia kembali menghargai keseimbangan, memperkuat solidaritas sosial, dan membangun kebijakan yang berpihak pada kelestarian serta keadilan bagi semua makhluk hidup.
Alam Indonesia memang sangat kaya: bukan hanya hutan, tetapi juga mineral melimpah di bawah tanah.
Di Timur Tengah ada ladang minyak dan gas; Indonesia juga memilikinya. Namun Timur Tengah tidak mempunyai hutan dan pertanian subur seperti Indonesia.
BACA JUGA:Diplomasi Tangan di Atas: Menguatkan Peran Global Indonesia
BACA JUGA:NU, Organisasi dan Arogansi
Sementara negara lain yang subur hutan dan pertaniannya tidak memiliki kekayaan alam bawah tanah seperti Indonesia.
Kekayaan alam Indonesia ini menjadi godaan politik maupun ekonomi, sehingga sering terjadi pemanfaatan yang berlebihan.
Memang benar apa yang disampaikan BMKG bahwa curah hujan ekstrem membuat debit air meningkat.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: