Seniman Rusia dan Warga Ukraina Berkolaborasi Project Seni Untuk Dunia Ukuran Raksasa di Bali

Seniman Rusia dan Warga Ukraina Berkolaborasi Project Seni Untuk Dunia Ukuran Raksasa di Bali

Meskipun negeri mereka sedang bersitegang, namun seniman Rusia dan warga Ukraina berkolaborasi project seni untuk dubia ukuran raksasa di Bali.-IG@PokrasLampas-

JAKARTA, DISWAY.ID – Meskipun negeri mereka sedang bersitegang, namun seniman Rusia dan warga Ukraina berkolaborasi project seni untuk dubia ukuran raksasa di Bali.

Seniman Rusia Pokras Lampas bekerjasama dengan warga Ukraina bernama Alex Shtefan yang memiliki sebuah komplek resor membuat projek seni bertemakan perdamaian dunia.

Lampas membuat kaligrafi diatas atap resor seluas 960 meter persegi ini yang terdiri dari sembilan bangunan.

Diatas di atap sembilan bangunan ini Lampas memuliskan kaligrafi "United World" dalam enam bahasa, mulai bahasa Rusia, Ukraina, Inggris, Cina, Prancis, dan Indonesia.

BACA JUGA:Terungkap Rentetan Fakta Jatuhnya Pesawat Jet Boeing 737-800, Forum IPU Sampaikan Duka

"Karya ini bukan pernyataan politik, ini pernyataan budaya, ini pernyataan sosial, tentang orang-orang dan cara kita bisa bersatu bersama untuk menciptakan masa depan yang harmonis," papar Pokras Lampas..

Dilansir dari reuters.com, Lampas telah berada di Bali sejak Desember lalu.

“Ide ini dikembangkannya dengan sekelompok teman-teman Ukraina sebelum perang dimulai, tetapi sekarang pekerjaan itu menjadi lebih bermakna,” jelas Lampas.

BACA JUGA:David Backham Serahkan Akun Instagramnya Pada Dokter Ukraina, Bantu Tangani Anak-anak Pengungsi Ukraina

Lampas yang berusia 30 tahun, yang menggambarkan gayanya sebagai "Calligrafuturism" dan mengatakan itu mencakup kaligrafi modern dan elemen seni jalanan.

Dalam pengerjaan projeck ini, Lampas menyelesaikan karyanya selama.

Sang pemilik resor, Alex Shtefan bahwa karya seni itu sesuai dengan nilai-nilainya dan mengirimkan pesan penting.

BACA JUGA:Begini Modus Penyalahgunaan Bansos PKH Diungkap Kajari Tangerang Nova Elida Saragih

“Kami dapat menunjukkan di vila kami kepada dunia tentang gagasan kami bahwa dunia perlu bersatu,” kata Shtefan, yang telah tinggal di Indonesia selama enam tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Berita Terkait