Bantah Penipuan Voucher Hotel Murah Cirebon, Terlapor Siap Buka Data Transaksi ke Polisi
Heboh kasus dugaan penipuan bermodus voucher hotel murah dengan terlapor RA, pihakanya siap membeberkan data ke kepolisian-istockphoto-
JAKARTA, DISWAY.ID - Kasus penjualan voucher hotel murah di Cirebon yang kini dilaporkan kepolisian masih menyisakan perbedaan versi antara pelapor dan terlapor.
Terlapor berinisial RA membantah tudingan menjalankan skema penipuan dan menegaskan dirinya justru mengalami kerugian serius dalam perkara tersebut, baik secara materiil maupun operasional.
BACA JUGA:50 Tahun MSIG Indonesia: Konsisten Memberi Perlindungan, Mendorong Pertumbuhan
BACA JUGA:Pengamat Kritik Performa Timnas U-23 yang Tersingkir di Fase Grup SEA Games 2025
Dalam keterangannya yang disampaikan kepada media, RA menjelaskan bahwa seluruh transaksi voucher hotel dilakukan secara pribadi melalui platform pemesanan daring Agoda, tanpa kerja sama langsung dengan hotel maupun pola penjualan berjenjang.
“Saya memesan langsung lewat Agoda dengan benefit akun saya. Awalnya untuk konsumsi pribadi. Karena saya punya kode promo dan level akun sudah diamond, harganya jauh lebih murah,” kata RA dalam keterangannya, Jumat, 19 Desember 2025.
RA menyebut status keanggotaan akun Agoda miliknya meningkat seiring tingginya intensitas transaksi. Status tersebut memberikan berbagai keuntungan, termasuk potongan harga dari mitra perbankan, yang kemudian dimanfaatkan untuk membeli voucher dengan harga lebih rendah.
Bantah Skema Reseller
RA juga membantah klaim pelapor yang menyebut dirinya mengajak menjadi reseller. Ia menyatakan tidak pernah menawarkan kerja sama, membuat perjanjian tertulis, atau menyusun sistem penjualan berlapis.
BACA JUGA:Mendagri: Bantuan Pemda untuk Korban Banjir Bandang Sumatra Capai Rp48 Miliar
“Tidak pernah sekalipun saya mengajak orang jadi reseller. Mereka datang sendiri. Bahkan ada yang menjual lagi tanpa izin saya, sampai berlapis-lapis ke end customer,” ujarnya.
Menurut RA, sejak awal seluruh pembeli diperlakukan sebagai konsumen akhir. Harga yang diberikan pun, kata dia, tidak dibedakan antara pembeli langsung dan pihak yang kemudian menjual ulang voucher tersebut.
Akun Agoda Bermasalah, Refund Terhambat
RA mengakui adanya gangguan pada akun Agoda miliknya yang berdampak pada kelanjutan sejumlah reservasi. Namun ia menegaskan akun tersebut tidak diblokir secara resmi.
“Tidak ada bukti akun saya kena banned. Tapi waktu itu tiba-tiba tidak bisa dipakai transaksi, dan reservasi yang sudah terbit tidak bisa dilanjutkan,” katanya.
Seluruh dana yang diterima, menurut RA, telah disetorkan ke Agoda untuk pembayaran reservasi. Ia menyebut platform tersebut menyampaikan bahwa proses pengembalian dana dapat memakan waktu hingga 90 hari kerja. Kondisi ini diperparah setelah rekening pribadinya ditangguhkan oleh pihak bank pada 7 Oktober 2025.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: