Perempuan Pemberani Afghanistan

Perempuan Pemberani Afghanistan

Prof. Jamhari Makruf, Ph.D. - Rektor Universitas Islam Internasional Indonesia –-dok disway-

Selain posisinya yang menentukan, Afghanistan juga menyimpan kekayaan alam yang sangat besar. Litium, besi, tembaga, dan berbagai mineral strategis lainnya tersimpan di perut bumi Afghanistan dan bernilai tinggi dalam ekonomi global kontemporer, terutama dalam industri teknologi dan energi.

BACA JUGA:Kebijakan Ekonomi Positif Membawa IHSG All Time High

BACA JUGA:Ihwal Tafsir Peraturan, Kuasa, dan Sebuah Jalan Tengah

Namun ironi Afghanistan justru terletak di sini: kekayaan alam dan posisi strategis tersebut tidak membawa kemakmuran, melainkan menjadikannya arena perebutan pengaruh kekuatan besar, baik regional maupun global.

Sepanjang sejarah modernnya, Afghanistan berulang kali menjadi medan konflik geopolitik yang melibatkan aktor eksternal dengan kepentingan ekonomi dan keamanan masing-masing.

Kerentanan Afghanistan semakin diperparah oleh konflik etnis yang berkepanjangan.

Negara ini dihuni oleh sekitar 20 kelompok etnis, dengan empat kelompok terbesar, Pashtun, Tajik, Hazara, dan Uzbek yang memiliki sejarah, identitas, dan afiliasi politik yang berbeda.

Sejumlah ilmuwan seperti Olivier Roy dan Rasul Bakhsh Rais menegaskan bahwa fragmentasi etnis dan sektarian, ditambah dengan politik agama yang kompleks, telah menciptakan struktur sosial-politik yang rapuh.

Kondisi ini membuka ruang luas bagi intervensi asing dan memperumit proses konsolidasi nasional.

BACA JUGA:Indonesia dan Diplomasi Moral Dunia

BACA JUGA:Sosok Mohammad Nuh, Kandidat Pjs Ketua Umum PBNU dengan Pengalaman Komprehensif

Dalam situasi demikian, Afghanistan tidak hanya menjadi korban konflik internal, tetapi juga cermin dari bagaimana geopolitik global bekerja pada negara-negara yang berada di persimpangan strategis dunia.

Mengapa Indonesia Membantu Afghanistan?

Seorang mahasiswa doktoral asal Afghanistan di Program Hubungan Internasional UIII sedang meneliti alasan Indonesia memberikan bantuan, termasuk beasiswa pendidikan, kepada Afghanistan.

Pertanyaan ini menarik karena kedua negara tidak memiliki kedekatan geografis maupun hubungan etnis langsung.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads