Perempuan Pemberani Afghanistan
Prof. Jamhari Makruf, Ph.D. - Rektor Universitas Islam Internasional Indonesia –-dok disway-
Bagi mereka yang tinggal di sekitar Kabul, masih tersedia jalur penerbangan menuju Dubai sebelum melanjutkan perjalanan ke Indonesia.
BACA JUGA:Elegi Lumpur di Hulu Bencana
BACA JUGA:Polemik PBNU: Pelanggaran Berat, Bukan Perselisihan
Sementara itu, peserta yang berasal dari wilayah perbatasan Iran harus menempuh perjalanan darat menuju Teheran, lalu terbang ke Dubai, dan akhirnya tiba di Jakarta, sebuah perjalanan yang melelahkan secara fisik maupun emosional.
Persyaratan lain yang tidak kalah berat adalah kewajiban didampingi mahram laki-laki dari keluarga selama perjalanan hingga tiba di Indonesia.
Para mahram tersebut kemudian kembali ke Afghanistan beberapa hari setelah memastikan saudara perempuan mereka tiba dengan selamat di kampus tujuan.
Jalan panjang ini menunjukkan bahwa beasiswa bukan sekadar bantuan akademik, melainkan juga bentuk nyata diplomasi kemanusiaan yang membuka akses pendidikan di tengah situasi politik yang membatasi.
Afghanistan yang Strategis
Afghanistan adalah negara yang sangat strategis, bukan hanya secara geografis, tetapi juga secara historis, kultural, dan geopolitik.
BACA JUGA:World Indonesianist Congress: Belajar dari Kawan
BACA JUGA:Apresiasi untuk Tujuh Prestasi Gus Yahya di PBNU
Letaknya berada di persimpangan penting Asia Barat, Asia Tengah, dan Asia Selatan, dengan perbatasan langsung dengan Iran, China, negara-negara Asia Tengah, serta Pakistan.
Posisi ini menjadikan Afghanistan sejak berabad-abad lalu sebagai ruang perlintasan manusia, ide, budaya, dan perdagangan.
Dalam sejarah klasik maupun modern, wilayah ini merupakan bagian penting dari Jalur Sutra yang menghubungkan Asia dan Eropa.
Siapa pun yang menguasai Afghanistan memiliki pengaruh signifikan terhadap arus perdagangan, stabilitas kawasan, dan kepentingan strategis regional.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: