BACA JUGA:384 Jamaah Haji Kloter 18 JKG Dilepas Wakil Bupati Tangerang
Terdapat 3 rumah demonstran muslim terhadap penghina Nabi Muhammad dirubuhkan Polisi India dengan alasan bahwa rumah tersebut dibangun secara ilegal salah satunya rumah Javed Mohammad.
Akan tetapi alasan rumah demonstran muslim terhadap penghina Nabi Muhammad dirubuhkan Polisi India dibantah oleh pemiliknya.
Dilansir dari indiatimes, rumah demonstran muslim terhadap penghina Nabi Muhammad dirubuhkan Polisi India ini juga memicu protes mantan Hakim Agung Govind Mathur kota Allahabad yang mengungkapkan bahwa pembongkaran ini benar-benar gila.
"Bahkan jika mereka berasumsi bahwa pembangunan itu ilegal, yang merupakan cara hidup jutaan orang India, kalian tidak boleh menghancurkan sebuah rumah pada hari Minggu ketika penghuninya ditahan," kata Govind.
BACA JUGA:33 Calon Imam Masjid di Uni Emirat Arab Dinyatakan Lulus Seleksi, Ini Daftarnya
Namun salah seorang pejabat dari Prayagraj Development Authority (PDA) yang menghancurkan rumah Ahmed salah satu demonstran mengatakan telah mengeluarkan pemberitahuan kepadanya pada bulan Mei lalu.
Dalam surat pemberitahuan tersebut pihak PDA memintanya untuk segera datang.
Menanggapi pernyataan tersebut, putrinya Afreen Fatima yang juga merupakan seorang aktifis membantahnya dan mengatakan bahwa keluarga tersebut hanya diberitahu melalui sebuah pemberitahuan yang ditempelkan di pintu mereka pada hari Sabtu 11 Juni 2022.
Sekelompok pengacara juga menulis surat ke pengadilan tinggi, menunjukkan bahwa pembongkaran itu melanggar hukum.
"Tidak ada pemberitahuan sebelumnya tentang konstruksi ilegal yang diterima oleh terdakwa atau istrinya," kata surat mereka.
BACA JUGA:Tarif Listrik Resmi Naik, Kementerian ESDM: Golongan Pelanggan Nonsubsidi
Ini bukan pertama kalinya Uttar Pradesh dan beberapa negara bagian lain yang diperintah BJP dituduh melakukan penghancuran untuk menargetkan para pengunjuk rasa yang diduga sebagai korban kekerasan komunal.
Kelompok Mahasiswa Islam dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa mereka berdiri teguh dengan Javed Mohammad dan anggota keluarganya.
Mereka juga menyebut bahwa penangkapan dan pembongkaran rumahnya merupakan contoh lain komunalisme dan otoritarianisme Polisi dan administrasi.
Mereka bisa menghancurkan rumah kita, tetapi mereka tidak akan pernah bisa menghancurkan tekad kita.