Dia mengatakan, biasanya jika ada kejadian menonjol di kompleks tersebut, satpam langsung laporan kepada Ketua RT lewat telepon.
Namun, terkait peristiwa besar tersebut, dia tidak diberi kabar, maka dianggapnya tidak terjadi apa pun pada hari kejadian.
Seno juga mengaku kesal lantaran pihak kepolisian saat melakukan pemeriksaan hingga olah TKP tidak meminta izin kepada dirinya selaku Ketua RT Komplek Polri.
BACA JUGA:Elon Musk Batal Beli Twitter, Kuasa Hukum Beri Alasan Bos Tesla Tarik Semua Uang Rp 659 Triliun
"Sama sekali nggak ada laporan, nggak ada ini, merintahkan satpam seenaknya saja.
"Kenapa tidak memberi tahu saya sebagai ketua RT," sambung dia.
Sang Jenderal mengungkap bahwa CCTV atau kamera pengawas yang dipasang di pos penjagaan dekat rumah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo sempat diganti oleh polisi pada Sabtu, 9 Juli 2022.
“CCTV alatnya yang di pos hari Sabtu diganti sama polisi,” kata Seno Sukarto.
BACA JUGA:Gus Umar Mengaku Ngeri Komentari Kasus Baku Tembak Brigadir J, Tapi Punya Satu Harapan Soal Ini
Satpam yang bekerja bersama Seno juga diarahkan untuk menjaga rumah Kadiv Propam usai peristiwa baku tembak yang menyebabkan Brigadir J tewas tersebut.
“Enggak izin. Malah anggota saya disuruh jaga, di situ saya marah, bilangin sama yang perintah kamu, kembali ke pos. Karena dia harus menerima seluruh komplek bukan hanya jaga pintu,” tegas ketua RT Komplek Polri itu.
Salah satu dekoder pada CCTV, kata Seno, sempat diganti oleh pihak kepolisian usai penembakan di rumah Kadiv Propam Polri.
Berdasarkan keterangan satpam, CCTV yang terpasang di pos dekat rumah tersebut berjumlah delapan. Namun dua kamera rusak dan baru saja diganti.
BACA JUGA:Polda Metro Jaya Periksa Roy Suryo, Akankah Berubah Statusnya Hari Ini?
CCTV di Komplek Polri Duren Tiga tidak hanya dipasang di setiap jalan. Namun, kata Seno, setiap rumah juga memiliki CCTV sendiri.