Menohok! Irjen Napoleon Bonaparte Tantang Pembunuh Brigadir J untuk Jujur: Hidup di Penjara Biasa Saja!

Jumat 29-07-2022,14:32 WIB
Reporter : Dimas
Editor : Dimas

“Sejauh ini saya masih yakin Polri bisa menyelesaikan kasus ini, katakan saja faktanya, yang benar jika benar, salah jika salah,” pungkasnya.

Brigadir J diketahui tewas usai ditembak di rumah dinas Ferdy Sambo beberapa waktu lalu. 

Narasi polisi menyebut, Yosua ditembak Bharada E usai diduga melakukan pelecehan dan menodong senjata api terhadap istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi.

BACA JUGA:Polda Metro Jaya Klaim Angka Kasus Tawuran dan Balap Liar Menurun Tajam Berkat Program Street Race

Aktivitas Brigadir J Perlu Dicocokan dengan Keterangan Saksi Lain

Aktivitas Brigadir J dengan ajudan Irjen Ferdy Sambo lain perlu dicocokan saat tiba dari Magelang ke Jakarta, salah satunya Komnas HAM akan memeriksan istri Kadiv Propam nonaktif dan Asisten Rumah Tangga (ART).

Namun sebelum memeriksa Putri Chandrawathi, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) akan agendakan satu ajudan yang belum diperiksa untuk diselidiki minggu depan.

"Ada beberapa orang yang menurut kami juga penting untuk ditanya, salah satunya memang menambah soal aide de camp (ADC)," ujar Komisioner Bidan Pemantauan dan Penyelidikan Komnas HAM, Choirul Anam saat dikonfirmasi, Kamis, 28 Juli 2022.

"Yang kemarinkan sudah datang dan yang belum datang akan kami mintai keterangan, termasuk juga beberapa saksi-saksi yang lain, itu akan kami periksa," lanjutnya.

Tidak hanya itu, Komnas HAM juga akan memeriksa saksi-saksi lainnya seperti asisten rumah tangga yang ada di rumah dinas Kadiv Propam Polri nonaktif Irjen Ferdy Sambo.

Anam menjelaskan alasannya memanggil saksi-saksi lain yaitu untuk mengecek ulang apakah peristiwa tersebut cocok dengan keterangan-keterangan lainnya. 

BACA JUGA:Mudah Dipahami, Ustaz Abdul Somad Beri Tuntunan Puasa di Bulan Muharram: Jangan Sama Puasanya dengan Bani...

"Apakah peristiwa itu satu dengan yang lain konsisten, satu dengan yang lain cocok gitu ya, cocok soal waktu, soal keterangan, soal konteks dan sebagainya yang itu sekarang sedang kami siapkan dua hari ini," jelasnya. 

Sebelumnya Anam menjelaskan bahwa pada Kamis kemarin tidak ada agenda khusus.

Ia menyebut hanya ada agenda internal, yaitu mengecek semua data khususnya soal konsisten waktu yang didapati dari tim siber dan tim Labfor. 

"Agenda hari ini bekerja secara internal, semua data sudah mulai kita cek, khususnya soal konsekuensi atau konsistensi waktu, ada CCTV, ada keterangan, ada macam-macam, itu konsistensi waktu akan kami cek karna konsistensi waktu akan sangat menentukan kasus ini bagaimana itu yang pertama," katanya.

Kategori :