JAKARTA, DISWAY.ID – Mahfud MD geleng-geleng kepala saat kuasa hukum Brigadir J bongkar kejanggalan autopsi pertama.
Hal tersebut diungkapkan oleh Pheo M Hutabarat selaku Ketua Lowyer Hutabarat dan kuasa hukum dari keluarga Brigadir J.
Dalam penjelasannya, saat bertemu dengan Menko Politik, Hukum dan Keamanan (Polhukam), Mahfud MD geleng-geleng kepala saat dia menjelaskan hasil autopsi pertama dari Brigadir J.
“Saat itu saya menjelaskan kepada bapak Mahfud MT bahwa dalam hasil autopsi pertama mengatakan bahwa ditubuh Brigadir J terdapat satu lubang peluru,” jelas Pheo.
BACA JUGA:Mahfud MD Sebut Kasus Tewasnya Brigadir J Bukan Kasus Biasa, Catatatan Intelijen Jadi Petunjuk
BACA JUGA:Solusi Mobilitas Terbaik dari DFSK di GIIAS 2022, Kendaraan yang Efisien dan Andal Serta Penuh Gaya
“Bapak Menteri geleng-geleng kepala mendengarkan penjelasan saya, namun saya tidak mengerti maksudnya,” sambung Pheo.
Pheo menambahkan, dari hasil autopsi pertama tersebut dari pihak kami sudah melihat bahwa ini ada sebuah usaha untuk menutup-nutupi kasus ini.
Sedangkan yang kedua dikatakan bahwa yang punya rumah Ferdy Sambo sedang keluar rumah sedang tes PCR.
“Sedangkan dari CCTV yang dibuka oleh Komnas HAM bahwa tes PCR dilakukan di rumah,” jelas Pheo.
BACA JUGA:Roy Suryo Bebas Ikut Turing, Kuasa Hukum Pelapor: Kami Kecewa, Tapi Percaya Keadilan Itu Ada
BACA JUGA:Garuda Indonesia Buka Extra Flight Saat Tomohon International Flower Festival 2022
“Kita advokat mengerti bahwa ini menciptakan alibi bahwa yang melakukan penembakan adalah Bharada E”.
“Dugaan kita bahwa tujuan dari awal bahwa adik saya Brigadir J adalah sebagai pelaku tindak pidana,” terang Pheo.
Sebelumnya ayah dari Brigadir J bersama kuasa hukum mendatangi Menko Polhukam Mahfud MD.