JAKARTA, DISWAY. ID – Keluarnya hasil autopsi pertama yang tidak jauh berbeda dengan hasil autopsi pertama membuat tim forensik pertama Brigadir J bernafas sedikit lega.
Hal ini sidampaikan oleh Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik, bahwa tim autopsi Brigadir J sempat melakukan pelaporan pada pihaknya.
Tim forensik pertama Brigadir J menanggis ke Komnas HAM karena publik meragukan hasil otopsi pertama.
“Mereka nangis depan saya, kita hormati semua dalam rangka mencari keadilan yang sesungguhnya itu gapapa,” terang Taufan.
BACA JUGA:Virus Lassa Lebih Ditakuti Warga Nigeria Dibandingkan Covid-19, Lebih Menular dan Mematikan
BACA JUGA:Mengingat Kembali 3 Dosa Kombes Budhi Herdi Susianto yang Kini Dikurung di Mako Brimob
Taufan menjelaskan bahwa sekarang hasil otopsi kedua sama dengan hasil otopsi pertama.
“Jadi saya kira nama dokter forensik itu harus kita pulihkan itu. Karena tuduhan itu menurut saya tidak sehat buat mereka,” ungakapnya..
“Tapi saya kira tidak ada yang mengherankan buat kami, ketika hasilnya memang semata mata itu hasil kematian karena tembakan,” lanjut Taufan.
Terkait dengan berkas yang telah dilimpahkan ke kejaksaan penuntun umum, pihak Komnas HAM mengungkapkan akan meneruskan tugas sebagai pengawasan dalam penuntutan dan persidangan untuk memastikan fair trail.
BACA JUGA:Usul Kapolri Dinonaktifkan, Benny K Harman: Kita Nggak Percaya Polisi, Kita Dibohongi Juga..
BACA JUGA:Hubungan Nikita Mirzani dengan Ferdy Sambo Akhirnya Terjawab, Isu Dibekingi FS Tak Dibantah?
Terkait dengan hasil forensic kedua, Ketua Tim Forensik Independen kasus kematian Brigadir, Dokter Ade Firmansyah Sugiharto menyebutkan bahwa terdapat luka di bagian jari tangan Brigadir J.
Dalam penyelidikan tim forensik, Ade memastikan bahwa luka tersebut bukanlah dari hasil penganiayaan tetapi murni dikarenakan tembakan peluru.
"Jarinya itu adalah arah alur lintasan anak peluru, jelas sekali peluru keluar mengenai jarinya. Kalau bahasa awamnya mungkin tersambar," ujar Ade di Mabes Polri, Senin, 22 Agustus 2022.