JAKARTA, DISWAY.ID - Kebaya belakangan ini sedang ramai jadi sorotan karena dikampanyekan goes to UNESCO.
Sejumlah pejabat bahkan artis seperti Dian Sastro ikut mendukung kebaya goes to UNESCO.
Perlu diketahui kampanye kebaya goes to UNESCO ini merupakan cara jadikan kebaya sebagai warisan budaya.
Terlihat Dian Sastro beberapa kali mengunggah foto saat dirinya mengenakan kebaya dalam media sosial Instagram-nya.
BACA JUGA:Dua Perusahaan Farmasi Produksi Obat Sirup Dengan Kandungan Zat Berbahaya Diperiksa Bareskrim Polri
Ia juga sempat terlihat menggunakan kebaya saat memperingati Hari Batik Nasional.
"Merayakan Hari Batik Nasional ditengah banyaknya kain batik yang menjadi props wardrobe project kami," ujar Dian Sastro, dilansir dari Instagram @therealdisastr.
Lantas bagaimana sejarah lengkap kebaya?
Dilansir dari berbagai sumber, kebaya adalah sejenis pakaian bagian atas yang secara tradisional dikenakan oleh wanita di Asia Tenggara, terutama di Indonesia.
BACA JUGA:Cerita Pengendara Kena E-Tilang Rp 750 Ribu, Telepon Pakai HP saat Menyetir Mobil
Kebaya adalah pakaian bagian atas yang memiliki karakteristik terbuka di bagian depan dan dibuat secara tradisional dari kain ringan seperti brokat, katun, kasa, renda, atau voile, dan terkadang dihiasi dengan sulaman.
Bagian depan diamankan dengan kancing, pin, atau bros, sedangkan pakaian bagian bawah untuk pakaian ini biasanya dikenal sebagai sarung, kemben atau sepotong kain panjang yang dililitkan di pinggang dan dapat berupa batik, ikat, songket atau tenun.
Namun ada kemungkinan besar bahwa asal-usul kebaya berasal dari Timur Tengah dikarenakan komposisi akar budayanya.
BACA JUGA:Heru Budi Sebut LRT Jakarta Fase 2 Tidak Akan Berlanjut Hingga Tahun 2023
Hal ini dibuktikan dengan adanya keterkaitan kebaya dengan qaba dari Arab yang merupakan sejenis jubah panjang kendur yang dikemukakan oleh orientalis Henry Yule dan Arthur Burnell pada tahun 1886.