Minta Hadiah Sebidang Tanah dan Hina Orangtua
Tak hanya uang, Madih juga dimintai hadiah sebidang tanah seluas 1000 meter persegi jika kasus tersebut berhasil ditangani oleh penyidik itu.
Namun kekecewaan Madih memuncak lantaran orantuanya justru mendapat hinaan oleh penyidik di Polda Metro Jaya itu.
"Dia juga minta hadiah tanah 1000 meter. Tidak cukup sampai di situ, oknum penyidik itu juga menghina keluarga saya tidak berpendidikan," tukas Madih.
Madih lalu menjelaskan, peristiwa penodongan ke sesama anggota Polri ini terjadi pada 2011 lalu.
BACA JUGA:Wuling Air ev Kuasai Pasar Mobil Listrik Tanah Air, Tembus 8 Ribuan Unit Dalam 5 Bulan
Ia tak menyangka jika dirinya pun bisa menjadi korban dugaan pemerasan ini.
Bahkan hingga saat ini, kasus dan laporan dugaan penyerobotan tanah milik orantuanya Madih merasa seperti dipermainkan.
Ia mengatakan, tak ada bukti terkait pengakuannya ini lantaran saat membuat laporan alat komunikasinya disita.
"Memang saya tidak pegang barang bukti (percakapan) karena saat saya melapor tidak boleh membawa alat komunikasi.
"Waktu itu saya diminta datang ke Polda Metro untuk membicarakan kelanjutan laporan penyerobotan lahan," bebernya.
Penyerobotan Tanah Terjadi Sebelum Madih Menjadi Anggot.
Madih mengungkap bahwa kasus dugaan penyerobotan lahan milik orantuanya jauh sebelum dirinya menjadi anggota polri.
Namun menurutnya, pihak-pihak yang sudah menyerobot tanah milik orangtuanya justru tak mengindahkan dirinya saat ia menjadi polisi dan bertugas di Kalimantan Barat.