Bahkan tirah baring dengan imobilisasi selama 3-5 minggu cukup dapat menghilangkan kekuatan otot sampai setengah dari normal.
Selain itu, otot juga akan memendek dan atrofi (massa otot berkurang) jika dipertahankan pada posisi tersebut.
Otot-otot anti gravitasi adalah sekelompok otot yang bekerja dengan melawan gaya gravitasi untuk mempertahankan posisi tubuh dan postur.
Sekelompok otot ini akan kehilangan protein kontraktil termasuk kolagen apabila tidak digunakan, contohnya otot leher, otot perut, otot paha dan otot pantat.
BACA JUGA:Akhirnya, Australia Umumkan Simbol Nazi Terlarang di Negeri Kanguru
Otot inilah yang paling terkena dampak dari tirah baring.
Tendon, ligamen dan sendi artikular membutuhkan pergerakan untuk tetap dapat mempertahankan kelenturannya.
Tirah baring yang lama dapat menyebabkan struktur ini menjadi kontraktur (pemendekan permanen).
Saat pergerakan terbatas, aktivitas metabolisme sendi mengalami perubahan kemudian terjadi pemadatan kolagen dan pemendekan serat.
Hasilnya fleksibilitas sendi akan menurun.
Perubahan ini dapat terjadi setelah 6 hari tirah baring tanpa imobilisasi dan dapat menetap bahkan setelah beraktivitas normal.
Sendi yang paling sering terkena dampaknya adalah sendi lutut, sendi panggul dan sendi pergelangan kaki karena sulitnya mencapai ekstensi maksimal saat posisi tiduran.
BACA JUGA:Hasil MotoGP Italia 2023: Bagnaia Menang, Marquez 'Gatot' Lagi, Mugello is Red!
Fungsi utama dari tulang adalah sebagai penopang tubuh dan penjaga keseimbangan kalsium, mineral, dan fosfor.