BACA JUGA:Ingat Ya! Penumpang KRL Masih Diwajibkan Pakai Masker, Jangan Asal Lepas
2. Tirah baring ketat (strict bed rest)
Bentuk tirah baring ini mengharuskan pasien untuk berbaring di tempat tidur atau di sofa lebih dari setengah hari.
Pasien hanya bisa bangun untuk menggunakan kamar mandi dan aktivitas lain seperti makan dilakukan di tempat tidur.
Bergantung pada kondisi yang dimiliki, dokter mungkin masih memperbolehkan pasien berpindah tempat beberapa kali dalam sehari.
Adapun aktivitas seperti naik turun tangga perlu dibatasi dan dibantu orang lain.
3. Tirah baring total (hospital/complete bed rest)
Tirah baring total adalah cara pemulihan yang paling ketat.
Dalam perawatan ini pasien harus menjalani rawat inap di rumah sakit agar dokter lebih mudah memantau kondisinya.
Seluruh aktivitas akan dilakukan di atas tempat tidur, termasuk urusan buang air.
BACA JUGA:Surat Suara untuk Pasien Hingga Nakes di Rumah Sakit Disiapkan KPU
BACA JUGA:Sidang Perdana Tipikor Lukas Enembe Digelar Hari Ini, Live Streaming di YouTube dan TV?
Ketiga istilah tirah baring di atas memiliki banyak versi dan dalam pelaksanaannya, disarankan untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter yang merawat.
Adapun pasien yang membutuhkan perawatan tirah baring adalah pasien yang mengalami penyakit nyeri akut pada punggung bawah, peradangan sendi, atau sedang berada pada masa kehamilan.
Pada pasien yang mengalami nyeri dan radang sendi, perawatan ini diharapkan dapat mengurangi peradangan dan rasa nyeri, serta meningkatkan resolusi nyeri yang lebih cepat, sehingga, pasien bisa kembali ke aktivitas normal.
Sedangkan, tirah baring untuk ibu hamil akan dianjurkan bila terdapat kondisi yang mungkin dapat menimbulkan masalah pada ibu dan bayi.