"Jelas saya nggak mau, karena belum ada pembicaraan mengenai kompensasi kalau saya ajarkan pembuatan Nikuba," tutur Aryanto Misel di kediamannya di Cirebon.
BACA JUGA:BRIN Klaim Dapat Hasil Penelitian Nikuba Temuan Aryanto Misel, Ternyata Begini Hasilnya
Aryanto Misel mengaku minta ke Ferrari dan Lamborghini, setidaknya Rp 15 miliar agar teknologi Nikuba ciptaannya bisa diadopsi.
Akan tetapi, selama memberi penjelasan teknologi Nikuba, Aryanto Misel menyebut tak tawaran dari kompensasi.
"Bahasa kasarnya, ya silahkan tekhnologi Nikuba yang saya ciptakan dibeli oleh mereka dengan nilai Rp 15 miliar, tetapi itu tidak ada obrolan mengenai itu," ujarnya.
5 Tahun Kembangkan Nikuba
Aryanto Misel tampak kesal, kunjungannya ke Italia temui dua raksasa perusahaan hypercar itu ternyata hanya sia-sia.
Total selama 17 hari Aryanto Misel dan koleganya berada di negeri kelahiran Valentino Rossi itu.
Awal kedatangannya pertama kali diajak jalan-jalan keliling Italia.
Lalu empat hari fokus presentasi Nikuba di depan para insinyur Ferrari dan Lamborghini.
Faktanya, kata Aryanto Misel, Ferrari Cs pun tak sanggup menghargai teknologi Nikuba yang diklaimnya itu.
Aryanto Misel mengaku sudah menghabiskan waktu dan biaya untuk pengembangan teknologi Nikuba.
"Saya melakukan penelitian dan membuat nikuba itu selama lima tahun itu menghabiskan uang yang banyak," akunya.
Aryanto sejatinya tak menolak sepenuhnya untuk memberi Ferrari dan Lamborghini kunci alat konversi air menjadi bahan bakar itu.