Ini Kisah Gembong Narkoba Freddy Budiman yang Kematiannya Dikagumi Ustaz Adi Hidayat

Jumat 20-10-2023,17:16 WIB
Reporter : Lebrina Uneputty
Editor : Lebrina Uneputty

JAKARTA, DISWAY.ID-Inilah kisah Freddy Budiman, seorang gembong narkoba terpidana mati yang kematiannya dikagumi Ustaz Adi Hidayat (UAH). 

Freddy Budiman telah dihukum mati pada 29 Juli 2016 silam di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Nusakambangan, Jawa Tengah. 

Sudah 7 tahun berlalu tapi nama Freddy Budiman masih menjadi pembicaraan masyarakat. Terutama kisah kematiannya. 

BACA JUGA:Kisah Inspiratif Penjual Pisang Madu Pasti, Dari Kaki Lima Hingga Puluhan Outlet

Para pemuka agama dan ustaz mengagumi kematiannya. Tak terkecuali Ustaz Adi Hidayat.

"Saya tuh masih pada diri saya,apakah kepulangan saya akan sebaik seorang Freddy (Freddy Budiman), yang orang menyebutnya, gembong narkoba begini begitu tapi kepulangannya indah, masih bisa menghatam quran 7 kali, bertobat."

"(Freddy) minta kesempatan kepada regu eksekutor untuk membacakan kalimat tauhid, dan beri kesempatan untuk matanya dibuka jangan ditutup supaya Allah menampakan dosa-dosa saya yang akan saya sesali sebelum saya wafat itu."

BACA JUGA:Kisah Tragis Sakiko Kanase, Istri Soekarno yang Bunuh Diri karena Cemburu

"Itu kematiannya indah itu dan enggak setiap orang mempunyai kemampuan  mengucapkan Laailahaila  Musti belajar kita itu, kematian itu pasti, kalau sudah sadar perbaiki hidup," kata UAH dalam sebuah kesempatan ceramahnya. 

Kematian Freddy Budiman memang membuat banyak orang kagum. Pasalnya, di akhir hidupnya Freddy Budiman benar-benar bertobat dan mendekatkan diri kepada Yang Maha Kuasa. 

Kisah ini diceritakan oleh seorang ustaz yang biasa memberikan siraman rohani, dakwah kepada narapidana di LP Nusakambangan, Ustaz Fatih Karim. 

Pada suatu kesempatan, Ustaz Fatih Karim mengenang seorang Napi bernama Freddy Budiman. 

Saat itu, Ustaz Fatih Karim melihat sosok yang mencolok di antara tahanan lain, yakni Freddy Budiman, sang gembong narkoba. 

BACA JUGA:Gembong Narkoba Dikubur Bersama Ratusan Senjata, Alasannya Bikin Melongo

"Saya ngisi pengajian di penjara itu, ini isinya orang penjara semua. Saya kan nggak kenal wajahnya. Begitu saya lihat di kanan, ada orang pakai koko dan kopiah putih, berjenggot putih, dari tadi sampai akhir pengajian nangis senangis-nangisnya. Pipinya basah dengan air mata." 

Kategori :