BACA JUGA:Arab Saudi Hujan Hingga Banjir Es, 14 Wilayah Riyadh Diselimuti Es
Sebelumnya, tentara Israel yang ditempatkan di Jalur Gaza juga menderita wabah penyakit pencernaan dan keracunan makanan, media Israel melaporkan.
Ada peningkatan yang tidak biasa dalam kejadian penyakit usus di kalangan tentara Israel,” Yedioth Ahronoth melaporkan.
Sejak serangan Israel di Gaza dimulai pada tanggal 7 Oktober, banyak restoran dan individu menyumbangkan makanan kepada pasukan Israel, yang kemungkinan terkontaminasi selama persiapan, transportasi atau penyimpanan, kata laporan itu.
Banyak tentara menderita gejala keracunan makanan, termasuk diare parah dan suhu tinggi.
“ Diare telah menyebar di kalangan tentara di selatan, di tempat berkumpul, dan kemudian juga di antara tentara yang berperang di Gaza,” kata Tal Brosh, direktur Unit Penyakit Menular di Rumah Sakit Umum Assuta di Ashdod.
BACA JUGA:Gawat! Semua Keju Lancashire Ditarik dari Peredaran Gegara Terkontaminasi E.coli, Kok Bisa?
BACA JUGA:Brigade Al-Qassam Ledakan Pasukan Infanteri Israel di Ladang Ranjau Gaza Tengah
“ Infeksi bakteri Shigella, penyebab gastroenteritis, telah didiagnosis, dan ini adalah penyakit yang sangat serius yang juga menyebar di kalangan pejuang di Gaza. Infeksi bakteri Shigella terjadi melalui kontak langsung antar individu atau melalui makanan,” tambah Brosh.
“ Jika infeksi menyebar di antara 10 tentara di kompi infanteri, dan mereka mengalami demam setelah suhu tubuh mencapai 40 derajat Celcius, dan mereka mulai mengalami diare setiap 20 menit, maka mereka tidak lagi sehat untuk berperang dan mereka membuat diri mereka terkena risiko. kematian,” tambahnya.
Perang Israel di Jalur Gaza yang terkepung dan miskin telah menewaskan lebih dari 15.000 orang, termasuk sedikitnya 8.000 anak-anak.
Pada awal perang, waralaba McDonald's di Israel mengumumkan bahwa mereka telah menyumbangkan ribuan makanan gratis kepada pasukan Israel, sehingga memicu kampanye boikot besar-besaran di dunia Arab.
BACA JUGA:Alat Vital Pria Brasil Ini Hilang Dipotong Istri, Tapi Sikapnya Jadi Sorotan
BACA JUGA:Irak Akan Usir Amerika dari Negaranya, Mereka Bukan Pasukan Tempur
Waralaba raksasa burger Amerika di Arab Saudi, Oman, Kuwait, Uni Emirat Arab, Yordania, dan Turki mengeluarkan pernyataan yang memisahkan diri dari waralaba Israel dan dalam banyak kasus menjanjikan bantuan ke Gaza.
Jumlah korban tewas kemungkinan akan meningkat drastis karena masih banyak jenazah yang terkubur di bawah reruntuhan bangunan yang hancur.