Negara Ro-ro
RJ Lino saat menjalani persidangan.-Rakyat Merdeka-
Ingat Ira ingat Lino. Kalau saja kala itu presiden Indonesia sudah dijabat Prabowo Subianto, Lino rasanya akan diselamatkan seperti Ira.
Maka kita pernah kehilangan sosok direktur utama BUMN yang hebat seperti Lino.
Saya akan menulis buku tentang Lino –kelak, kalau keadaan sudah memungkinkan. Anda masih ingat: Lino adalah direktur utama PT Pelabuhan Indonesia II –sekarang sudah dilebur bersama Pelindo 1, Pelindo 3, dan Pelindo 4.
Nama lengkapnya Richard J. Lino. Kelahiran Ambon. Tapi kakek-neneknya orang Rote, NTT. Saya tidak perlu menyebutkan mengapa Lino sampai masuk penjara. Anda sudah tahu – setidaknya yang tampak di permukaan.
Setelah menjalani hukuman empat tahun Lino tidak bisa diam. Ia tetap kerja keras. Tidak terpengaruh oleh statusnya sebagai mantan narapidana. Rekan kerja Lino –baik di dalam maupun di luar negeri– tetap percaya pada integritasnya. Ia begitu mudah mendapatkan investor.
"Orang berprestasi akan tetap berprestasi di mana pun ia berada atau ditempatkan". Anda masih ingat siapa yang sering mengucapkan kalimat itu.
Saya sendiri masih sering kontak dengan Lino. Saya suka berdiskusi dengan orang seperti Lino. Pikirannya terbuka. Kalau bicara ceplas-ceplos. Tidak mau kompromi. Hitam bukanlah putih.
Sebenarnya Lino bisa tidak masuk penjara. Kalau ia mau kompromi. Saat itu sudah banyak yang lupa bahwa Lino adalah tersangka. Sudah lebih empat tahun sebagai tersangka tidak pernah diperiksa. Tanpa pernah diperiksa. Justru Lino yang minta agar dirinya diperiksa.
Kini, sebagai orang swasta, Lino masih terus bekerja untuk mewujudkan pemikirannya tentang Indonesia. Khususnya di bidang maritim. Kerja keras untuk itu. Badannya sehat. Masih gesit.
Inilah salah satu pikiran besarnya untuk masa depan Indonesia. Terutama di bidang logistik: "Indonesia itu diciptakan sebagai negara ro-ro by nature," katanya dua hari lalu.
Tapi ia melihat selama ini arah kelautan Indonesia tidak sesuai dengan kehendak alam itu. Jenis kapal dan pelabuhan yang dikembangkan melawan alam.
"Arah pembangunan seharusnya sesuai dengan kehendak alam," katanya. "Tapi yang dilaksanakan berdasar pemikiran proyek," ujar Lino. Yang penting ada proyek. Kian besar proyek kian semangat. Soal cocok dengan nature Indonesia atau tidak siapa yang peduli.
"Mungkin karena saya dilahirkan sebagai orang laut. Dari Ambon dengan kakek-nenek dari Rote. Pemikiran saya berangkat dari laut," katanya. "Ini beda dengan pemikiran orang yang lahir di darat," tambahnya –sambil menunjuk saya yang lahir di pedalaman Jawa.
Cara berpikir yang salah itulah, kata Lino, yang membuat biaya logistik di Indonesia termasuk yang terjelek di dunia. Paling mahal. Pun di Asia Tenggara.
Angkutan barang dari Surabaya ke Jakarta, misalnya, yang lewat laut kurang dari 10 persen. Yang pakai kereta api hanya satu persen. Selebihnya lewat truk, jalan darat.
Jepang saja, kata Lino, mengandalkan ro-ro. Di Jepang, peranan angkutan barang lewat laut sampai hampir 50 persen. Termasuk untuk angkutan di satu pulau yang bisa sepenuhnya lewat jalan darat. Padahal Jepang bukan dilahirkan sebagai "negara ro-ro".
Pun Norwegia. Dari selatan ke utara mengandalkan ro-ro. Begitu dipentingkannya ro-ro sampai truk trailer pun dibuat bisa masuk ro-ro.
Dengan kapal jenis ro-ro maka truk bisa langsung masuk kapal. Tidak perlu ada biaya bongkar-muat. Sampai di tujuan truk bisa langsung jalan ke alamat. Tidak perlu juga biaya bongkar muat.
Pembangunan pelabuhannya pun lebih sederhana. Tidak perlu pelabuhan dengan kedalaman sembilan sampai 16 meter. Kedalaman lima meter pun cukup.
Harusnya satu-satunya yang boleh tidak pakai ro-ro hanyalah Jakarta-Medan dan Jakarta-Makassar. "Surabaya-Makassar pun masih bisa pakai ro-ro," kata Lino.
Sebenarnya sangat menarik menuliskan jalan hidup Lino secara berseri di Disway. Utamanya tentang nasib tragisnya itu –sampai masuk penjara. Lino hidup di era yang kurang tepat –atau Prabowo yang kurang cepat jadi presiden.
Setelah berhasil membangun pelabuhan New Priok 1, sebenarnya Lino segera ingin membangun New Priok 2, dan New Priok 3. Dalam waktu singkat. Targetnya waktu itu, tiga tahun setelah New Priok 1 selesai langsung bangun New Priok 2 dan 3.
Kini New Priok 1 sudah berumur delapan tahun. Sudah hampir full capacity. Secara bisnis sangat menguntungkan. Tapi belum ada tanda-tanda New Priok 2 dan 3 akan mulai dibangun.
Takut kalau di-Lino-kan. (Dahlan Iskan)
Komentar Pilihan Dahlan Iskan Edisi 8 Desember 2025: Tanpa Awak
Juve Zhang
Pak Murid internasional teriak minta bantuan logistik untuk korban bencana.... pemerintah sendir gak mau buka buat bantuan asing....asing datang bawa kapal sendiri merapat di pantai bawa makanan....kita disini pake heli jatuhkan ke bawah bagus dua duanya baik dari laut maupun udara....kalau tidak ada bantuan memang kasihan mereka sudah gak punya apa apa.... saya tetap minta santunan 100 juta untuk setiap korban meninggal....saya berjuang buat para almarhum semua agar kesalahan para pejabat Kemenhut dan para Taipan minimal ada santunan pengganti dari pemerintah pusat....itu himbauan kemanusiaan....sila pemerintah jalankan....nyawa tidak ternilai....santunan tak mengobati luka batin ...
Edi Susanto
Sejujurnya aku sudah tidak membaca Disway beberapa bulan ini, khususnya CHDI. Sudah hampir 15 tahun, tulisan Abah seperti racun. Memabukkan, dan bikin sakau kalau ketinggalan. Membaca Disway setiap pagi, sudah seperti kewajiban. Haram terabaikan. Serasa hilang separuh jiwa jika terlewatkan. Makanya sekarang, aku menyatakan berhenti. Tidak akan baca Disway, tiap hari. Aku takut musyrik, pada tujuan hidupku. Aku takut mungkar, pada dia yang selalu hadir menenteramkan jiwaku. Aku pamit.
Udin Salemo
mba Asih terkenal orang yang setia/ orangnya santun tak pernah misuh/ terima kasih pada Abah dan panitia/ bersusah payah senangkan perusuh/ siang-siang makan buah apel/ apel dibeli di pasar Soreang/ sungguh beruntung bli utup ngoel/ dapat sepatu bagus dari seseorang/ tarian Turuk Laggai dari Mentawai/ dibawa pentas ke negara Armenia/ candu acara gathering disway/ aku pengen selalu mengikutinya/ #mantu_sepatu bagus
Liáng - βιολί ζήτα
Beban Utang Luar Negeri Tidak sulit untuk membayangkan, bahwa Utang Luar Negeri suatu negara yang terlalu besar cenderung akan menjadi "penghambat" kemajuan negara tersebut di berbagai bidang. Logika sederhananya (ambil contoh - negara Indonesia)..... negara pemberi utang kepada Indonesia itu - kebanyakan negara-negara sudah lebih maju dalam penguasaan teknologi. Oleh karena itu, tidak sulit untuk memperkirakan, bahwa mereka akan berperan-aktif untuk "memaksakan kehendaknya" - setidak-tidaknya merayu Pemerintah Indonesia untuk membeli produknya. Produknya mereka itu justru yang semestinya menjadi program Pemerintah untuk mengembangkannya - menuju kemandirian. Sepertinya, disinilah dilemanya bagi Pemerintah untuk bersikap. Di satu sisi, Pemerintah bertekad untuk mandiri dalam berbagai bidang dengan mengembangkannya dan memproduksinya sendiri. Tetapi, di lain sisi, ada rasa sungkan terhadap negara-negara pemberi utang yang gencar memasarkan produknya itu, plus sebagai wujud timbal-balik atas kebaikan mereka memberi utang, dan mungkin masih ada plus plus yang lainnya lagi. [1/2]
Liáng - βιολί ζήτα
Program pembangunan era kepemimpinan Presiden Joko Widodo meninggalkan warisan masalah yang teramat sangat rumit bagi Pemerintahan berikutnya. Terlalu ambisiusnya pembangunan infrastruktur dengan dana pinjaman, sepertinya akan menciptakan masalah baru yang teramat-sangat rumit yang mungkin bisa berkepanjangan. Bagaimana tidak rumit..... Utang Luar Negeri Indonesia pasca Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sekitar Rp 2.600-an triliun, menjadi sekitar Rp 8.800-an triliun pasca Presiden Joko Widodo. Peningkatan Utang Luar Negeri yang teramat sangat luar biasa tingginya !! Dan..... "hukum alam" yang satu ini pun sulit untuk dibantah..... bahwa "sesuatu yang luar biasa pada titik penyebabnya - akan berakibat luar biasa juga pada titik akibatnya" !! Kalau tidak salah, kemarin atau kemarinnya lagi, sudah ada komentator yang menuliskan bagaimana tragisnya Industri Pesawat Terbang Nurtanio mandeg hingga mengalami kemunduran ketika terjadinya krisis moneter dulu, dan sepertinya hingga kini masih betah di titik stagnasi..... Kalau dikatakan sebagai "debt trap atau jebakan utang"..... maka aktornya begitu banyak..... ya, karena utangnya terlalu banyak - ke banyak pihak pula !! [2/2].
Muh Nursalim
Ekspor kapal selam drone. Ruar biasa. Ibarat pesawat tempur tanpa awak. Negara yang punya laut pasti berminat. Tinggal meyakinkan bahwa yang kita produksi itu hebat. Urusan begini harus diperkuat dengan loby pemasaran secara politik. Duta besar di negara-negara maritim mesti sat set. Bila tidak akan hanya akan hebat di negeri sendiri.
Sugi
Kami mendukung bagi putra bangsa yang berkontribusi besar membangun negeri. Selamat Pak Kaharuddin atas prestasinya. Cita-cita Indonesia untuk merdeka secara maritim akhirnya kesampaian saat ini. Ditunggu karya-karya berikutnya Pak. Tetap low profile, tetap menginspirasi.
Em Ha
Semalam aku tidur di samping perempuan lain. Di keremangan lampu bus doble decker, di Terminal Bungurasih Surabaya. Aku sadar ternyata yang duduk tertidur di kursi sebelahku adalah wanita. Bus MTrans yang akan mengantarkan kami ke Jakarta. Aku duduk di lorong. Dia duduk di samping jendela. Jarak antar kursi depan dengan belakang sangat lega. Sandaran kursi bisa distel rebahan. Ada kursi kecil untuk menyandarkan kaki. Nyaman untuk tidur. Dikasih bantal lengkap dengan selimutnya. Nyamannya tidur di Bus senyaman tidur di Tenda BNPB Jawa Timur. Perasaan saya empuknya kursi Bus seempuk ranjang velbed dan bantal yang disediakan panitia. Pulas. Begitu berbaring langsung tertidur. Alarm subuh yang membangunkan. Hatur nujun Kang Yana. Maturnuwun Mas Prie, Mas Hasim Muhammad. Terimakasih Pesuruh Disway. Xiexie Pengasuh Disway. Pacet dan segala keseruannya. Seperti mengecas kepala dengan ilmu dan pengalaman. Solusi bisnis dan memupuk keberanian. Perjalanan pergi dan pulang dengan rute dan moda transportasi berbeda. Pekanbaru-Surabaya terbang via Kuala Lumpur. Surabaya-Pekanbaru jalan darat singgah Jakarta. Pergi sensasinya beda. Pulang godaannya terasa. Wanita berhijab itu ternyata Cantiiiiik. Ada anting tindik titanium di hidungnyi. Manis, sungguh sayang. Terlambat tahu. Matahari sudah bersinar. Bus pun sudah sampai di Bekasi. Tersadar. Ada istri di rumah. Awaknyi tiada disini.
Murid SD Internasional
REKAN-REKAN SENIOR CHD! Tolong edukasi para stakeholders pemerintah dan juga siapa saja yang hendak berdonasi untuk bencana 3 provinsi Sumatera, AGAR KONVERSI UANG TUNAINYA KE DALAM BENTUK BISKUIT MANIS DAN BISKUIT GANDUM TAWAR KEMASAN SACHET! Total masih ada 683 desa yang masih terisolir, dengan sebaran wilayah Agam, Taput, Tapteng, Bener Meriah, Tanah Datar, Bireuen, dan masih banyak lagi! Beras dan minyak goreng yang butuh logistik puluhan ribu kompor gas dan puluhan ribu tabung LPG itu nanti saja di gelombang bantuan ke sekian! INI YANG SUDAH BELASAN HARI TERISOLIR DAN SUDAH SANGAT KELAPARAN TOLONG SEGERA HUJANI MEREKA DENGAN RIBUAN BISKUIT SACHETAN AGAR PUNGGUNG MEREKA BISA TEGAK KEMBALI!!!
Thamrin Dahlan YPTD
Nonton wawancara Abah ke Bapak Kharuddin Djenod sampai habis. Awak tersenyum simpul. Paling tidak ada 7 penyesalan Abah kenapa baru sekarang berjumpa Ahli Kapal Selam Pribumi. Namun tak apa apalah baru ketemu sekarang ketimbang tidak sama sekali. Inilah sifat wartawan sejati tidak mau ketinggalan berita. Tidak semua diberitakan dan harus disiarkan bila menyangkut kepentingan orang banyak. Kapal Selam tanpa awak lompatan teknologi luar biasa. Fungsi KSTA mengawasi perairan nusantara dari tindakan kriminal. Pencurian ikan seludupan narkoba imigran gelap masih banyak lagi oknum penjahat menggunakan pantai untuk masuk ke Indonesia. Oh ya ada senjata di KSTA Berarti tinggal tunggu perintah Komandan menenggelamkan sasaran. By the way awak setuju usulan perusuh. Gathering jilid 6 diselenggarakan sambil berlayar. Perihal rute disepakati siapa tahu bisa nenjelajahi Selat Malaka seperti Kapal Pesiar./ Kapal Patroli TNI Al. Ada Ordal Perusuh Letkol Kowal Dr. Nani Kusmiyati M. PD. Penyesalan Abah diatas terobati ketika nanti bertemu dengan Putra Putri Bangsa Jenius setara BJ Habibie. Salamsalaman oney.
Miftakhi Zakaria
Ini adalah kerusuhan kali pertama yang saya tulis, sejak mengikuti tulisan Abah DI puluhan tahun silam. "Njanur gunung bin dungaren ngagem rasukan resmi, batik sisan. Warna lan motif e apik, istimiwir ketok e. Yen sampun weleh tiyang Mojosari Siap nampung Bah"
Lagarenze 1301
Kalau saja saya bos Xiaomi Indonesia, saya akan bersilaturahmi ke Bos Disway. Sekaligus memberikan HP flagship terbaru yang masuk pasar Indonesia: Xiaomi 17 Ultra. Malah kalau perlu Xiaomi 17 ProMax. Yang hanya ada di pasar Tiongkok. Kalau Bos Disway tidak mau terlihat seperti orang kaya, saya berikan HP mid-range terbaru: Redmi Note 15 Pro+ 5G. Gratis. Kenapa gratis? Karena Bos Disway selalu memberi endorse gratis juga di setiap foto hasil jepretannya. Selalu ada watermark merek HP. Dan, foto itu pasti dilihat ratusan ribu pembaca CHD setiap harinya. Silaturahmi bos Xiaomi harus secepatnya. Senyampang Bos Disway tidak tahu cara menghilangkan watermark merek HP. :) :)
HANVINCY ADNOV
Perdana Menteri Zulfikar Ali Bhutto bertekad bulat membangun kekuatan nuklir dg pernyataan yg kontroversial yaitu : "Kami (Pakistan) akan makan rumput atau dedaunan, kelaparan, tetapi kami akan mendapatkan (bom atom) kami sendiri. Kami tidak akan pernah menerima hegemoni India.” yg sangat ditentang oleh United States. Tiba2 dikudeta Jenderal Muhammad Zia-ul-Haq yg didukung United States. Tapi diam2 tetap melanjutkan progam nuklir sampai puncaknya uji coba nuklir pada tahun 28 Mei 1978 yg dipenuhi pergantian Perdana Mentri tapi semua berkomitmen tetap mengembangkan tekhnologi nuklir. Banyak pelajaran dari pengembangan tekhnologi nuklir dari proyek yg sangat rahasia, komitmen para pemimpin n kedaulatan tekhnologi. Dan pembuatan kapal selam tanpa awak tsb merupakan sebuah lompatan negri ini, dan perlu diapresiasi dari proses awal sampai akhir yg penuh kerahasiaan, terutama untuk tekhnologi agar tidak dicuri negara lain. Dan ini merupakan salah satu bentuk dari kedaulatan tekhnologi militer. Apalagi untuk menghadapi eskalasi geopolitik yg sulit ditebak. Terutama eskalasi di Asia Timur yg grafiknya meningkat terus.
JedaSejenak dot Com
Kenapa Pak Kaharuddin berhasil mengembangkan KSOT sedangkan Abah Dahlan gagal mengembangkan Mobil Listrik? Ini jawabannya. Pak Kahar berusaha menguasai teknologi kuncinya, baru melakukan pengembangan dengan memanfaatkan saluran yang ada dalam hal ini, Pak Presiden dan PT. PAL. Kegagalan Abah Dahlan karena tidak berusaha menguasai teknologi kunci mobil listrik, terutama teknologi baterai. Padahal dari awal sudah saya duga, siapa yang menguasai teknologi baterai, maka ia akan menjadi penguasa moblis. Tesla sempat jaya karena teknologi batrenya bagus. Sebelum dikalahkan oleh BYD dengan teknologi bladenya, yang konon sangat aman. Tucuxi dan Selo lebih mementingkan tampilan yang ciamik dan warna yang ngejreng. Dan akhirnya terbukti gagal.
Hasyim Muhammad Abdul Haq
Pertengahan November kemarin saya juga ke Jepang. Ke Osaka dan ke Tokyo. Sudah sangat banyak sektor ekonomi di sana yang "tanpa awak". Jualan barang pakai vending machine, dept store pun tanpa kasir manusia, jaga tiket kereta yang ribuan orang per jam, bahkan sampai masuk dan keluar hotel AirBnB pun tanpa ketemu manusia sama sekali. Saya jadi mikir, tugas ASN yang rawan dikorupsi itu, bisa nggak ya digantikan alat yang tanpa awak. Tender-tender proyek negara bisa dikerjakan oleh pengusaha tanpa ketemu orang. Yang menentukan adalah mesin. Tak ada lagi jalur ordal. Yang tercepat, yang termurah, dan yang paling kompeten, dialah yang dapat pekerjaan dari negara. Yang menentukan adalah: mesin. Seandainya...
Juve Zhang
Gubernur Aceh kemarin kedatangan 5 relawan khusus dari Tiongkok dengan keahlian mendeteksi mayat korban tertimbun longsor dan sekalian mengangkatnya.... relawan ini terdiri dari 5 orang....semoga bisa menemukan karena ada 500 orang yg masih hilang.... sebaiknya dibuka juga bagi relawan mancanegara dengan keahlian spesial mendeteksi manusia terbenam lumpur.... sungguh keahlian spesial
Warok ponorogo
Flash back PT PAl sekitar tahun 1994. Ketika melakukan kerja praktek, sebagai salah satu mata kuliah wajib bagi mahsiswa Teknik Mesin dan mendapatkan penempatan di bagian assembling dan test engine division. Selama 2 bulan penuh, berada di dserah ujung dan daerah basis angkatan laut dimana security ketat dan mengikuti aturan militer angkatan laut. Tahun 1994, ada dua divisi utama di PT PAL, divisi kapal niaga dan divisi kapal perang. Perkiraan saya, divisi kapal perang inilah yang kelak melahirkan kapal selam autonomous, produk mutakhir kapal selam tanpa awak bersenjatakan torpedo dan dikendalikan jarak jauh. Kaharudin junod, sebagai anak didik Habibie, sesama orang Sulawesi dan berjiwa bahari dari nenek moyangnya sungguh tepat jika diberi kewenangan oleh Prabowo memegang kendali penuh atas PT PAL. Basic keilmuwan dari S1 sampai S3 di Naval Architech dan ditunjang cikal bakal Artificial Intelegence, yaitu genetic algoritme dan neuro network sebagai kontrol kendali jarak jauh kapal selam autonomous ciptaanya, kombinasi lengkap penguasaan disisi hardware dan software pembuatan kapal selam tanpa awak ini. Kalau di matra darat dan udara alutsita kita masih import, maka inovasi Kaharudin Junod dengan kapal selam tanpa awak menjadi secercah harapan kemandirian alutsita di laut. Setidaknya, kita masih bangga menyayikan lagu nenek moyangku orang pelaut, menerjang ombak tiada takut. JALASVEVA JAYAMAHE
Liam Then
Dari sektor maritim, diekspektasikan sumbang 1,8% perekonomian nasional. Pak Kaharuddin pasti tipe orang yang sangat membumi tidak bombastis,lebih baik canang yang bisa tercapai, daripada koar-koar tinggi tak ada hasil. Barusan dapat info dari internet, sumbangan sektor maritim ke PDB saat ini ada disekitar 7-8,1%. Jika ada peningkatan 1,8% saja, nilainya sudah 398,5 triliun. Bayangkan misal 398,5 triliun itu hasilkan pajak 5% saja bagi pemerintah , itu cukup lumayan. 398,5 triliun rupiah itu ekuivalen 22,6 miliar USD. Dari sektor perikanan laut saja untuk di Asia Tenggara totalnya sudah capai 79 miliar USD. Jadi ancang-ancang ekstra 1,8% dari sektor maritim secara keseluruhan, bisa dibilang "modest" kata orang rambut kuning. Entahlah saya bukan ahli ekonomi maritim, cuma ahli hitung duit orang.... hahaha
Lagarenze 1301
Wong kito galo mendahului PT PAL. Mereka sudah membuat kapal selam sejak abad 17.
Achmad Faisol
@wilwa saya ketawa geli membaca komentar sampean yang jadi kompil... di awali "konon", tetapi sampean langsung memvonis "kok bisa-bisanya sangat benci yahudi..." belajarlah lagi bahasa Indonesia, buka kbbi... sampean itu bikin karangan sendiri dikomentari sendiri... sering mengutip ryu hasan kok logikanya kacau...
Macca Madinah
Teori fisika hukum newton 1 tentang kelembaman (inersia) bisa menjelaskan hal ini, orang yang aktif cenderung akan selalu aktif, sementara orang yang pasif juga sama. Butuh energi yang besar untuk menggerakkan orang yang biasa pasif supaya jadi bergerak lincah, demikian juga sebaliknya. Abah, tetaplah lincah dan sehat ya, nularin ke kita2 juga.
Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
KAPAL SELAM, OTAK CERDAS, DAN HUMOR YANG MENYELAM.. Membaca kisah Kaharuddin ini rasanya seperti membaca naskah film: tokoh utama cerdas, sedikit bandel (menolak ospek), lalu pergi ke Jepang dan pulang membawa “jurus rahasia” yang akhirnya mengubah peta pertahanan laut Indonesia. Bedanya, ini bukan film—ini RI yang lagi naik kelas. Saya suka bagian paling “Indonesia banget”-nya: proyek rahasia yang cuma 15 orang tahu… tapi begitu jadi, langsung jreng! Sukses tembak torpedo di Selat Madura. Low profile, high impact. Mirip gaya teman yang diam-diam belajar, eh tiba-tiba ranking 1. Biaya yang cuma 10% dari kapal selam biasa itu juga bikin saya teringat promo marketplace: “fungsi sama, harga miring.” Tapi ini versi alutsista. Lebih canggih pula. Dan tentu, humor cerdas Kaharuddin sendiri: dirut PT PAL, duduk di ekonomi. Kalau semua BUMN pakai standar begitu, mungkin APBN bisa ikut tersenyum. Yang jelas, kita sedang menyaksikan “kebangkitan laut” yang bukan sekadar jargon. Dari 1 KSOT ke 30 KSOT, dari galangan kapal ke pusat armada nasional. Ini bukan mimpi Habibie saja—ini cita-cita yang akhirnya menyelam ke realitas. Bravo.
alasroban
Ada semacam guyonan bagi orang bugis Dan juga Makassar. Guyonan ini terkait dg mahalnya uang "panai". "Orang bugis atau Makassar kalau kuliah di jawa, sarjana belum tentu dapat, namun istri pasti dapat. Nampaknya Kaharuddin terlahir dari guyonan itu. Orang bugis atau Makassar kalau ke jawa dapat istri. :) Namp
rid kc
Beneran KSOT bisa gotong 4 torpedo? Kalau bener berarti karya luar biasa. Bagaimana soal kesenyapan yang menjadi inti KSOT? Apakah KSOT memang senyap atau masih bisa diendus oleh radar lawan? Kalau masih bisa diendus oleh radar lawan sia-sia ini KSOT karena efek siluman adalah senjata utama KSOT. Semoga KSOT ini memang benar-benar senyap dan menjadi andalan alutsista laut negeri ini.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:

Komentar: 41
Silahkan login untuk berkomentar