BACA JUGA:Roma vs Inter Skor 2-4: Kalah Strategi, Giallorossi Takluk Ditangan Nerazzurri
“Saya mengambil keputusan pemberian grasi pada bulan April lalu dengan keyakinan bahwa terpidana tidak melakukan kekerasan terhadap kerentanan anak yang diawasinya,” jelas Novak.
“Saya melakukan kesalahan karena grasi dan ketiadaan penalaran tersebut cocok untuk memicu keraguan atas zero toleransi yang berlaku untuk pedofilia,” tambahnya..
Keputusan ini juga memicu partai-partai oposisi Hongaria agar Novak segera kasus tersebut.
BACA JUGA:Waspada Modus Penipuan File APK Undangan Pemilu, BRI Beberkan Cara Antisipasi
BACA JUGA:Hasil LaLiga Spanyol: Real Madrid Benamkan Girona 4-0, Tapi Jude Bellingham Cedera
Pada Jumat sehari sebelumnya, ribuan demonstran berunjuk rasa di kantor Novak dan menyerukan agar Novak mundur.
Dalam upaya untuk mengatasi dampak politik, Orban secara pribadi mengajukan amandemen konstitusi ke parlemen pada Kamis malam yang mencabut hak presiden untuk mengampuni kejahatan yang dilakukan terhadap anak-anak.
Beberapa analis politik menafsirkan langkah itu sebagai pesan yang jelas kepada Novak.
BACA JUGA:Umi Pipik Duluan Pemilu di Madinah, Nyatakan Dukungan ke Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar
BACA JUGA:Diskon Tiket 50 Persen Ancol Untuk Warga yang Ikut Pemilu, Mulai Wahana Atlantis Hingga Sea World
“Saya mengundurkan diri dari kehidupan publik, saya mengundurkan diri dari mandat saya sebagai anggota parlemen dan juga posisi teratas dalam daftar partai Eropa,” kata Varga.
Mate Kocsis yang merupakan ketua kelompok parlemen Fidesz, mengatakan Novak dan Varga membuat keputusan yang bertanggung jawab dan akan dihormati oleh partainya.