Dia mengaku mengenal Esti sudah sejak lama, sehingga dia berkeyakinan tim tersebut menjadi lebih kuat.
BACA JUGA:Sekjen PSSI: Pengaturan Alur Penonton Piala Dunia U-17 Harusnya Tiru Panpel Persebaya
”Dengan Dukungan Esti, Kami akan melanjutkan warisan klub ini dan terus meningkatkan standar klub ini sesuai dengan standar emas sepak bola Filipina,” ucap Gottscahlk.
Sebelum berkarier di Filipina, Esti pernah menjadi pemimpin dan juga pemilik saham mayoritas di Klub Liga 2 Persijap Jepara. Di klub tersebut Esti cukup cemerlang menelurkan berbagai ide dan gagasan yang menarik dan vokal soal maraknya match fixing oleh mafia bola terhadap PSSI.
Dia juga mengoptimalkan pendapatan klub dengan melibatkan komunitas dan melakukan branding sehingga memiliki daya jual tinggi.
Esti juga aktif memberikan dukungan sepak bola putri di Persijap Jepara dengan membentuk Tim Persijap Kartini pada 2020 lalu.
BACA JUGA:Matangkan Program VAR, Wasit Indonesia Ikuti Pelatihan Kedua dari PSSi
Di tingkat federasi, Esti cukup vokaljuga mendorong terbentuknya kompetisi Liga 1 Putri di Indonesia. Esti juga pernah didapuk menjadi Manager Persikabo Putri dan berhasil menjadi runner up pada liga 2019.
Sedangkan di kancah Internasional, Esti pernah ditunjuk menjadi Asisten Manager Timnas Putri untuk mengikuti kejuaraan Piala AFF 2017 di Laos. Kejuaraan itu merupakan kali pertama yang diikuti srikandi Indonesia di kancah internasional.
Di level profesional, Esti pernah didapuk menjadi CEO klub di Liga Tiongkok Red Lion yang berbasis di Qingdao. Di Klub tersebut perempuan yang memiliki latar belakang pengusaha itu memimpin dengan visioner yang membuat klub bertumbuh dan berkembang dengan baik.