JAKARTA, DISWAY.ID-- Menjelang gelaran Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2024, Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kota Jakarta Pusat telah melaksanakan seminar yang bertajuk "Strategi Pengawasan Dalam Rangka Pelaksanaan Pilkada DKI Jakarta 2024 Tingkat Kota Jakarta Pusat”.
Acara tersebut diikuti oleh Ketua Bawaslu Jakarta Pusat Christian Nelson Pangkey dan seluruh anggota Bawaslu Kota Jakarta Pusat.
BACA JUGA:Tindak Lanjut Perkara PHPU, Bawaslu Pastikan Tak Ada Pelanggaran di Pemilu 2024
BACA JUGA:DPR Setujui Perbawaslu Tentang Pengawasan Penyelenggaraan Pilkada 2024
Selain itu dihadiri pula oleh Kesbangpol Jakarta Pusat, Ketua Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) se-Kota Jakarta Pusat, tokoh masyarakat dari setiap kecamatan di Jakarta Pusat, media, penyandang disabilitas, dan organisasi mahasiswa.
Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi dan Hubungan Masyarakat (P2H) Bawaslu Kota Jakarta Pusat M. Halman Muhdar mengatakan, seminar tersebut diadakan supaya seluruh tindak pengawasan dalam pelaksanaan Pilgub DKI Jakarta mendatang berjalan dengan baik sesuai dengan prosedur yang dijalankan.
Pengawasan tidak hanya oleh jajaran Bawaslu dan badan adhoc-nya, namun kata Halman, juga dilakukan oleh masyarakat sipil.
BACA JUGA:Bawaslu DKI Jakarta Maksimalkan Koordinasi dengan KPU terkait Pencalonan Perseorangan
BACA JUGA:Bawaslu Mulai Ajukan Struktur Baru ke Kemenpan RB
"Pilkada biasanya memiliki tensi yang lebih tinggi ketimbang Pemilu. Kontestasi antar pendukung pun biasanya lebih besar di Pilkada. Kami berharap stakeholder bisa ikut mengambil bagian dan mengambil peran aktif dalam mengawasi Pilkada 2024.” ujar Halman, di Ibis Style Tanah Abang, Jakarta Pusat, dikutip Sabtu, 22 Juni 2024.
Halman menjelaskan, pihaknya menghadirkan dua narasumber, yakni dosen Fakultas Hukum Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (UNUSIA) Ahsanul Minan yang memaparkan materi “Pengawasan Pilkada 2024” dan pegiat pemilu Yosep Yusdiana, yang membawakan materi mengenai “Strategi Peran Masyarakat Sipil dalam Pengawasan Partisipatif”.
"Kami memiliki keterbatasan untuk menjangkau seluruh masyarakat. Harapannya hasil dari seminar dan diskusi hari ini dapat disebarluaskan ke seluruh masyarakat Jakarta Pusat. Ini adalah paradigma yang berusaha kami bangun dalam pengawasan partisipatif," tukasnya.