Alasan Pencopotan Camat Baito Bela Guru Honorer Supriyani Mendadak Berubah, Bupati Konawe Selatan: Beri Statemen ke Wartawan

Kamis 31-10-2024,10:49 WIB
Reporter : Reza Permana
Editor : Reza Permana

JAKARTA, DISWAY.ID – Alasan pencopotan Camat Baito bela Guru Honorer Supriyani mendadak berubah yang disampaikan oleh Bupati Konawe Selatan.

Sebelumnya Surunuddin Dangga yang merupakan Bupati Konawe Selatan menyampaikan sebelumnya pencopotan Sudarsono selaku Camat Baito karena tidak memberitahukan padanya adanya kasus Supriyani yang merupakan guru honorer di SDN 4 Baito Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), Sulawesi Tenggara (Sultra).

“Saya mengetahui kasus ini setelah viral dan tidak ada laporan dari Camat, untuk itu sementara Camat kami tarik dulu,” terangnya beberapa waktu lalu.

Akan tetapi, pernyataan dari Bupati berubah dalam salah satu wawancara dengan televisi swasta.

BACA JUGA:Camat Baito Ikut Jadi Korban Guru Honorer Supriyani, Bupati Konawe Selatan Turun Tangan

BACA JUGA:Selain Kapolres, Kejari Juga Datangi Kuasa Hukum Guru Honorer Supriyani, Andre Darmawan: Minta Mediasi dan Tak Usah Ajukan Eksepsi

Suranuddin menyampaikan bahwa alasan yang paling utama dicopotnya Camat Baito karena memberikan statemen penembakan terhadap mobilnya.

Menurut Bupati Konawe Selatan ini, statemen itu harusnya muncul dari pihak kepolisian karena merekalah yang berhak melakukan penyelidikan.

“Masalah penembakan ini sangat vital, karena masalah keamanan, kalau dia bilang adanya penembakan ini menunjukan bahwa wilayah Konawe khususnya Baito tidak aman,” terangnya.

BACA JUGA:Mendikdasmen Turun Tangan Kasus Guru Honorer Supriyani, Sambangi Kapolri

BACA JUGA:Ikhwal Camat Baito Pendamping Kasus Supriyani Dicopot Bupati

“Bisa jadi ini mungkin batu saja dan bukan penembakan, ini membuat resah masyarakat,” tegasnya.

Selain itu Saranuddin menyampaikan bahwa pihaknya akan tetap mengawal kasus Supriyani.

Sang Bupati juga menyampaikan jika saja Camat menyampaikan kasus ini maka dirinya akan segera menyelesaikan sehingga tidak perlu seramai ini.

“Saya sebagai Bupati malu karena adanya kasus yang seramai ini,” ungkapnya.

Kategori :