Akal-Akalan Pajak Rumah Elite Jakarta: NJOP Tak Diupdate Sejak Masih Tempat Jin Buang Anak!

Rabu 02-07-2025,12:18 WIB
Reporter : Cahyono
Editor : Khomsurijal W

JAKARTA, DISWAY.ID-- Ada-ada saja akal-akalan kaum tajir Jakarta! Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung membongkar praktik curang para pemilik rumah elite yang sengaja tidak mengupdate NJOP (Nilai Jual Objek Pajak) untuk menghindari beban Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).

“Dulu tempat ini tempat jin buang anak, sekarang sudah jadi kawasan premium Jakarta. Tapi NJOP-nya masih yang dulu!” sindir Pramono tajam, saat diwawancarai wartawan, Rabu (2/7/2025).

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebenarnya telah menerapkan insentif pajak progresif bagi masyarakat. Rumah tapak dengan nilai di bawah Rp2 miliar dan rusun di bawah Rp650 juta dibebaskan dari PBB.

BACA JUGA:Daftar Olahraga Kena Pajak 10 Persen di Jakarta: Padel Masuk List!

BACA JUGA:SBY Luncurkan Video Musik Save Our World: Seruan Menyelamatkan Bumi Lewat Seni

Namun, fasilitas ini tidak berlaku untuk rumah kedua dan seterusnya, serta rumah-rumah elite yang seharusnya sudah jauh di atas NJOP lama.

Sayangnya, banyak orang kaya “nakal” yang masih mencoba bermain-main dengan sistem. Mereka tidak pernah memperbarui NJOP, padahal nilai rumahnya sudah naik hingga 10 kali lipat!

Warga Tajir Menikmati Insentif Rakyat Kecil

Selama bertahun-tahun, mereka tetap menikmati kebijakan bebas pajak yang seharusnya ditujukan untuk masyarakat menengah ke bawah.

“Itulah yang kemudian membuat sejumlah orang keberatan saat tarif baru diberlakukan. Tapi yang mereka tidak bilang: rumahnya sudah miliaran nilainya, NJOP-nya masih harga lama,” ungkap Pramono.

Ia menegaskan, ini tidak boleh dibiarkan. Pemerintah DKI saat ini berkomitmen untuk memburu para wajib pajak nakal demi menyehatkan pendapatan daerah dan menciptakan keadilan fiskal.

BACA JUGA:Dinkes DKI Ungkap Layanan JakCare Banyak Diakses Orang Luar Jakarta: Kami Tetap Layani

BACA JUGA:Cerita Pasukan Putih Door to Door Layani Kesehatan Warga Jakarta: Sehari Bisa 6 Pasien

Langkah tegas Pramono membuahkan hasil. Per pertengahan 2025, pendapatan pajak Jakarta sudah mencapai 47 persen, mengalahkan capaian nasional yang masih di angka 32 persen.

“Dan kalau orang kaya ribut, biasanya sebentar saja. Kami tetap jalankan untuk ditagih,” ucap Mas Pram, sapaan akrab Gubernur DKI yang dikenal blak-blakan itu.

Kategori :