JAKARTA, DISWAY.ID - Kondisi kesehatan yang drop mengancam para pengungsi dan korban banjir serta longsor di Sumatera baik Sumbar, Sumut, dan Aceh.
Ahli Spesialis Penyakit Dalam dan Guru Besar FKUI/RSCM Prof Ari Fahrial Syam mengatakan kita ketahui bahwa pada umumnya setelah bencana banjir akan diikuti dengan berbagai penyakit akibat banjir yang terjadi tersebut.
BACA JUGA:Imbas Banjir Sumatera, IDAI Sebut Anak-Anak Paling Rentan Terdampak Penyakit
Banjir besar ini menyebabkan kehilangan dan kerusakan harta benda dan juga menyebabkan masyarakat tinggal di pengungsian. Banjir besar yang terjadi menyebabkan kerusakan rumah rusak berat.
Banjir yang terjadi juga disertai tanah longsor.
"Kita ketahui bahwa masyarakat yang sedang mengalami kebanjiran sebagian besar tinggal di pengungsian, mereka akan berisiko untuk terjadinya penurunan daya tahan tubuh," tuturnya kepada Disway.
BACA JUGA:Penelitian Ungkap PKMK Efektif Turunkan Risiko Stunting dan Penyakit Infeksi
Kenapa hal ini terjadi?
Mereka dalam kondisi stres akibat kehilangan harta benda, istirahat yang kurang dan makan minum ala kadarnya.
BACA JUGA:Pemutihan BPJS Kesehatan, Solusi atau Sekedar Penundaan Penyakit?
Daftar Penyakit yang Mengancam Pengungsi
Kondisi ini tentu akan menyebabkan daya tahan tubuh masyarakat menurun dan di satu sisi mereka akan terpapar dengan berbagai penyakit infeksi termasuk infeksi saluran pernafasan atas bahkan sampai terjadi infeksi paru sampai pneumonia.
Selain itu masyarakat berdampak banjir ini yang umumnya tinggal dengan kondisi lingkungan yang tidak sehat karena pasca banjir berisiko untuk terinfeksi oleh infeksi saluran pencernaan antara lain diare atau demam tifoid.
Hal yang juga harus diperhatikan bahwa kondisi lingkungan bekas banjir juga bisa menimbulkan berbagai infeksi tetanus dan leptospirosis.
BACA JUGA:Sambangi KPK, Nusron Wahid Beberkan 'Penyakit' di Kementerian ATR/BPN
Infeksi tetanus terjadi jika masyarakat yang kebetulan sedang membersihkan lokasi pasca banjir dan tertusuk paku yang berpotensi masuknya bakteri clostridium tetani yang banyak dijumpai pada debu dan kotoran hewan.