Santri Mandarin
--
Santri dari berbagai pondok pesantren akan lomba pidato melawan berbagai sekolah Tionghoa dalam bahasa Mandarin. Itu akan terjadi di hari Jumat besok. Di atrium Tunjungan Plaza 6, Surabaya.
Sabtu lusa acara diteruskan dengan debat dalam bahasa Mandarin. Acara ini, khusus diikuti oleh para santri berbagai pondok pesantren. Temanya pun sangat santri: Dakwah di Era Kecerdasan Buatan.
Penyelenggaranya Anda sudah tahu: Harian Disway bersama Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia –yang ketua umumnya pengusaha besar Wilianto Tanta itu. Dan didukung oleh Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Jawa Timur.
Awalnya panitia pesimistis: apakah akan ada pesertanya. Maka panitia pun melakukan road show ke berbagai pesantren. Awalnya ke pondok pesantren Al Majidiyah, Pamekasan, Madura.
"Kami kaget. Di sana disambut resmi di ruang pertemuan," ujar Tira Mada, ketua panitia. "Acaranya pun formal. Ada MC-nya. Ada pembacaan Al Quran, ada menyanyikan lagu Indonesia Raya," katanya. Semua dilaksanakan dalam bahasa Mandarin.
Padahal tiga orang panitia yang datang ke Al Majidiyah tidak ada yang bisa berbahasa Mandarin. Tira adalah orang Toraja alumnus komunikasi Unesa Surabaya.
Maka terjadilah berbagai kelucuan. Saat MC mengatakan sesuatu, panitia tetap duduk. Pengasuh pesantren pun mencolek mereka dari belakang. Agar berdiri. Ternyata MC tadi mengucapkan kalimat ''saatnya menyanyikan lagu Indonesia Raya''.
Yang Tira juga kaget adalah saat pembacaan Al Quran. Ia Kristen, tapi diberi tahu yang sedang dibaca adalah Surat Al Mujadalah ayat 11-12.
Di acara tersebut bacaan Quran itu diterjemahkan ke dalam bahasa Mandarin.
Begitu maju kelas Mandarin di Madrasah Aliyah Al Majidiyah Pamekasan ini. Alumninya sudah 200 orang lebih. Yang saat ini masih sedang belajar berjumlah 50 orang. Itu hanya yang laki-laki.
"Yang wanita berapa?" tanya saya lewat telepon.
"Saya tidak tahu. Yang tahu istri saya," kata Ustaz Ihya Ulumuddin, pengasuh jurusan Mandarin di Al Majidiyah.
Istri Ustaz Ihya, Rozanah, juga orang Madura. Orang Sumenep. Rozanah-lah pengasuh jurusan Mandarin untuk santri wanita.
"Saya dan Rozanah sesama Madura, tapi dipertemukan di Xiamen," ujar Ustaz Ihya lantas tertawa.
Waktu itu mereka sama-sama kuliah S-1 di Xiamen. Satu angkatan dengan sesama alumnus Pondok Pesantren Nurul Jadid, Novi Basuki –yang jadi ketua dewan juri.
Lulus S-1 di Xiamen, Ihya-Rozanah meneruskan ke jenjang pernikahan di Madura. Setelah itu keduanya cari beasiswa untuk S-2 di Zhejiang University di Hangzhou. Mereka pun berangkat ke Hangzhou. Kuliah sambil bulan madu.
Sebenarnya pendiri jurusan Mandarin di pondok Al Majidiyah adalah kiai pendiri pondok Al Majidiyah itu sendiri: KH Mun'im Bayan. Sang kiai adalah sepupu kiai di Nurul Jadid, Paiton, Probolinggo. Maka dengan mudah Kiai Mun'im mendapat bantuan guru Mandarin dari Nurul Jadid. Dikirimlah Ustaz Ihya ke Al Majidiyah.
Untuk acara besok dan lusa Al Majidiyah mengirim peserta lomba 12 santri. Tema pidato sudah ditentukan: Mimpiku tentang Indonesia.
Yang juga banyak mengirim peserta adalah SMA Islam Sabilillah, Malang: 13 orang. Sebenarnya Sabilillah baru membuka program Mandarin tiga tahun lalu. Ini memang SMA Islam baru: berdiri 2014.
Tapi Anda sudah tahu: Yayasan Sabilillah sendiri didirikan 1984. Awalnya mendirikan masjid Sabilillah di Blimbing. Besar. Megah. Anda selalu melewatinya kalau ke Malang –dari arah Surabaya, kanan jalan.
Masjid itu didirikan di situ karena sejarah: di situlah markas besar laskar Hisbullah di zaman perang kemerdekaan. Tokohnya KH Masykur. Lalu diteruskan oleh KH Tholhah Hasan --pernah menjabat menteri agama.
Kini SMA Islam Sabilillah punya program bahasa Jerman, Jepang dan Mandarin. Sedang bahasa wajib untuk semua siswa adalah Inggris dan Arab.
"Kami mendapatkan guru Mandarin dari Universitas ''dulu IKIP' Malang," ujar Ahmad Nasor, wakil kepala sekolah di situ. Ia sendiri alumnus UM jurusan sejarah.
Yang paling banyak kirim peserta tentulah pondok pesantren Nurul Jadid, 15 orang. Lalu Madrasah Aliyah Unggulan Bina Insan Mulia (Bima), Cirebon, 14 orang. Bima adalah milik tokoh NU yang pernah jadi ketua cabang PDI-Perjuangan di Kairo, Mesir: KH Imam Jazuli.
Dari Madura masih ada satu pesantren lagi yang kirim peserta: pondok pesantren Al Nuqayah di luar kota Sumenep.
Ada juga dari Lamongan: SMK 1 NU Karanggeneng. Lalu dari Madrasah Aliyah (MA) Syekh Abdurrahman, Malang.
Yang dari sekolah Tionghoa tercatat: SMA Xin Zhong, Surabaya. Lalu dari Universitas Ma Chung, Malang.
Tidak kalah pula dari SMA Kristen Elyon, SMA IPH West, dan SMA Katolik Frateran Surabaya.
Ketua Dewan Kehormatan PSMTI Pusat Teguh Kinarto juga kaget begitu banyak pesertanya. Begitu berkembang bahasa Mandarin di pondok pesantren.
"Saya akan nonton bersama anak cucu," ujar Teguh Kinarto.
Semua anak muda punya mimpi tentang Indonesia. Tapi seperti apa mimpi itu kalau diucapkan dalam bahasa Mandarin, Anda pun ingin menyaksikannya.(Dahlan Iskan)
Komentar Pilihan Dahlan Iskan Edisi 1 Oktober 2025: Sahabat Baru
Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
@Ra Tepak Pol.. “Lagi-lagi Anda berhasil sikat podium tertinggiPertamax Turbo! Salut. Konsistensi Anda luar biasa, gaspol tanpa rem! Menggeser juara bertahsn pak MZ Arifin yang udah bertengger di sana bertahun-tahun”..
djokoLodang
-o-- ... Saya kagum pada Belal. Usahanya tetap bisa berkembang di masa pemerintahan lama. Juga bisa bertahan di masa perang. Dan kini melaju cepat di masa damai setelah perang. ... *) Air mendidih --yang mengeraskan telur-- juga melunakkan kentang. Artinya: Pengalaman serupa dapat memengaruhi orang dengan cara yang berbeda. --koJo.-
Hasyim Muhammad Abdul Haq
Temu pengusaha itu seperti temu pendekar. Saling belajar jurus dan saling adu ilmu. Dan nanti jika ada jurus yang cocok, bisa membuat jurus kombinasi untuk menciptakan jurus baru. Pak Dahlan tampaknya akan terus berkelana untuk menemui banyak pendekar di berbagai negara. Namun, sebuah pesan penting dari kunjungan ke Suriah kali ini adalah: bawalah selalu baju batik dalam kopor.
Wilwa
@AgusSuryonegoro. Mungkin faktor Mongolia harus dipertimbangkan dalam konteks mengapa sedikit orang T di Timur Tengah. Di mata orang Timur Tengah, yang sulit membedakan orang Mongolia dan orang T, Invasi Mongolia ke Timur Tengah abad 13 yang meruntuhkan Abbasiyah, jelas menimbulkan luka sejarah yang sangat mendalam di Timur Tengah khususnya “Arab”. Walaupun keturunan Jengis Khan seperti Babur dan Timur kemudian menjadi Muslim.
Taufik Hidayat
Wah hebat sekali teman abah DI yang baru di Syria ini.. ternyata pengusaha besar yang konglomerat. Tapi yang menakjubkan adalah abah DI mudah sekali mendapat teman baru dan selalu orang hebat. Tapi orang hebat memang berteman dengan orang hebat Strategi mendapat teman ini mungkin sesuai prinsip dari Iman Ghozali yang menyatakan bahwa seribu teman belum cukup tetapi satu musuh sudah terlalu banyak. Ah saya sendiri sekarang lagi di Bali kebetulan menghadiri konferensi IATP ke 132 . Sebenarnya tidak ada bisnis apa apa cuma ketemu teman teman lama dari banyak negara .. dan siapa tahu ketemu teman teman baru? Salam TH
Kalender Bagus
Kapan waktu mungkin ditanyakan ke Pak Bilal apakah selama ini dia juga mesti membayar jatah preman dan jatah LSM untuk mengamankan pabrik dan rumah istananya.
Kalender Bagus
Baru tau, ternyata batik juga dapat dibuat gaya buka kancing kombinasi dengan kaos oblong, kayak jas atau jaket semi formal.
Ibnu Shonnan
Sejak mengikuti CHDI, mungkin ada 40% Abah menceritakan sebuah pertemanan. Baik yang dekat seperti Belal ini. Ataupun yang sangat dekat seperti Robet Li dan Jhon itu. Kedekatan dan kehangatan pertemanan itu bisa dirasakan oleh pembaca. Tapi, dari sekian banyak tulisan CHDI, belum ada yang isinya menyinggung tips membangun pertemanan biar terus terjaga, hangat dan tidak putus. Padahal, Abah dalam beberapa pertemuan dengan sahabatnya, terlihat lebih banyak mendapat dan menerima. Mendapat makan gratis. Menerima makan, pakaian dan penginapan gratis. Semoga dihari depan CHDI membagikan tips pertemanan itu. Meskipun lewat cerita. Saya akan setia menunggu.
Jokosp Sp
Tiga sahabat bisnis sedang berkumpul di kebun kurma yang rindang saat menjelang ufuk senja : Si Arab : Kita bisa makmur kalau kita tetap bisa jualan minyak dan kurma tanpa ada perang. Si Yahudi : Kita bisa apapun kalau kita bisa tetap jualan senjata dan dunia ini tidak aman. Si Indo : Kita bisa makmur kalau pemerintah kita bisa bersih dari korupsi. Si Arab dan SI Yahudi nimpali hampir bersamaan : Kasihan sekali negaramu. Mau makmur bagaimana kalau ngurus korupsi saja tidak bisa?. Negaramu harus buat satu sumur untuk menimbun hidup-hidup mereka. Si Indo : Seharusnya memang begitu, tapi sulit sekali. Si Arab dan Si Yahudi : Itulah pentingnya senjata. Tidak hanya dipakai di medan perang, tetapi bisa untuk menghabisi para koruptor. Si Yahudi : Bukannya presidenmu sangat keras kalau berpidato ke kami?. Bukannya dia itu mantan tentara?. Si Arab : Bukannya di Madura sangat terkenal jamunya untuk menegakkan senjata para kaum lelaki?. Kamipun impor dari sana. Lelaki di kami sangat menyukainya. Si Indo : Anda semua ternyata memperhatikan negara kami. Kasihan...kasihan....kasihan dengan sangat memelas dalam hati.
djokoLodang
-o-- BISNIS TIONGHOA Seorang pria Tionghoa pergi ke toko milik orang Yahudi guna membeli bra hitam ukuran 38. Pemilik toko Yahudi, yang dikenal karena keahliannya sebagai pengusaha, mengatakan bahwa akhir-akhir ini bra hitam ukuran 38 langka dan ia kesulitan mendapatkannya dari pemasoknya. Oleh karena itu, ia harus mematok harga $50. Pria Tionghoa itu membeli 25 pasang. Seminggu kemudian, ia kembali dan memesan lima puluh pasang. Pebisnis Yahudi mengatakan bahwa bra-bra itu semakin sulit didapat dan mematok harga $60 per pasang. Pria Tionghoa itu kembali sebulan kemudian dan membeli sisa stok bra di toko tersebut, kali ini seharga $75 per pasang. Pemilik toko Yahudi bingung campur heran. Akhirnya ia bertanya, "...Tolong beri tahu saya - Apa yang akan Anda lakukan dengan semua bra hitam ini?" Pria Tionghoa menjawab: "Saya memotongnya menjadi dua dan menjualnya sebagai kopiah kepada teman-teman Anda orang Yahudi seharga $100 per buah." --koJo.-
ALI FAUZI
Sholat ashar selesai, hidangan berlum tersaji. Makan siang pun menjelang maghrib. Kalau saja saat awal-awal waktu ashar hidangan sudah siap, kalau saya pilih makan dulu. Sholat asharnya usai makan. Karena: Lebih baik bersamaan makan memikirkan sholaat dari pada sholat tapi pikirannya ke meja makan.
Sadewa 19
Pejuang Suriah sudah memilih system presidensial, bukan kerajaan. Agar tidak terus diganggu Barat, Suriah bisa menerapkan "demokrasi pura-pura". Dengan demokrasi Suriah akan lebih mudah dapat pinjaman kredit, dari World Bank, IMF atau kreditor manapun. Kumpulkan saja, ketua-ketua partai yg berkuasa. Lalu tentukan partai mana yang akan "pura-pura" jadi oposisi. Partai mana yang akan jadi "koalisi". Ini bisa digilir setiap satu periode. Setiap periode ada satu partai yang "dikorbankan" jadi oposisi. Namun jangan khawatir, partai oposisi gadungan tadi juga tetap dapat proyek. Tentu jumlah proyeknya harus sama dengan partai koalisi, agar tidak ngambek dan jadi oposisi beneran. Partai koalisi jelas, akan dapat proyek pemerintah. Minyak ke partai A, Infrastruktur ke B, Makan grstis (kalau ada) ke partai C dst. Kumpulkan raja raja media. Syukur-syukur raja media ada di setiap partai. Lebih gampang menggiring opini massa. PNS, Tentara, Polisi, naikkan gajinya. Mereka adalah penyokong utama system ini. Pengusaha ajak jadi bagian penguasa. Mahasiswa kasih beasiswa yang banyak, bila perlu ke LN agar tidak kembali. Rakyat oposan, kasih ruang di medsos.System ini sepertinya bagus kalau gak ada KORUPSI. Hukuman bagi koruptor harus ditegakkan. Mereka lah penghianat bangsa. Para pejuang Suriah sudah biasa menghukum mati para penghianat. Jika koruptor tidak dibasmi, mungkin negara akan damai tapi tetap miskin. Bisa jadi itu yg diinginkan barat. Perang Hancur - atau - Damai Miskin
hanya yotup
Mending jadi pengusaha di luar negeri sana, ketimbang disini. Disana, anda para pengusaha akan diperlukan bak raja. Perijinan dipermudah. Iklim usaha diperhatikan dengan baik. Ada insentif pajak pula. Swasta sangat dominan dan berkembang. Tapi disini, jangan harap kawan. Anda para pengusaha saat masih kelas UMKM, bahkan bank pun tak sudi melirik. Kredit sulit cair. Bagi yang sudah naik ke kelas menengah, seringlah mencari katabelece, dan gunakan cairan pelicin khusus agar usaha bisa tetap lancar. Kalo sdh mulai gedean dikit, sering² lah sowan ke forkompinda, bos LSM dan bos ormas. Sebelum anda kena getok tarif khusus, di luar pajak resmi yang super mahal. Mendingan delapan enam di depan, ketimbang di belakang. Karena di negeri ini yang haram itu hanya babi. Dan jangan lupa, anda bukan warga negara istimewa, tapi anda adalah mesin ATM berjalan bagi mereka
Prieyanto
SAHABAT MENDADAK, Aneh bin ajaib, atau memang itulah algoritma kehidupan, Abah DI bertemu dengan dua orang yang kisahnya mirip tenan dengan dirinya. "Saat Presiden Assad tumbang, Bashir-lah yang tampil menjadi perdana menteri pertama". "Orangnya berwibawa. Tatapan matanya sangat tajam dan cendekia. Bicaranya to the point –gaya kesukaan saya". Sama-sama pernah jadi 'sesuatu'. Bedanya, yang satu benar-benar pernah menjabat sebagai perdana menteri, satunya cuma ikut dan menang konvensi. Sehari sebelumnya telah berkenalan dengan Belal. Seorang pengusaha sukses, yang akhirnya diakui sebagai sahabat baru. Kisah bisnis mereka mirip tenan. Belal model pengusaha yang merangkak dari bawah. Latar belakang pendidikannya mirip, sampai berdua menyebut dirinya "saya buta huruf". Sama-sama pernah bangkrut, bahkan angkanya nyaris sama. Sama-sama kuat menghadapi musibah. Sama-sama ingat kampung halamannya, santuni anak yatim dan warga kurang mampu , serta memajukan pendidikan. Sama-sama mencoba mewariskan usaha ke anaknya. Bedanya, cucu Pak Iskan kapok ndompleng nama besar sang ayah. Ia memilih jalan sendiri, membangun usaha dari nol. Dua ‘sahabat mendadak’nya di Suriah bagaikan cerminan diri sendiri. Ayas curiga si butik kenapa masih disebut-sebut, masih penasaran ya…? #prie
Thamrin Dahlan YPTD
Sahabat Baru. Menyaksikan dokumentasi foto Abah di Istana Sheik Belal Bin Mohamed Adnan Bader kesan awak ada sepotong syurga di muka bumi ini. Pasti Abah dalam keadaan sadar dalam pengertian tidak sedang bermimpi. Bahkan dalam episode tidur di pesawat pun di hotel Syria bisa jadi tidak ada mimpi bersua dengan Sahabat nan elok hati. Karunia kenikmatan dunia itu tidak mustahil bisa di rasakan siapa saja. Kuncinya Taqwa. Shalat, Puasa, dan Sedekah, Berl;impah harta tidak mengurangi ketaqwaan. Itulah sebabnya harta dunia itu barokah terpelihara bersebab sangat banyak bersyukur. Mewujudkan rasa syukur dengan banyak berbagi kebaikan dan kebajikan dengan tulus ikhlas tidak memandang siapa. .. Oh maaf ini bukan berdakwah, hanya menyampaikan syiar bahwa bukti surga itu jelas ada seperti dialami Keluarga Sheik Belal Bin Muhamed Adnan Bader. Pertemuan berawal di atas pesawat. Adab "Orang Penting" sudah tampak. Qadarullah Abah berjumpa dan berlanjut kunjungan Sahabat sejati ke Surabaya Indonesia. Salamsalaman bermimpi mendapat
Liam Then
Pertanyaan saya : "why arab love green" Orang Arab "mencintai" warna hijau karena ikatan budaya dan agama yang kuat terhadap warna tersebut, yang melambangkan surga, kesuburan, dan keberuntungan dalam Islam, dan dikaitkan dengan Nabi Muhammad dan Al-Qur'an. Hijau juga melambangkan kehidupan dan alam oasis di padang pasir dan merupakan warna yang penting secara historis bagi kekhalifahan Arab dan gerakan Pan-Arab yang lebih luas. Makna Keagamaan dalam Islam Surga: Al-Quran menggambarkan penghuni surga mengenakan pakaian hijau, menghubungkan warna tersebut dengan keindahan, kebaikan, dan kebahagiaan abadi. Nabi Muhammad: Hijau diyakini sebagai warna kesukaan Nabi Muhammad. Ia digambarkan mengenakan pakaian hijau, dan ajarannya sering merujuk pada warna tersebut. Kesakralan: Hijau dianggap sebagai warna suci dalam Islam, digunakan dalam arsitektur masjid dan pengikatan teks suci seperti Al-Quran.
Liam Then
Pak Bos dapat "guanxi" baru yang kayaknya luar biasa koneksinya di Suriah. Bayangkan saja, Pak Assad baru lengser terpaksa tahun lalu, berarti waktu perang masih berkecamuk tiga tahun lalu, kawan baru Pak Bos ini, malah sibuk bangun istana di Damaskus dengan aman. Dan tetap aman-aman saja ketika kekuasaan berganti tangan. Bikin berkesimpulan kalo ini orang sungguh lincah dalam berkoneksi. Lihatlah bagaimana Pak Bos terpesona, satu kali pertemuan, satu kali jamuan, langsung terpincut menuliskan , bertemu sahabat baru di Syria. Teman-teman semua se CHDI, hari ini kita jadi saksi, ada uang bukan hanya bikin enak belanja, ada uang juga bisa bikin gampang berteman, dan mungkin dapat sahabat baru. Hahaha.....
Sapardi ST
Masya Allah.. Bang Belal ini selalu bersyukur atas semua yang di dapatnya.. Menganggap diri masih golongan yang beruntung, bersyukur masih diberikan kehidupan, badan sehat, anak anak tumbuh seperti yang diinginkan.. ini kunci kebahagiaan yang hakiki.. dan rasa syukur beliau ini diwujudkan dengan menyantuni seluruh anak yatim yang ada di syiria.. inilah yang makna yang diselipkan Abah Dahlan Iskan, atau pesan terselubung agar dicontoh oleh warga dan teman teman di nusantara.. dan ini justru yang membuat kekayaan Bang Belal berlipat - lipat.. Sehat selalu njih Abah Dahlan Iskan, sangat beruntung dikelilingi oleh orang orang yang beruntung..
alasroban
Dimanapun anda berada anda akan di pertemukan dengan orang-orang sefrekuensi. Nampaknya itu yang sedang berlaku pada pak DI.
Liam Then
Konglo kawan baru Pak Bos punya rumah luas 1 hektar di Suriah. Entah apakah Pak Bos dibuat menyesal dalam hati, markasnya di Sakura Regency, luasnya hanya 300+ m² saja. Tulisan Pak Bos hari ini, bikin diri ini terjebak masuk ke hobi hitung duit orang lagi, dibuat bertanya -tanya, apakah ada rumah konglo di Indonesia yang diatas lahan 1 hektar. Sekilas cari langsung dapat hasil, ternyata ada, di Pondok Indah katanya, ada rumah gedong di atas lahan seluas 1 hektar, harganya waaow....1 triliun lebih. Dan kemudian saya kembali teringat, satu konglo yang punya kebun binatang pribadi jauh didalam lokasi tengah hutan sana. Tentu disitu juga ada terbangun rumah, jelas itu lebih dari satu hektar. Sekalian perusuh sebelum kepengen atau iri, pikirkan PBB tahunan yang harus dibayar dulu. Pikir-pikir apakah sebenarnya tunawisma lebih kaya dari mereka, atap rumahnya berupa langit, dan tak diharuskan bayar pajak. Rahasia utama dari sosok-sosok seperti ini apa sebenarnya, mereka seperti magnet bagi yang namanya uang. Apakah mereka terpilih nasib, atau mereka yang membentuk nasib. Ini misteri sebenarnya, mereka yang berhasil, selalu tercatat sebagai pelaku yang mampu padukan kerja keras, kecerdasan dan kesempatan. Tapi tidak semua manusia terlahir dengan kondisi dan perjalanan nasib yang sama. Apakah ini harus kita terima sebagai alaminya hakekat alam? Atau mereka harus kita jadikan contoh, supaya kita tak berhenti "fight" mencoba nasib?
Lagarenze 1301
Santai Sejenak. Seorang pria berduka di depan makam sahabat terbaiknya, yang selama hidup sangat dekat dengan diri dan keluarganya. "Bro, aku sangat merindukanmu. Istriku sudah hamil 8 bulan. Bagaimana kalau kamu reinkarnasi menjadi anakku?" kata pria itu sembari berdoa. Sebulan kemudian, istrinya melahirkan seorang bayi laki-laki. Seiring waktu, anaknya bertambah besar, dan dia menyadari anak itu sangat mirip dengan sahabatnya. Matanya, hidungnya, hampir semua bagian tubuhnya identik dengan sang sahabat. Pria itu sangat senang dan bersyukur doa-doanya dikabulkan.
Er Gham 2
Selama ini, para pejabat bergiliran mendatangi sekolah bersama wartawan untuk melihat siswa santap MBG. Namun tidak ada satupun yang pernah ikut makan bersama.
Er Gham 2
Para menteri diminta bergiliran makan bersama siswa dengan menu MBG di sekolah-sekolah. Biar ada rasa kebersamaan. Mungkin sambil berkeringat dingin karena ada perasaan was was. Hehehe. Tenang Pak, ajudan sudah siapkan norit untuk Bapak.
Gregorius Indiarto
Beneran, batik pinjaman yang mudah-mudahan diikhlaskan itu, masih dipakai. Dipakai sembahyang, bal-balan sampai makan-makan. Kemarin dikasih tiga pilihan baju batik, kenapa tidak pilih dua, (dengan berbagai alasan/ngeles) 'kan lumayan, bisa untuk ganti dan gratisan. Met siang, salam sehat, damai dan bahagia.
Tivibox
Apa itu Takdir ? Menurut ChatGPT, "takdir dapat dipahami sebagai ketentuan atau ketetapan yang sudah ditentukan atas sesuatu, diluar kendali penuh manusia". Bisa ditafsirkan takdir itu memang sudah rumus paten, ditetapkan dari sononya dan tidak dapat dirubah. Apakah perjalanan Abah DI ke Syria dan bertemu orang-orang baik dan sukses itu sebuah takdir ? Saya pikir bukan. Perjalanan itu adalah sebuah usaha dan hasil kerja keras untuk kesuksesan berikutnya. Apakah kesuksesan Pak Belal bin Mohamed Adnan Bader itu takdir ? Sepertinya juga bukan. Itu juga hasil kerja keras beliau. Kalau tidak kerja keras dan tekun, tidak akan sukses seperti itu. Secara sederhana, --penafsiran saya--, takdir itu bisa digambarkan dengan contoh, misalnya : sapi itu makanannya pasti rumput atau daun-daunan. Karena sejak dari sononya, sejak lahir memang seperti itu. Tidak bisa dirubah. Sudah demikian rumusnya. Ditengah duka kita semua buat anak-anak santri di Sidoarjo itu, saya justru berpendapat musibah yang terjadi disana itu bukanlah takdir. Itu kecerobohan. Kecerobohan kontraktornya (atau pihak-pihak yang ditugaskan membangun dan mengawasi pembangunannya). Kalau prosesnya benar dan sesuai standar, niscaya musibah itu tidak akan terjadi.
Bahtiar HS
Belal bin Mohamed Adnan Bader. Seorang konglo Syria. Tidak pernah makan kuliah. Bahkan tidak tamat SMA. Saking merasa rendah pendidikannya, ketika dipuji hebat, ia berujar, "Ana ummi...". Saya ini buta huruf. Untung yg diajak bicara tahu dikit2 bhs Arab shg menjawab, "Ana aidzon". Saya juga. Andai Abah gak tahu bhs Arab, mungkin aja akan jawab, "Ana abii." Pasti si konglo akan kebingungan. Wkwkw. Meski konglo, rumah magrong2 1 ha, Belal begitu rendah hati dan easy going memandang hidup yg penuh ujian ini. Dari cerita Abah, nadanya doi biasa aja bisa bangun pabrik benzena sekitar Rp 5T. Tanpa kredit bank. Setelah jadi, perang meletus. Pabrik rusak sebagian, kena bom nyasar. Nggak bs beroperasi. Kini "hanya" perlu Rp 1/2 T utk perbaikan biar bs operasi. Itu duit semua, bukan daun. Mungkin duitnya disimpan di bungker bwh tanah, belum sempat dipotongi. Tinggal ambil aja. Nampak bukan satu kesulitan berarti buatnya. Sampai Abah kagum, bgmn Belal bisa berbisnis di masa pemerintah lama, bertahan di saat perang berkecamuk, dan kini ngegas di masa damai bersama Al-Shara. Meski pabriknya rusak semasa perang, banyak peralatan yg dicuri orang. "Tidak apa2," katanya. "Saya kuat menghadapi musibah ini." Ajiiib. Sesuai namanya. Belal. Nama shahabat Nabi yg kuat dan lulus ujian ketika disiksa dg batu panas yg diletakkan di dadanya di atas padang pasir yg terik. Boleh jadi itu juga berkat doa2 anak2 yatim mustadh'afin yg ia santuni di kampungnya. Doa merea tembus ke langit tanpa halangan.
Muh Nursalim
Itu gambaran surga orang arab. Hijau, teduh, air mengalir, banyak buah dan tanaman.. Karena umumnya tanahnya gersang tandus dan padang pasir. Lalu Bilal mencoba menghadirkan "surga" itu di depan matanya. Kalau hari ini bisa hidup di "surga" mengapa harus menunggu di akherat. Begitulah doa sapu jagat umat muslim. Di dunia hasanah sperti di surga. Di akherata dapat surga beneran. Amin
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:

Komentar: 147
Silahkan login untuk berkomentar