Selimut Danantara

Selimut Danantara

--

Akhirnya ditemukan: cara realistis memulai proyek panas bumi. Penemunya sosok yang lahir di Swedia, sekolah pindah-pindah di berbagai negara, lulus jurusan geologi di Universitas Texas, di El Paso.

"Saya seratus persen Minang," katanya.

Bapak ibunya memang Minang, istrinya pun masih Minang. Namanya juga masih sangat Minang: Julfi Hadi.

Kini Julfi menjabat direktur utama Pertamina Geothermal Energy (PT PGE) --anak usaha Pertamina.

Anda sudah sering mengeluhkan ini: potensi geothermal di Indonesia itu terbesar di dunia. Tapi yang sudah jadi listrik baru 2.400 MW --dari potensi sekitar 25.000 MW.

Padahal itu green energi asli Indonesia. Harga listriknya pun murah. Lebih murah dari solar cell. Tapi investasinya memang mahal: USD6 juta/MW. Tapi begitu berhasil, "green"-nya luar biasa. Tanpa perlu beli bahan baku. Boleh dikata seumur hidup mesinnya.

Yang ditemukan Julfi adalah cara memulainya. Misalnya di Seulawah, Aceh. Potensi riil di situ 320 MW.

Untuk mengerjakan proyek tersebut diperlukan investasi sebesar --Anda bisa hitung sendiri.

Tidak mungkin ada perusahaan Indonesia yang punya uang segitu besar. Bank pun akan menolak memberikan kredit.

Julfi memutuskan teknik staging: dikerjakan bertahap. Dimulai dari 30 MW dulu. Yang penting segera dimulai. Desember nanti pengeboran pertamanya dilakukan. Inilah proyek besar pertama di Aceh.

Anda mungkin sudah ikut lupa: proyek Seulawah Agam ini sudah dicanangkan sejak --saya sendiri juga lupa: mungkin 40 tahun lalu. Setiap ditemukan jalan keluar selalu saja jalan itu buntu. Terakhir ketika pendana dari Jerman, WKF,  mengundurkan diri. Sepuluh tahun lalu.

Satu lagi yang akan dimulai Julfi tiga bulan lagi. Dengan cara yang sama. Di Bolaang Mongondow, Sulut. Kapasitasnya 30 MW. Tapi yang akan dikerjakan dulu 15 MW.

Berarti di tahun ini PGE harus cari modal sekitar Rp 4,5 triliun. Ditambah tahun depan tiga geothermal lagi juga dimulai. Di Sumbagsel dan Jabar. Tambah sekitar Rp 5 triliun lagi.

Tidak.

Tidak sebesar itu lagi.

"Kami sudah bisa menurunkan biaya investasi menjadi lima juta dolar/MW," ujar Julfi.

Dengan cara staging itu cash flow perusahaan akan lebih baik. Perusahaan bisa segera dapat uang untuk menggerakkan proyek pengembangan berikutnya.

Di era Presiden Prabowo PGE seperti dapat booster baru. Swasembada energi menjadi salah satu prioritas pemerintahan Prabowo.

Apakah itu berarti prioritas pendanaan negara pun akan mengutamakan proyek seperti geothermal?

Geothermal adalah pilihan proyek yang harusnya siapa pun tidak ragu: utamanya Danantara. Tidak akan ada yang mencela kalau dana Danantara mengalirkan investasi ke sini. Tidak akan seperti ketika Danantara justru mengalirkan uang ke yang bukan prioritas pembangunan presiden --Anda tahu ke siapa itu.

Geothermal ini proyek komplit: mulia (green), diperlukan masyarakat, hitungan bisnisnya jelas. Apa lagi yang masih harus dipikirkan.

Tahun 1983 kita sudah punya geothermal: panas bumi Kamojang. Di Jabar. Di kanan jalan --kalau Anda dari Garut ke arah Bandung. Selama 40 tahun Kamojang baru bisa dikembangkan menjadi 235 MW. Proyek terakhir di Kamojang dimulai tahun 2010 --selesai dibangun 2015. Yang terakhir itu sudah hampir 10 tahun lalu.

PGE punya ijin geothermal sampai 3.000 MW. Di berbagai daerah. Yang sudah dikerjakan baru 770 MW. Dua tahun lagi baru pecah menjadi 1.000 MW.

"Target kami 3000 MW bisa tercapaii," kata Julfi.

Kalau itu tercapai Indonesia bisa menjadi juara dunia geothermal. Kini juaranya Amerika Serikat: 3.400 MW. Nomor 3 Filipina: 1.900 MW. Kalau PGE bisa 3.000 MW, maka ditambah milik swasta bisa 3.450.

Memang hambatan untuk mencapai itu tidak hanya soal besarnya dana investasi. Hambatan terbesar justru di "kerukunan keluarga". Yakni sesama "keluarga Danantara"--dulu "keluarga BUMN".

Anda sudah tahu maksud saya: antara PLN dan Pertamina. Lebih tepatnya antara anak perusahaan PLN dan anak perusahaan Pertamina.

Di situ Pertamina sebagai penjual listrik. PLN sebagai pembelinya.

Pertamina tentu mau jual listrik dengan harga setinggi mungkin. PLN mau beli listrik semurah mungkin.

Tidak ketemu.

Pembicaraan harga itu bisa memakan waktu bertahun-tahun. Sulit mendapat kesepakatan. Situasi pun seperti musuh dalam selimut. Bicara-bicara tapi tidak ada gerakannya.

Sudah waktunya selimut itu dibuka saja. Perintahkan: mereka harus lakukan apa.

Yang berhak memerintah adalah atasan mereka. Dulu atasan itu kementerian BUMN, sekarang Danantara.

Sebenarnya saya tidak ingin menulis paragraf berikut ini. Tapi baik juga untuk pengingat. Dirut PLN dan dirut Pertamina dimasukkan dalam satu ruangan. Empat mata. Tidak boleh didampingi staf. Dirut harus menguasai persoalan ini. Sampai detailnya.

"Kalian berdua berunding. Capailah kesepakatan harga. Kalian tidak boleh keluar kamar ini kalau belum ada kesepakatan. Satu minggu pun akan saya tunggui di luar kamar," ujar yang memerintahkah itu.

Keduanya tidak perlu berada di kamar itu setengah hari. Dalam dua jam dua dirut itu sudah menyepakati harga jual beli listrik geothermal.

Tentu bisa dengan cara lebih cepat. Dengarkan dulu angka yang dikehendaki dua belah pihak: lalu atasan memutuskan. Gus Dur bilang, gitu saja kok repot.

Dengan bergeraknya proyek baru di geothermal, satu lagi harapan baru telah muncul. Apalagi kalau yang bergerak banyak lagi. (Dahlan Iskan)

Komentar Pilihan Dahlan Iskan Edisi 12 Oktober 2025: Haji Subsidi

Prieyanto

Lhooo.. .. luar biasa Pertamax

kambing hitam

Mulanya syari'ah sekarang ladang bisnis btw hukum haji itu sendiri?&^%$#@

Runner

Bayarnya cash saja lunas saja. Ibadah haji kan jika mampu. Mampu bayar. Mampu masih sehat. Dicicil bayar uang muka. Uang menumpuk, nanti timbul ide ide pengembangan yang tidak “syariah” dari pengelola. Bisa jadi subsidi tekor karena pengembangan yang salah. Bayar dicicil, pas waktu berangkat tidak mampu dari aspek kesehatan, bahkan bisa keduluan dipanggil Yang Maha Kuasa. Mau berangkat haji, daftar dan bayar. Dapat tiket berangkat. Bisa melalui “war ticket” atau “ballot” ticket” Kuota terpenuhi tutup pendaftaran. Kuota tidak terpenuhi, artinya yang mampu tahun itu ya memang cuman segitu.

Gerring Obama

Baidewe... Sepakbola timnas Indonesia sudah sah untuk tidak naik haji (puncaknya turnamen sepak bola) Wkwkwk

Runner

Pak Agus. Beberapa event Race running, dapat tiketnya “war”. Namun kalau event yang top, sistem “ballot”. Keduanya bikin deg2an dapat gak ya. Namun yang ikut 99% merasa sudah mampu… hehe

djokoLodang

-o-- ...Perusahaan EO itu di sana disebut: syarikah ... *) Syarikah adalah perusahaan swasta resmi dari Arab Saudi yang bertugas melayani jamaah haji dan umrah, mulai dari akomodasi, transportasi, hingga konsumsi. Makna syarikah Secara bahasa: berasal dari bahasa Arab yang artinya "bermitra" atau "berusaha bersama" . Secara harfiah: merujuk pada percampuran atau penggabungan dua orang atau lebih sehingga kepemilikannya sulit dibedakan. Dalam konteks haji: Merujuk pada perusahaan (seperti PT di Indonesia) yang ditunjuk pemerintah Arab Saudi untuk mengelola layanan jamaah haji dan umrah. Tugas dan peran syarikah haji - Menyediakan layanan haji lengkap, termasuk akomodasi (hotel/pemondokan), transportasi, dan konsumsi. - Menerapkan sistem pengelompokan jamaah berbasis perusahaan, yang kadang menyebabkan pemisahan dari kloter aslinya (misalnya, keluarga terpisah di hotel atau bus yang berbeda). --0.-

djokoLodang

-o-- Jawaban Jujur Joni kecil, bocah enam tahun yang cerdas dan penuh rasa ingin tahu, sedang diajak ibunya jalan-jalan. Saat mereka menunggu bus, ibunya membungkuk dan berbisik, “Joni, saat kita naik bus, Ibu akan beli tiket untuk ibu sendiri. Kalau sopirnya tanya, bilang saja umurmu lima tahun. Anak-anak di bawah lima tahun gratis, ya?” Joni mengerutkan kening sambil berpikir, lalu mengangguk. “Oke, Bu.” Beberapa menit kemudian, bus berhenti dengan desisan rem yang lembut. Mereka naik, dan ibu membeli satu tiket dewasa tujuan ke pusat kota. Sopir tersenyum ramah, melirik Joni. “Dan siapa pemuda igagah ni?” sapanya hangat. “Saya Joni!” kata anak laki-laki itu dengan bangga. “Halo, Joni,” kata sopir itu. “Berapa usiamu?” Joni menegakkan tubuh menjawab tegas, “Saya lima tahun!” Sopir tersenyum “Lima, ya? Dan kapan kamu akan berumur enam tahun?” Tanpa ragu, wajah Johnny berseri-seri dengan logika murni yang hanya bisa dirangkai anak kecil. "Begitu aku turun dari bus!" katanya riang. Sopir bus itu mendongak dan tertawa, dan bahkan ibu Joni pun tak kuasa menahan diri untuk ikut tertawa. Saat bus mulai berjalan, sopir bus itu tersenyum dan berkata, "Itu jawaban terbaik yang kudengar sepanjang minggu ini." --0.-

Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺

MENGOBROLKAN TENTANG KATA "MAMPU"... Dalam syariat Islam, perintah haji bersumber dari QS Ali Imran ayat 97: “...Dan (kewajiban) manusia terhadap Allah ialah melaksanakan haji ke Baitullah bagi orang yang mampu mengadakan perjalanan ke sana.” Kata “mampu” (istithā‘ah) di sini mencakup kemampuan: 1). fisik, 2). finansial, dan 3). keamanan perjalanan. Artinya, seseorang baru wajib berhaji jika benar-benar mampu — bukan sekadar separuh mampu. Nah, di tulisan Pak Dahlan, kalimat “cukup 60 persen mampu” itu menggambarkan realitas sistem modern. Bukan tafsir agama. Kini, jemaah bisa mendaftar hanya dengan setoran awal, sementara kekurangannya “disubsidi” dari hasil perputaran dana haji. Jadi, “60 persen mampu” bukan makna syar’i, melainkan rekayasa administratif agar kuota terpenuhi dan dana bisa dikelola lebih awal. Dalam kacamata fiqih, hajinya tetap sah — karena pelunasan wajib sebelum berangkat. Aman..

Hasyim Muhammad Abdul Haq

Supaya tidak terlalu panjang antreannya, seharusnya dsftar haji agak "dipersulit". Untuk daftar haji -dan dapat nomor antrean- DP-nya tidak cuma Rp 25juta, tapi sebesar biaya haji saat calon jemaah mendaftar. Misal: tahun ini biaya haji Rp80juta, maka yang daftar tahun ini ya harus bayar langsung Rp80juta. Dengan begitu, yang antre tidak akan sepanjang ini. Terlepas nanti ketika mau berangkat masih harus nambah lagi (sesuai biaya haji saat berangkat), nambahnya pasti tidak terlalu banyak. Antrean sekarang terlalu panjang karena untuk daftar haji, bayarnya "cuma" Rp 25juta. Selain antreannya terlalu panjang, risiko orang tidak bisa melakukan pelunasan juga sangat tinggi. Sudah begitu (daftar yang cuma Rp25juta), banyak bank yang memberikan kredit (talangan) untuk daftar itu. Ya jelas saja antrean makin panjang. Apakah jika daftar haji dimahalkan bakal diprotes dan dituduh mempersulit orang yang mau ibadah? Tidak. Lha wong ibadah haji sendiri sudah punya "syarat dan ketentuan" dari sumbernya: untuk yang mampu. Cuku jelas.

Mbah Mars

Masa tunggu hanya 15 tahun ? Data dari mana? Saya kutipkan data masa tunggu keberangkatan haji dari SISKOHAT Kementerian Agama: 1. Aceh: 34 tahun; Jatim: 34 tahun; Jateng: 32 tahun; DIY: 33 tahun; DKI Jakarta: 28 tahun; Jabar: rentang 17–29 tahun tergantung kab/kota; Banten: 27 tahun; Bali: 28 tahun. 2. Sumut: 20 tahun; Sumbar: 24 tahun; Riau: 26 tahun; Jambi: 32 tahun; Sumsel: 23 tahun; Bangka Belitung: 28 tahun; Lampung: 23 tahun; Kepri: 23 tahun. 3. NTB: 36 tahun; NTT: 23 tahun; Kalteng: 27 tahun; Kalsel: 38 tahun; Sulut: 16 tahun; Sulteng: 23 tahun; Sultra: 27 tahun; Papua: 25 tahun. 4. Provinsi dengan masa tunggu terpanjang: Kalimantan Selatan sekitar 38 tahun pada 2025. 5. Provinsi dengan masa tunggu relatif singkat: Sulawesi Utara sekitar 16 tahun pada 2025. 6. Terlama nasional: Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan, sekitar 47 tahun (estimasi berangkat pendaftar 2025 pada 2072). 7. Tercepat nasional: Kabupaten Maluku Barat Daya, sekitar 11 tahun (estimasi berangkat pendaftar 2025 pada 2036).

Ciga Sama

Kelak di hari penghakiman, mungkin akan ada orang-orang yang dimintai pertanggungjawaban atas sistem haji yang carut-marut. Mungkin termasuk mereka yang dulu menggagas sistem antrean haji dan yang memperjualbelikan kuota reguler. Padahal, seandainya sejak awal setoran haji disimpan dalam bentuk emas, bukan uang, ceritanya bisa lain. Tahun 2010, biaya haji sekitar Rp32 juta dengan harga emas Rp378 ribu/gram, setara 84,5 gram emas. Tahun 2025, biaya haji naik jadi Rp89 juta, tapi harga emas Rp1,5 juta/gram, setara hanya 59,6 gram emas. Artinya, kalau sejak awal jamaah menabung emas, mereka justru masih punya sisa sekitar senilai 25 gram emas setelah 15 tahun menunggu. Bukan jamaah yang perlu disubsidi — tapi justru jamaah yang bisa menyubsidi dirinya sendiri lewat nilai emas yang terus naik. Sekarang Emas Rp2,3 juta/gram.

Jokosp Sp

Sabtu sore antar ibu negara dan si kecil yang ikut fashion show di salah satu mall besar di Banjar Baru. Jam empat sore parkiran mall lantai dasar penuh, depan mall penuh, dan belakang mall juga penuh. Pikiran iseng muncul, lakukan survey : amati mereka yang keluar mall. Kenapa hampir semua tidak ada yang bawa belanjaan?. Dua jam, tiga jam sama kondisinya. Coba masuk ke dalam : yang penuh ada di LT1, LT2 tempat makan dan cafe, antri. Cek ke Matahari, baju, asesoris dan sepatu isinya cuma remas-remas barang dan foto selfi. Ketemu banyak rombongan ibu-ibu berseragam kaos dan kerudung, loh kenapa tidak bawa belanjaan pulangnya?. Amsiong ekonomi benar dan nyata. Ke mall hanya ngadem, halan-halan dan hobi remas-remas saja. Yang berkembang hanya resto-resto makanan dan cafe. Blok kacamata, electronik, baju, asesoris hilang jadi resto. Ekonomi memang lagi tidak baik-baik saja. Sangat nyata di depan mata. Isi perut lebih jadi prioritas utama. Hmmmm.

Mbah Mars

Banyak orang yg akhirnya tidak jadi mendaftar haji karena melihat lamanya antrian keberangkatan haji. Di Propinsi saya (DIY) misalnya, masa tunggunya sampai 33 tahun. Kondisi ini menyebabkan ibadah umroh menjadi alternatifnya. Bisnis umrah jadi laris manis. Khusus untuk perusuh saya kasih tahu, tapi jangan bilang-bilang orang lain ya. Jika sekarang usia Anda 75 tahun namun belum punya kuota haji, itu kesempatan emas Anda mendaftarkan diri. Mendaftarkan diri hari Senin besok, maka Anda bisa berangkat 5 tahun lagi karena Anda akan dimasukkan secara otomatis di Kuota Lansia. Bahkan, jika berangkatnya sendiri, Anda bisa didampingi putra Anda. Caranya, si putra mendaftarkan haji seperti ayahnya/ibunya. Begitu nama ayah/ibu dinyatakan bisa berangkat (estimasinya 5 tahun setelah mendaftar) si Anak bisa mengajukan pendampingan bagi ortunya. Silahkan baca Peraturan Menteri Agama (PMA) No. 13 Tahun 2021 yang memberi prioritas kepada jemaah berusia paling rendah 65 tahun dengan penetapan berbasis usia tertua dan/atau masa tunggu di tiap provinsi. Kebijakan operasional 2025 menetapkan besaran prioritas 5% dari kuota reguler nasional. Disclaimer: Ini jika tidak ada perubahan kebijakan dengan adanya Kementrian Haji yg baru.

Taufik Hidayat

Wah. Asyik juga topik kali ini tentang haji . Terus terang dipanggil Pak haji dengan nada yang sopan itu membuat kita merasa nikmat. Barangkali itu yang menyebabkan banyak orang ingin naik haji sehingga antrian jadi panjang. Tapi seperti biasa saya mau cerita lagi tentang kampung kedua saya Brunei. Banyak orang bilang bahwa gelar haji hanya ada di Indonesia lagi lagi dengan ‘mengkambingputihkan’ Belanda. Agar orang yang telah naik haji mudah diawasi! Tapi Brunei bukan eks jajahan Belanda tapi Inggris dan di sana pun gelar haji dipakai . Bahkan dengan lebih formal. Saya banyak teman yang hampir semua punya gelar haji dan uniknya selalu kita panggil dengan nama itu. Ada Haji Ranie Hj Tinbang, Ada Haji Hassan. Dan tentu saja siapa tidak kenal Sultan Haji Hassanal Bolkiah. Lalu apa di Brunei juga ada antrian? Uniknya di sana ada tetapi tidak lama seperti di Indonesia walau Quora -nya hanya sekitar 1000 orang saja? Maklum penduduknya hanya 350 ribuan dan toh tidak semua muslim ? dan sepertinya tidak ada subsidi subsidian. Sebenarnya lucu kalau haji itu disubsidi bukankah haji untuk yang mampu. Jadi kalau belum mampu jangan haji! Mending buat pendidikan atau yang lainnya ? Jangan setelah pulang haji jadi miskin ? Uniknya di Indonesia sekarang karena haji nunggu lama umroh jadi marak. Dulu Se lain 2010 an di kantor saya ada hadiah berangkat haji untuk beberapa karyawan terbaik. Kemudian diganti umroh . Nah sepertinya skrg umroh jadi setengah wajib .

Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺

@Runner.. Antrean haji sistim "war". Gagasan menarik. Jadi ingat cerita anak ikut war saat beli tiket konser. Menariknya, kebuntuan dan kebingungan pengelolaan antrian haji kok diinspirasi dari war tiket konser. Selama baik, ya mengapa tidak.. He he..

Kalender Bagus

Sistem Antri sekarang harus diubah, kalo ga nanti jamaah haji Indonesia akan didominasi oleh lansia atau mereka yang sudah sakit-sakitan. Ini tentu merepotkan. Termasuk merepotkan tuan rumah. Mereka sudah protes kemaren, koq Indonesia kirim jamaah yang sakit-sakitan, bahkan ada yang meninggal di atas pesawat. Akhirnya keluar kebijakan, jamaah haji yang tiba dalam keadaan sakit akan segera dipulangkan. Solusi yang perlu dilakukan adalah, sistem undian. Jadi misal seluruh masyarakat yang sudah melunasi (bukan dp) biaya haji di 2026 dan berbadan sehat, di undi secara terbuka, siapa saja yang bisa berangkat. Ini lebih fair, dan akan membuat jamaah haji kita memiliki rentang kelompok usia yang beragam, mulai anak, remaja, dewasa, hingga lansia sehat.

Hasyim Muhammad Abdul Haq

Saya mau kasih info buat pembaca yang belum tahu jalur-jalur naik haji yang ada di negara kita. Pemerintah kita punya dua jalur resmi untuk haji: Haji Regular dan Haji Khusus (haji plus). Keduanya sudah ada antriannya masing-masing. Jalur resmi lain, ada yang namanya jalur Furoda. Ini visa khusus yang diberikan Pemerintah Arab Saudi untuk jalur mahal. Biayanya mahal (banget), tanpa antri, jumlah kuotanya suka-suka Pemerintah Saudi, tapi tetap resmi. Mahal karena visanya mahal. Konon katanya memang jadi "jualannya" keluarga kerajaan. Karena suka-suka Pemerintah Saudi, maka ketika musim haji tahun 2025 kemarin visa Furoda ditiadakan, kita (para travel yang menawarkan haji Furoda) tidak bisa protes. Di luar 3 jalur resmi itu, ada banyak jalur tidak resmi dengan berbagai cara. Ada yang muter lewat luar negeri, pakai visa ziarah/turis, pakai visa umrah lalu bablas sampai musim haji, dll.

Sadewa 19

Kementerian Agama pernah mengusulkan agar penyembelihan hewan dam, dari pelaksanaan haji dilakukan di Indonesia. Hal itu agar lebih efisien. Mungkin akan dibutuhkan ratusan ribu kambing atau sapi atau kerbau dan yg lain. Dagingnya dibagikan ke masyarakat yg kurang mampu. Bisnis peternak akan kembali meroket. Namun, usulan ini ditolak oleh MUI. Dianggap tidak sesuai syariat. Penyembelihan hewan dam, sesuai syariat menurut MUI harus dilakukan di tanah suci. Terlepas itu, kita hargai fatwa MUI. Mungkin akan banyak mudharat daripada manfaat yg didapat. Bisa jadi celah korupsi baru, selain korupsi kuota haji. Koruptor sudah sangat lihai memanfaatkan celah-celah itu. Lebih malu lagi jika ada berita hewan dam juga akhirnya dikorupsi. Ibarat uang tilang digondol maling berseragam. Dosa diatas dosa, dosa berlapis lapis. Saya pribadi, lebih setuju prosesi lempar jumrah dilakukan di tanah air. Jemaah haji tidak perlu repot bawa batu ke tanah suci. Anda sudah tahu, lempar jumrah adalah simbol melawan setan. Nabi Ibrahim digoda setan dan melempari setan dengan batu ketika ingin "menyembelih" ismail. Jika begitu banyak setan dan koruptor di negeri ini. Bahkan kuota haji pun dikorupsi, maka akan lebih baik ritual lempar jumrah disini saja. Tiang tiang jamarat itu begitu dekat, begitu tepat di depan rumah kita.

sigit

Perbesar saja itu Masjidil Haram dengan cara tingkat sampai 15 , lalu diameternya 10 km, dan semuanya memakai mobil odong odong listrik yang tidak bising baik untuk thawaf dan Sa'i

Ibnu Shonnan

Bah ada info ketua PSSI dicopot Menpora kah?

Mbah Mars

Haji Indonesia tahun 2025 diurusi 15 EO ? Hmmmm data dari mana lagi ini ? Yg benar hanya 8 EO alias Syarikah. Berikut ini daftarnya: Al Bait Guests, Rakeen Mashariq, Sana Mashariq, Rehlat & Manafea, Al Rifadah, Rawaf Mina, MCDC, dan Rifad.

Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺

SISTEM ANTRIAN HAJI AKAN DIUBAH.. Kementerian Haji dan Umrah (Kemenhaj) mengusulkan pembaruan sistem pembagian kuota haji agar masa tunggu jemaah di seluruh Indonesia lebih merata. Pernyataan ini disampaikan oleh Menteri Haji Mochammad Irfan Yusuf dan Wamen Dahnil Anzar Simanjuntak beberapa kali, pada akhir September hingga awal Oktober 2025. Selama ini, ketimpangan cukup besar. Ada daerah yang antre 40–47 tahun, sementara daerah lain hanya belasan tahun. Sistem baru menargetkan rata-rata masa tunggu nasional sekitar 25–26 tahun. Bukan 17 tahun seperti yang beredar di media sosial. Skema pembagian kuota nantinya berbasis "daftar tunggu nasional" (waiting list). Bukan sekadar jumlah penduduk Muslim per provinsi. Tujuannya: agar provinsi dengan antre panjang bisa dibantu oleh daerah yang masa tunggunya pendek. Meski positif karena mendorong keadilan dan pemerataan, kebijakan ini masih tahap usulan dan perlu mekanisme yang transparan agar tidak menimbulkan penolakan dari daerah yang selama ini mendapat antrean singkat. Kalau benar diterapkan, perubahan ini bisa jadi tonggak baru pengelolaan haji yang lebih adil — asal jangan sampai yang tadinya cepat malah ikut “diperlambat”. ### Susahnya, kata adil itu relatif. Dan ini bisa menjadi bom waktu. Apalagi, antri kok 25 tahun..

Kalender Bagus

Kelemahan kita dalam membuat kebijakan adalah tidak ditentukan masa expirenya. Akhirnya menjadi bom waktu bagi pemerintahan selanjutnya. Kebijakan subsidi BBM di jaman Pak Harto misalnya. Dulu zaman Beliau produksi minyak kita masih tinggi, dan jumlah mobil masih sedikit, jadi ga masalah minyak di subsidi. Tapi ketika minyak kita menipis dan jumlah mobil meningkat pesat, kebijakan subsidi menjadi beban berat keuangan negara. Ketika subsidi mau dihapus, ribut seluruh jagat nusantara. Pun demikian dengan kebijakan antrian haji. Awalnya hanya untuk mengakomodasi tak terpenuhinya kuota. Tapi kebijakannya dipakai terus-terusan sampai puluhan tahun tanpa tahu kapan selesainya, padahal situasi sudah berubah total. Jadi mestinya satu kebijakan itu ditentukan, berlaku lima tahun, sepuluh tahun, dan seterusnya.

rid kc

Penyelenggaraan haji 2025 kemarin itu Menag mengikuti keinginan presiden agar biaya haji murah dan pelayanan berkualitas. Presiden menginginkan agar tidak hanya dua syarikah yang ditunjuk akan tetapi lebih banyak syarikah agar terjadi persaingan pelayanan dan biaya murah. Sebelumnya pihak Indonesia hanya menunjuk 2 syarikah. Karena kemarin keinginan presiden seperti itu maka dilaksanakanlah keinginan itu. Walhasil amburadul. Sekarang Kemenhaj hanya menunjuk 2 syarikah kembali seperti semula. Itu informasi dari penyelenggara haji. Saya setuju jika biaya haji tidak disubsidi. Biarkan yang mampu pergi haji silahkan pergi haji.

 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Komentar: 182

  • Maman Lagi
    Maman Lagi
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
    • Murid Kelas 5
      Murid Kelas 5
  • Udin Salemo
    Udin Salemo
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Murid Kelas 5
      Murid Kelas 5
    • Liam Then
      Liam Then
    • Liam Then
      Liam Then
  • Bu Guru
    Bu Guru
    • Bu Guru
      Bu Guru
    • Bu Guru
      Bu Guru
    • Bu Guru
      Bu Guru
    • Bu Guru
      Bu Guru
    • Bu Guru
      Bu Guru
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
    • Liam Then
      Liam Then
    • Wilwa
      Wilwa
    • Liam Then
      Liam Then
  • Murid Kelas 6
    Murid Kelas 6
    • Murid Kelas 4
      Murid Kelas 4
    • Murid Kelas 6
      Murid Kelas 6
    • Murid Kelas 4
      Murid Kelas 4
    • Murid Kelas 6
      Murid Kelas 6
    • Murid Kelas 4
      Murid Kelas 4
    • Liam Then
      Liam Then
    • Murid Kelas 6
      Murid Kelas 6
    • Murid Kelas 6
      Murid Kelas 6
    • Murid Kelas 6
      Murid Kelas 6
    • Murid Kelas 6
      Murid Kelas 6
    • Murid Kelas 4
      Murid Kelas 4
    • Murid Kelas 4
      Murid Kelas 4
    • Murid Kelas 4
      Murid Kelas 4
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
    • Liam Then
      Liam Then
  • Johannes Kitono
    Johannes Kitono
  • Liam Then
    Liam Then
    • Liam Then
      Liam Then
  • yea aina
    yea aina
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
  • Johannes Kitono
    Johannes Kitono
  • Liam Then
    Liam Then
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
  • Liam Then
    Liam Then
    • yea aina
      yea aina
    • yea aina
      yea aina
    • yea aina
      yea aina
    • yea aina
      yea aina
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
  • Liam Then
    Liam Then
    • Liam Then
      Liam Then
    • Liam Then
      Liam Then
    • Liam Then
      Liam Then
    • Liam Then
      Liam Then
  • Kalender Bagus
    Kalender Bagus
  • Kalender Bagus
    Kalender Bagus
  • Kalender Bagus
    Kalender Bagus
  • Kalender Bagus
    Kalender Bagus
  • Udin Salemo
    Udin Salemo
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
  • Murid Kelas 6
    Murid Kelas 6
    • Murid Kelas 4
      Murid Kelas 4
    • Murid Kelas 6
      Murid Kelas 6
    • Murid Kelas 4
      Murid Kelas 4
    • Murid Kelas 6
      Murid Kelas 6
    • Murid Kelas 4
      Murid Kelas 4
    • Murid Kelas 4
      Murid Kelas 4
    • Murid Kelas 6
      Murid Kelas 6
    • Murid Kelas 4
      Murid Kelas 4
    • Liam Then
      Liam Then
    • Murid Kelas 6
      Murid Kelas 6
    • Murid Kelas 4
      Murid Kelas 4
    • Liam Then
      Liam Then
    • Murid Kelas 6
      Murid Kelas 6
    • alasroban
      alasroban
    • Liam Then
      Liam Then
    • Murid Kelas 4
      Murid Kelas 4
    • Murid Kelas 4
      Murid Kelas 4
    • Murid Kelas 4
      Murid Kelas 4
    • Murid Kelas 4
      Murid Kelas 4
    • Murid Kelas 6
      Murid Kelas 6
    • Murid Kelas 6
      Murid Kelas 6
    • Murid Kelas 4
      Murid Kelas 4
    • Liam Then
      Liam Then
    • Liam Then
      Liam Then
    • Liam Then
      Liam Then
  • Tivibox
    Tivibox
  • djokoLodang
    djokoLodang
  • alasroban
    alasroban
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • alasroban
      alasroban
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
    • Liam Then
      Liam Then
    • Liam Then
      Liam Then
    • Liam Then
      Liam Then
  • Muh Nursalim
    Muh Nursalim
  • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
  • alasroban
    alasroban
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
  • Nusantara Hijau
    Nusantara Hijau
  • Muh Nursalim
    Muh Nursalim
  • Jokosp Sp
    Jokosp Sp
    • Wilwa
      Wilwa
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
  • mario handoko
    mario handoko
  • Jokosp Sp
    Jokosp Sp
    • Jokosp Sp
      Jokosp Sp
    • Gregorius Indiarto
      Gregorius Indiarto
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
  • Thamrin Dahlan YPTD
    Thamrin Dahlan YPTD
  • Maxio Mite
    Maxio Mite
    • Maxio Mite
      Maxio Mite
  • Maxio Mite
    Maxio Mite
  • Beny Arifin
    Beny Arifin
  • anwar rasyid
    anwar rasyid
  • yea aina
    yea aina
  • MULYADI PEGE
    MULYADI PEGE
  • Sadewa 19
    Sadewa 19
    • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
      Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
      Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
  • Prieyanto
    Prieyanto
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
  • bayu husa
    bayu husa
  • Ibnu Shonnan
    Ibnu Shonnan
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
  • Pembaca Disway
    Pembaca Disway
  • Gregorius Indiarto
    Gregorius Indiarto
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
    • Wilwa
      Wilwa
    • Wilwa
      Wilwa
    • Wilwa
      Wilwa
    • Wilwa
      Wilwa
  • susetyadi tri pranarso
    susetyadi tri pranarso
  • susetyadi tri pranarso
    susetyadi tri pranarso
  • Gregorius Indiarto
    Gregorius Indiarto
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
  • Hermawan Wardhana
    Hermawan Wardhana
  • Tiga Pelita Berlian
    Tiga Pelita Berlian
  • DeniK
    DeniK
  • Em Ha
    Em Ha
  • Apotek Andika
    Apotek Andika
  • Taufik Hidayat
    Taufik Hidayat
  • Denny Herbert
    Denny Herbert
  • Gregorius Indiarto
    Gregorius Indiarto
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
    • Jokosp Sp
      Jokosp Sp
    • Nimas Mumtazah
      Nimas Mumtazah
    • Gregorius Indiarto
      Gregorius Indiarto
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
    • Runner
      Runner
  • Wilwa
    Wilwa
    • Wilwa
      Wilwa
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
    • Wilwa
      Wilwa
    • Wilwa
      Wilwa
    • Wilwa
      Wilwa
  • djokoLodang
    djokoLodang
  • bitrik sulaiman
    bitrik sulaiman
  • djokoLodang
    djokoLodang
    • Kujang Amburadul
      Kujang Amburadul
  • djokoLodang
    djokoLodang
  • rid kc
    rid kc
  • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    • Kujang Amburadul
      Kujang Amburadul
  • djokoLodang
    djokoLodang
  • djokoLodang
    djokoLodang
  • djokoLodang
    djokoLodang
  • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
  • MZ ARIFIN UMAR ZAIN
    MZ ARIFIN UMAR ZAIN
  • Lègég Sunda
    Lègég Sunda
  • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • demi agoes
      demi agoes
  • MULIYANTO KRISTA
    MULIYANTO KRISTA
  • satria tomat
    satria tomat
  • ra tepak pol
    ra tepak pol
    • MZ ARIFIN UMAR ZAIN
      MZ ARIFIN UMAR ZAIN
    • ra tepak pol
      ra tepak pol
    • ra tepak pol
      ra tepak pol

Berita Terkait