Tesla Mau Deal Investasi di Indonesia, Opung Luhut Beri Ultimatum: Ini Bukan Negara Pisang, Bos!
Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan -Maritim.go.id-
JAKARTA, DISWAY.ID -- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengaku kalau Tesla mau berinvestadi di Indonesia.
Namun, Luhut tak semerta-merta memberi lampu hijau begitu saja kepada perusahaan mobil listrik milik Elon Musk itu, karena harus memenuhi syarat yang dia inginkan.
Luhut menjelaskan kalau ia ditelepon dari Amerika, dan mengatakan bahwa Tesla ingin mengucurkan dana pengembangan baterai lithium di Indonesia.
Dalam acara Closing Ceremony Business Matching Belanja Produk Dalam Negeri 2022, pria yang akrab disapa Opung Luhut menjabarkan;
BACA JUGA:17 Negara yang Lolos Putaran Final Piala Dunia 2022 Qatar, Timnas Italia Terpaksa Mengubur Mimpinya
"Tapi pagi, saya ditelepon dari Amerika, Tesla bilang dia mau bikin deal sama kita," kata Luhut.
Perlu diketahui, Luhut menyampaikan, bahwa ini bukan yang pertama kalinya Tesla mengajukan ingin berinvestasi di Indonesia.
Namun, kata Luhut, Tesla terlalu mendikte, sehingga Luhut tak ingin begitu saja memberi lahan khusus untuk Tesla di Indonesia.
Tesla menginginkan pengembangan baterai lithium di Indonesia seiring berkembangkan penjualan mobil listriknya itu pada dua tahun lalu, dan sampai kini belum deal.
BACA JUGA:Kapolda Fadil Imran Santai Ada Demo PA 212 Depan Istana: Hadapi Saja, Gak Perlu Dirisaukan!
Luhut dengan tegas tak ingin mengikuti aturan yang dibawa Tesla jika mereka menginginkan berinvestasi di Indonesia.
Sebaliknya, Luhut memberi ultimatum dan menjelaskan kalau Indonesia bukan negara seperti Pisang (negara lembek).
"Saya bilang, 'Hey Anda itu dua tahun yang lalu sudah telepon saya mau bikin lithium baterai'. Anda... semua mau mendikte, saya bilang, 'Hey you cannot do this. Today is different. Kita harus sama'. Saya bilang, 'Kamu nggak bisa begitu lagi. This country is not banana republic! This country is a great country!" cerita Luhut.
Luhut menginginkan kesepakatan secara B to B, transfer teknologi dan ramah lingkungan.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: