PSI Mendadak Tak Terima Anies Baswedan Dicap Orang Yaman, Raja Juli Antoni Sejajarkan dengan Ahok
PSI Mendadak Tak Terima Anies Baswedan Dicap Orang Yaman--Instagram/@rajaantoni
JAKARTA, DISWAY.ID - Sekretaris Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Raja Juli Antoni berikan tanggapan mengenai tindakan rasialisme yang baru-baru ini dilontarkan kepada Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
Sebagian pihak menyebut jika Anies Baswedan merupakan orang Yaman bukan pribumi, bukan hanya Gubernur DKI Jakarta, mantan politikus muda PSI, Tsamara Amany dan juga presenter kondang, Najwa Shihab juga mendapatkan hujatan serupa.
Menanggapi hal itu, Raja Juli Antoni tampak menyayangkan sejumlah masyarakat melontarkan aksi rasial tersebut, padahal Anies merupakan pribumi asli Indonesia, sama seprti Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
BACA JUGA:Info Arus Balik, 32 Ribu Lebih Pemudik Tiba di Stasiun 'Jakarta'
BACA JUGA:Kerugian Hingga Rp 130 Miliar, 44 Kapal Nelayan Terbakar di Dermaga Batere Cilacap
Anis Bawedan, Tsamara Alatas, Najwa Shihab bukan “orang Yaman.” Mrk warga negara Indonesia. Mrk “pribumi” seperti Ahok, Grace Natalie, William Sarana
Konsep nation-state landasannya citizenship yg mengatasi identitas suku dan agama.
Bisa kita mulai berfikir begini usai puasa? — Raja Juli Antoni (@RajaJuliAntoni) May 3, 2022
"Anis Bawedan, Tsamara Alatas, Najwa Shihab bukan “orang Yaman.” Mrk warga negara Indonesia. Mrk “pribumi” seperti Ahok, Grace Natalie, William Sarana," ujar Raja Juli dikutip dari akun Twitter @RajaJuliAntoni, pada 4 Mei 2022.
Kader PSI itu juga berharap agar aksi rasialisme tak lagi terjadi di Indonesia.
"Konsep nation-state landasannya citizenship yg mengatasi identitas suku dan agama," ujarnya.
"Bisa kita mulai berfikir begini usai puasa?" sambungnya.
BACA JUGA:Ini Jadwal One Way Jalur Puncak Bogor
BACA JUGA:Ramai Padat, Kawasan Wisata Jawa Barat Diserbu Ribuan Pengunjung
Sebelumnuya, seorang pria merasa kesal dan tidak terima dengan terpampangnya baliho Anies Baswedan di Surabaya, Jawa Timur.
Pria yang tak dikenali namanya itu terus menerus merasa heran mengapa baliho Gubernur DKI Jakarta itu bisa terpasang di Surabaya.
Sambil membuat video, sang pria mengeluh dan bertanya-tanya tentang terpasangnya baliho tersebut.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: