Roy Suryo Tak Terima Hepatitis Misterius Dibuat Bisnis, Menkes Diminta Serius: Jangan Rakyat Diteror
Roy Suryo--
JAKARTA, DISWAY.ID - Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Roy Suryo berikan tanggapan terkait munculnya hepatitis misterius yang belakangan ramai jadi sorotan penduduk dunia.
Roy Suryo mendesak agar Menteri Kesehatan (Menkes) serius menangani kasus hepatitis ini. Mengingat sudah ada 3 korban jiwa yang melayang di Indonesia diduga terkait penyakit tersebut.
Dalam cuitan Twitter-nya, Roy Suryo mengungkapkan selaku lulusan magister kesehatan Universitas Gajah Mada Yogyakarta, ia mendesak pemerintah untuk menyampaikan dengan benar dan bijak kepada masyarakat.
BACA JUGA:Pengunjung Meningkat 4 Kali Lipat, Pantai Alam Indah Tegal Berlaku Buka Tutup
"Selaku M.Kes (ASLI, dari UGM) Saya mendesak Pemerintah, cq Kemenkes agar SERIUS menangani "Hepatitis Misterius" yg mulai diblow-up Media2," tulis Roy Suryo, dikutip dari @KRMTRoySuryo2, pada 5 Mei 2022.
"Sampaikan dgn BENAR & BIJAK Preventif & Kuratifnya, sbgmn Varian A,B,C,D,E,G lama," sambungnya.
Roy Suryo juga mendesak pemerintah agar tidak menjadikan hepatitis ini sebuah bisnis. Ia pun mengingatkan agar jangan pernah meneror rakyat.
BACA JUGA:Dave Chappelle Diseruduk Penonton Saat Manggung, Chris Rock: Apakah Itu Will Smith?
"Jangan malah Rakyat merasa di-TEROR / dibuat BISNIS AMBYAR," ucap Pakar Telematika itu.
Sebelumnya, Juru Bicara Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi ungkapkan gejala hepatitis misterius yang belakangan ini gemparkan penduduk dunia.
Nadia menjelaskan gejala hepatitis misterius itu ialah gejala kuning, sakit perut, muntah-muntah dan diare mendadak, buang air kecil berwarna teh tua, buang air besar berwarna pucat, kejang, penurunan kesadaran.
BACA JUGA:4 Tanda di Kaki Bisa jadi Petunjuk Paru-paru Anda Bermasalah, Salah Satunya Sering Kram
Lanjut Nadia, pihaknya saat ini sedang melakukan investigasi terkait kematian tiga pasien anak yang dirawat di RSUPN Dr. Ciptomangunkusumo Jakarta dengan dugaan Hepatitis dalam kurun waktu yang berbeda dengan rentang dua minggu terakhir hingga 30 April 2022.
"Selama masa investigasi, kami mengimbau masyarakat untuk berhati-hati dan tetap tenang," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: