Miris, Gegara PMK Merebak, Jelang Idul Adha Peternak Sapi Alami Penurunan Omset
MUI mengungkapkan bahwa PMK dengan kategori berat tidak boleh dijadikan hewan kurban dan sarankan penyembelihan di tempat berizin.-Radar Banten-
PANDEGLANG, DISWAY.ID - Para peternak sapi di Pandeglang, Banten, mengaku mengalami penurunan omsek sejak merebaknya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Seorang peternak sapi jawara, Andre, di Desa Cimanuk, Kecamatan Cimanuk, Kabupaten Pandeglang mengaku penurunan omset mencapai 50 persen.
Jelas, hal ini memprihatinkan mengingat Idul Adha 1443 Hijriah atau Lebaran Haji 2022 akan jatuh pada tanggal 9-10 Juli 2022.
BACA JUGA:Ini 5 Cara Alami Cegah Tekanan Darah Tinggi, Jangan Diremehkan Bisa Berisiko Kematian Mendadak
BACA JUGA:Ancaman Kanker Prostat Tidak Main-main? Segera Konsumsi 5 Makanan Ini Agar Terhindar
Andre mengaku khawatir dengan merebaknya PMK yang menyerang hewan ternak seperti sapi.
“PMK merebak, peternak mengalami penurunan penjualan hampir 50 persen. Biasanya menjelang Lebaran Idul Adha stok kita di 300-400 ekor tapi sekarang setengahnya di kisaran 150 ekor,” katanya kemarin.
Stok penjualan mengalami penurunan karena sementara ini belum bisa belanja. Di sejumlah daerah mulai memberlakukan lockdown karena PMK.
“Ya mudah-mudahan PMK cepet berlalu, jadi kita kan bisa jualan hewan buat kurban jadi banyak lagi. Kalau kayak gini kan jadi membuat takut orang kurban,” katanya.
BACA JUGA:Ribuan Guru Honorer Lulus PG PPPK Mantap Demo 23 Mei
Andre mengungkapkan, merebaknya PMK menyebabkan naiknya harga hewan ternak. Misalnya saja sapi dari yang paling murah biasanya satu ekor itu paling juga Rp15 juta sekarang naik menjadi Rp20 juta.
“PMK mempengaruhi harga karena saat ini kalau kita beli ada tambahan biaya untuk karantina. Jadi ketika beli tidak bisa langsung di bawa tapi harus dikarantina selama 14 hari dan setelah dinyatakan sehat baru bisa diambil,” katanya.
Ketika ditanya apa upaya dilakukan dalam mencegah hewan ternak terkena PMK, Andre mengungkapkan, kalau dirinya rutin membersihkan kandang setiap dan memandikan hewan peliharannya. Biasa seminggu dua kali menjadi setiap hari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: