AS Roma Vs Feyenoord, Jose Mourinho Tuntun Serigala Roma Ukir Sejarah

AS Roma Vs Feyenoord, Jose Mourinho Tuntun Serigala Roma Ukir Sejarah

Jose Mourinho sukses membawa AS Roma mengukir sejarah di pentas Eropa-AS Roma-Instagram

TIRANA, DISWAY.ID -- AS Roma akhirnya mengukir sejarah usai mengalahkan Feyenoord di final UEFA Conference League di Air Albania Stadium, Kamis 26 Mei 2022 dini hari WIB.

Serigala Italia keluar sebagai jawara setelah memenangkan pertandingan dengan skor tipis 1-0 atas wakil Belanda itu.

Jalannnya laga sudah bisa ditebal, Feyenoord dibiar mendominasi jalannya laga. Skuad Arne Slot bermain lebih memiliki banyak peluang.

BACA JUGA:Juara Liga Konferensi Eropa: Dahaga Panjang AS Roma Akhirnya Sirna

BACA JUGA:Jelang Laga Liverpool vs Real Madrid, Salah Akhirnya Bertahan di Anfield

Hanya saja dari 13 peluang dengan enam bola mengarah ke target, tak ada satu pun yang bersarang di gawang Rui Patricia.

Jose Mourinho sedikit mengubah skema atau pola strategi yang dia terapkan di final UEFA Conference League.

Mourinho memasang tiga bek, lima gelanda dan dua penyerang.

Nicolo Zaniolo dan Tammy Abraham berduet di barisan terdepan Roma, disokong oleh Lorenzo Pellegrini.

BACA JUGA:Ternyata Ada 3 Titik Tanggul Jebol Dampak Banjir Rob Semarang, Basuki: Hari ini Pemasangan Sandbag

BACA JUGA:Endra Atmawidjaja: Kenaikan Pasang Air Laut di Semarang Terhitung Ekstrem

Meski hanya punya sembilan peluang dengan tiga bola mengarah ke target, terbukti Roma lebih efektif dan efisien.

Untuk proses yang dicetak Zaniolo berawal dari umpan cerdik dari Gianluca Mancini.

Bek timnas Italia itu memberikan umpan terobosan atas langsung ke depan, tepat di mana posisi Zaniolo berada.

Umpan tersebut lalu ditahan dengan dada, lalu bola mantul ke depan.

BACA JUGA:Bursa Transfer 2022, Paulo Dybala 'Digeruduk' Javier Zanetti dan Francesco Totti, Inter Milan atau Roma?

BACA JUGA:Fabrizio Romano: Peluang MU Dapatkan Darwin Nunuz Cukup Kecil, Ini Alasannya

Setelahnya Zaniolo melakukan teknik chip saat kiper Feyenoord Bijlow maju dan bola pun bersarang ke gawang, pas di menit 32'.

Di babak kedua Feyenoord bermain lebih leluasa dan menciptakan sejumlah peluang di garis pertahanan Roma.

Roma bermain cukup rapat dan rapih. Hasilnya, peluang-peluang Feyenoord datang dari tendangan spekulasi luar kota penalti.

Tercatat Patricio mampu menggagalkan hingga empat kali tendangan keras para pemain Feyenoord. Inilah risiko jika bermain bertahan.

BACA JUGA:Fabrizio Romano: Antonio Rudiger Sepakat Gabung Real Madrid, Kontrak hingga 2026

BACA JUGA:Bursa Transfer Musim Panas 2022, Fabrizio Romano: Chelsea Bakal Rekrut Perisic dari Inter

Namun demikian, Jose Mourinho dengan taktik klasiknya, mampu memberikan Roma gelar juara Eropa pertama, UEFA Conference League.

Roma mengukir sejarah dengan menjadi klub pertama yang meraih gelar kasta ketiga di pentas Eropa tersebut.

Klub yang bermarkas di Olimpico Roma itu juga mengukir final perdana di Eropa dan mampu meraih kemenangan dalam dua babak 45 menit.

BACA JUGA:Fabrizio Romano: Pogba Mungkin Pindah ke Rival Sekota

BACA JUGA:RESMI! Chelsea Punya Bos Baru, Bukan Lagi Roman Abramovich

Bagi Jose Mourinho, ini merupakan gelar kelimanya di pentas Eropa; UEFA Champions League (Porto, Inter Milan), Europa League (Porto, Manchester United) dan UEFA Conference League (Roma).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: