Suhu Sungai Aare 16 Derajat, Emmeril Anak Ridwan Kamil Hilang Gegara Hipotermia? Simak Penyebab dan Gejalanya

Suhu Sungai Aare 16 Derajat, Emmeril Anak Ridwan Kamil Hilang Gegara Hipotermia? Simak Penyebab dan Gejalanya

Putera sulung Ridwan Kamil, Emmeril Kahn Mumtadz dinyatakan hilang terbawa arus saat tengah berenang di sungai Aare, Bern, Swiss, Kamis 26 Mei 2022.--

Seperti disebutkan sebelumnya, hipotermia terjadi akibat tubuh kehilangan panas lebih cepat dibandingkan tubuh memproduksi panas.

Biasanya, kondisi ini disebabkan akibat paparan cuaca atau air dingin yang terlalu lama tanpa pakaian yang lengkap untuk menahan kondisi dingin.

Hipotermia bisa menjadi parah ketika kamu berada di beberapa kondisi, seperti:

  • Berada terlalu lama di tempat dingin.
  • Jatuh ke kolam air dingin dalam waktu lama.
  • Mengenakan pakaian yang basah untuk waktu yang cukup lama.
  • Suhu pendingin ruangan yang terlalu rendah, terutama pada bayi dan lansia.
  • Mengenakan pakaian yang terlalu tipis saat cuaca sedang dingin.

BACA JUGA:Mengerikan! Sungai Aare Swiss Makan Korban 20 Kasus per Tahun

Faktor Risiko Hipotermia

Beberapa faktor risiko hipotermia, antara lain:

  • Beraktivitas terlalu lama di tempat yang dingin, seperti mendaki gunung atau berenang.
  • Mengonsumsi minuman keras dan obat-obatan terlarang. Kedua kebiasaan tersebut bisa menyebabkan pembuluh darah melebar, sehingga tubuh akan melepaskan panas yang tinggi dari permukaan kulit.
  • Konsumsi obat-obatan tertentu, seperti antidepresan.
  • Pengaruh penyakit tertentu yang memengaruhi pengendali suhu tubuh, seperti anoreksia nervosa, stroke, dan hipotiroidisme.
  • Penyakit yang memengaruhi memori, misalnya penyakit Alzheimer, karena tidak sadar sedang kedinginan atau tidak paham apa yang harus dilakukan.
  • Usia bayi dan manula, akibat kemampuan mengendalikan temperatur tubuh yang belum sempurna pada bayi dan menurun pada manula.
  • Mengalami dehidrasi di tempat yang dingin.
  • Mengidap stroke atau malnutrisi.
  • Mengonsumsi beberapa jenis obat-obatan, seperti antidepresan.

BACA JUGA:Race 1 TVS Asia OMC, Decky AL Raih Podium 2, Sempat Pimpin 4 Lap Jelang Finish

Gejala Hipotermia

  • Beberapa gejala hipotermia, antara lain:
  • Berbicara cadel, bergumam, dan gagap.
  • Bibir berwarna kebiruan.
  • Denyut jantung lemah dan tidak teratur.
  • Kulit bayi dapat berwarna merah terang, dingin, dan tampak sangat tidak bertenaga.
  • Mengantuk atau lemas.
  • Menggigil terus-menerus.
  • Merasa kedinginan.
  • Napas pelan dan pendek.
  • Penurunan kesadaran, seperti kebingungan.
  • Pupil mata yang melebar.
  • Tidak dapat menghangatkan diri.
  • Tubuh menjadi kaku dan sulit bergerak.

Diagnosis

Dokter akan mendiagnosis hipotermia dengan melakukan wawancara medis serta pemeriksaan fisik dengan termometer khusus, yang dapat mengukur suhu tubuh yang rendah serta mengonfirmasi diagnosis.

Pemeriksaan penunjang juga dapat dilakukan untuk mendeteksi masalah pada organ vital, seperti elektrokardiografi, pemeriksaan laboratorium, dan sinar X.

BACA JUGA:Fakta Baru, Emmeril Anak Ridwan Kamil Hilang di Sungai Aare di saat Suhu Kota Bern Cukup Rendah

Pengobatan Hipotermia

Beberapa penanganan yang dapat dilakukan, antara lain:

Sebelum pertolongan medis tiba:

  • Segera lepas dan ganti baju yang basah dengan yang kering.
  • Gunakan beberapa lapis selimut atau jaket untuk menghangatkan tubuh.
  • Berikan minuman hangat yang tidak mengandung kafein.
  • Berikan kompres hangat di beberapa bagian tubuh.
  • Hindari paparan angin dan udara.
  • Pindahkan ke area yang dekat dengan sumber panas dan dapat berbagi panas tubuh.
  • Hindari penggunaan panas secara langsung, seperti air panas atau alas penghangat.
  • Perhatikan kondisi kesehatan pengidap hipotermia, seperti kondisi pernapasan hingga kesadarannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: